Di ISF 2024, PGE Tawarkan Paradigma Dengan Tiga Strategi Utama

Oleh : Hariyanto | Selasa, 10 September 2024 - 17:09 WIB

International Sustainability Forum (ISF) 2024
International Sustainability Forum (ISF) 2024

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terus mendorong pengembangan energi panas bumi untuk mendukung transisi energi Indonesia dan mendukung agenda Net Zero Emission (NZE) 2060. Pada ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Kamis (5/9/2204), PGE menyampaikan paradigma baru yang menekankan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional.

Kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi salah satu pesan utama yang digaungkan di ISF 2024. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, dalam sesi pleno menegaskan bahwa percepatan transisi energi memerlukan upaya kolektif yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, industri, hingga investor. Menurutnya, masa depan transisi energi Indonesia bergantung pada komitmen kolaboratif dari semua pemangku kepentingan.

Sejalan dengan visi tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menambahkan bahwa panas bumi merupakan solusi terbaik bagi Indonesia dalam perjalanan menuju energi bersih. Karakteristik panas bumi yang mampu menjadi sumber energi baseload menjadi alasan kuat mengapa Indonesia perlu mengoptimalkan potensi ini melalui kolaborasi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan.

Untuk memaksimalkan potensi panas bumi yang ada, Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan bahwa paradigma baru dalam pengembangan energi panas bumi dibutuhkan untuk membuat investasi di sektor energi terbarukan ini lebih menarik dengan tingkat tarif yang ada. 

“Selama ini tidak ada cara baru dalam pengembangan panas bumi, padahal kita perlu mempercepat pengembangan panas bumi dalam 6-8 tahun ke depan untuk mencapai target kapasitas panas bumi nasional sebesar 7 GW pada 2033. Kita memerlukan terobosan untuk bisa menurunkan biaya pengembangan panas bumi dan mengubah paradigma melalui model bisnis yang baru,” kata Julfi Hadi.

Perubahan paradigma dalam pengembangan energi panas bumi menjadi penting, karena dengan tarif listrik panas bumi saat ini, perlu ada pendekatan yang lebih optimal untuk meningkatkan profitabilitas pengembang (Independent Power Producers/IPP). Paradigma baru yang ditawarkan PGE mengedepankan tiga strategi utama untuk mencapai hal ini.

Pertama, strategi pembaruan model bisnis melalui pengembangan bertahap di wilayah kerja panas bumi untuk meningkatkan peluang keberhasilan dan optimalisasi biaya, mengingat pengembangan langsung dalam skala besar biasanya sering menimbulkan pembengkakan biaya.

Kedua, strategi menurunkan biaya ongkos pengembangan per unit  (USD per MW) melalui penggunaan teknologi baru dan menaikkan volume operasi melalui kolaborasi antar-pengembang panas bumi untuk membangun pasar dan konsolidasi permintaan.

Ketiga, strategi diversifikasi melalui pengembangan bisnis terkait dan manufaktur lokal. Pengembang panas bumi perlu ekspansi bisnis non-kelistrikan (off-grid) seperti hidrogen hijau dan amonia hijau dan mempromosikan pengembangan teknologi dan manufaktur lokal untuk komponen utama pembangkit listrik panas bumi di dalam negeri.

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan insentif lainnya seperti akses ke pinjaman lunak (concessional loan) dan penjualan kredit karbon internasional. Hal ini juga memerlukan dukungan pemerintah untuk memberikan insentif tambahan, terutama dukungan untuk peningkatan kandungan lokal dan infrastruktur.

“Pengembang panas bumi perlu meninggalkan paradigma dan model bisnis lama yang masih memakai pendekatan business as usual dan membatasi kolaborasi yang menyebabkan tingkat pengembalian (internal rate of return) marginal. Kita perlu berkembang dan berkolaborasi bersama untuk menjadikan panas bumi bisa memainkan peran penting dalam transisi energi nasional,” kata Julfi Hadi.

Dengan sumber daya yang dimiliki, PGE optimistis dapat menjadi motor penggerak dan pemimpin percepatan pengembangan panas bumi nasional. PGE saat ini mengelola 15 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang 672 MW yang akan dinaikkan menjadi 1 GW dalam dua sampai tiga tahun ke depan, dengan total potensi cadangan panas bumi sebesar 3 GW yang siap dikembangkan dari 10 WKP yang dikelola sendiri.

“PGE sudah walking the talk dalam mewujudkan paradigma baru. Sudah banyak hal yang kita lakukan seperti berkolaborasi dalam eksplorasi sumber daya, mendorong pengembangan teknologi baru di Indonesia, dan mengembangkan manufaktur lokal. PGE juga menginisiasi proyek percontohan hidrogen hijau di Ulubelu,” pungkas Julfi Hadi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi didampingi Ibu Ketua Persit KCK Cabang XXXV Ny. Rindang DDC meresmikan Gedung Rekreasi Kodim 1710/Mimika.

Selasa, 17 September 2024 - 15:45 WIB

Dandim Mimika Resmikan Gedung Rekreasi Kodim 1710/Mimika

Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Dedy Dwi Cahyadi didampingi Ibu Ketua Persit KCK Cabang XXXV Ny. Rindang DDC meresmikan Gedung Rekreasi Kodim 1710/Mimika. Kegiatan peresmian Gedung Rekreasi Kodim…

Jalan Tol Trans Sumatera Dipadati lalu lintas kendaraan selama libur Maulid Nabi 1446 H

Selasa, 17 September 2024 - 15:32 WIB

Trafik Meningkat, Jalan Tol Trans Sumatera Dipadati Pengguna Selama Libur Peringatan Maulid Nabi 1446 H

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H yang jatuh pada 14 - 17 September 2024 mendorong tingginya mobilitas masyarakat di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). PT Hutama Karya (Persero) (Hutama…

Lanud Sultan Hasanuddin rutin lakukan kegiatan upacara 17-an setiap bulan.

Selasa, 17 September 2024 - 15:19 WIB

Lanud Sultan Hasanuddin Gelar Upacara 17-an Rutin Setiap Bulan

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Hilman L.P. Ambarita, M.M.S., memimpin Upacara Bendera 17-an yang dilaksanakan rutin setiap bulan, bertempat di Apron Galaktika…

Wuling BinguoEV

Selasa, 17 September 2024 - 15:05 WIB

Libas Pesaingnya, Wuling BinguoEV Jadi Mobil Listrik Terlaris

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah mengeluarkan data penjualan mobil periode Januari-Agustus 2024. Dalam laporannya, Wuling BinguoEV mampu masuk dalam daftar mobil…

Ilustrasi Migas

Selasa, 17 September 2024 - 14:59 WIB

PGE Dorong Kolaborasi Percepatan Pengembangan Panas Bumi di IIGCE 2024

Panas bumi merupakan energi hijau yang paling layak untuk dikembangkan sebagai tulang punggung transisi energi nasional dan mendukung agenda transisi energi nasional dan pencapaian Net Zero…