i3L Competition Series Kembali Digelar, SMA Katolik Santa Maria Malang Raih Gelar Juara
Oleh : Nina Karlita | Kamis, 12 September 2024 - 14:55 WIB
Seluruh semifinalis i3L Competition Series (iCS) 2024.
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Institut Internasional Indonesia untuk Ilmu Hayati (i3L) kembali menggelar ajang tahunan i3L Competition Series (iCS) 2024, yang sukses menarik perhatian lebih dari 300 siswa SMA dari 20 kota di Indonesia.
Kompetisi yang kali ini mengusung tema "Healthy Heritage" berhasil menginspirasi peserta untuk menciptakan produk makanan dan minuman yang tidak hanya sehat dan berkelanjutan, namun juga sarat dengan kearifan lokal.
Salah satu sorotan utama dalam kompetisi ini adalah keberhasilan tim Sustaina-Bites dari SMA Katolik Santa Maria Malang yang berhasil merebut gelar juara pertama. Mereka membawa pulang hadiah Rp12.500.000 atas inovasi pangan yang dinilai unggul oleh para juri.
Tim Lalilo dari Bina Tunas Bangsa School Jakarta berhasil meraih posisi kedua dengan hadiah Rp7.500.000, sedangkan tim A-Morph dari Ekumene Christian High School Jakarta memenangkan tempat ketiga dengan hadiah Rp5.000.000. Selain itu, tim PEDE dari SMAK IPEKA BSD juga terpilih sebagai pemenang favorit dan mendapatkan hadiah Rp2.500.000.
Melalui tema Healthy Heritage, iCS 2024 menantang peserta untuk memadukan inovasi pangan dengan nilai budaya lokal, sekaligus menghadirkan produk yang relevan untuk pasar modern.
Para peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide mereka di hadapan juri, termasuk pakar industri seperti Glenn Chandra dari Kalbe Nutritionals, Christopher Verrell Suwanda dari PT Indesso Culinaroma Internasional, dan Dennis Guido, seorang food technologist dan konten kreator yang dikenal melalui akun @naktekpang.
“Kami kagum melihat betapa kreatifnya para siswa dalam menciptakan produk yang menggabungkan warisan lokal dengan teknologi dan tren global. Ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam industri pangan,” ujar Hanny Angrainy, Kepala Program Studi Teknologi Pangan i3L sekaligus juri dalam kompetisi tersebut.
Kompetisi ini tidak hanya mengukur kemampuan peserta dalam menciptakan produk, namun juga memberikan pengalaman edukatif melalui seminar dan bimbingan dari dosen i3L. Salah satunya adalah seminar yang dipandu oleh Glenn Chandra, yang memberikan wawasan tentang pengembangan produk dan tren industri pangan.
Selain itu, para finalis dibimbing dalam mengembangkan prototipe produk dan strategi pemasaran mereka, sebuah pembelajaran holistik yang mendorong peserta untuk melihat sisi bisnis dari inovasi mereka.
"Saya sangat terkesan melihat kemampuan para siswa dalam memahami seluruh proses bisnis, dari produksi hingga pemasaran. Ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar serius dalam menggarap inovasi mereka," kata Christopher Verrell Suwanda.
Dengan kompetisi ini, i3L menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung generasi muda untuk berinovasi di bidang pangan dan kesehatan. Kompetisi ini bertujuan untuk mengasah kreativitas, mendorong solusi atas tantangan global, serta mempersiapkan siswa menghadapi masa depan dengan keterampilan yang lebih matang. i3L juga memberikan beasiswa kepada para pemenang, membuka peluang lebih luas bagi mereka untuk mengembangkan diri di bidang akademik dan inovasi.
Melalui penyelenggaraan iCS 2024, i3L terus berperan sebagai katalisator bagi ide-ide inovatif yang akan membawa perubahan positif bagi Indonesia dan dunia.
Komentar Berita