Strategi Jaga Daya Beli Kelas Menengah Stabilkan Pertumbuhan Ekonomi

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 10 September 2024 - 06:45 WIB

Forum Diskusi Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Satu Dekade Membangun Indonesia Maju’, Senin (9/9).
Forum Diskusi Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Satu Dekade Membangun Indonesia Maju’, Senin (9/9).

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 - Dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang terus berubah, pemerintah Indonesia menempatkan masyarakat kelas menengah sebagai prioritas utama dalam upaya menjaga daya beli. Sebab, menjaga daya beli masyarakat kelas menengah merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan berdampak pada perekonomian domestik, tetapi juga pada perekonomian global.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan menegaskan, kelas menengah merupakan engine pertumbuhan ekonomi, baik secara nasional maupun global.

"Kita akan memperhatikan kelas menengah ini dengan serius. Kelas menengah khususnya di Asia akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi global," ujarnya dalam Forum Diskusi Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Satu Dekade Membangun Indonesia Maju’, Senin (9/9).

Strategi pemerintah dalam menjaga daya beli kelas menengah didasarkan pada pemahaman yang mendalam terkait dua hal, yakni profil konsumsi dan karakteristik pekerjaan. Konsumsi kelas menengah mencakup kebutuhan penting seperti pendidikan, perumahan, bahan makanan, transportasi, hingga hiburan.

Oleh karena itu, kebijakan yang dirancang tidak hanya bertujuan untuk mendukung kebutuhan dasar tetapi juga kebutuhan sekunder yang menjadi bagian dari gaya hidup kelas menengah.

Sedangkan dari karakteristik pekerjaan, Ferry menjelaskan, kelas menengah di Indonesia sebagian besar bekerja di sektor formal dan wirausaha. Karenanya, pemerintah telah meningkatkan berbagai insentif bagi perusahaan yang awalnya 50 persen kini menjadi 100 persen.

Sementara bagi wirausaha, pemerintah memperkuat program pendampingan UMKM dan memperluas akses pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah mencapai Rp280 triliun.

"Kelas menengah butuh pelampung, kalau KUR adalah kail, perumahan adalah ikannya, dan pelampung itu adalah jaminan kehilangan pekerjaan," jelas Ferry.

Selain itu, program kompensasi finansial dan dukungan pelatihan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan juga menjadi fokus utama pemerintah. Dengan subsidi pada beberapa kebutuhan kelas menengah, pemerintah berharap dapat menjaga daya beli mereka dan menjadikan kelas menengah sebagai pilar utama dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

Kendati demikian, pemerintah juga tidak melupakan masyarakat kelas bawah dengan berbagai program bantuan sosial yang terus diperkuat untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat tetap memiliki daya beli yang cukup.

Tantangan Eksternal Terus Bergulir

Selain menjaga daya beli kelas menengah, pemerintah juga gencar melakukan berbagai strategi dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional, terutama untuk menghadapi tantangan eksternal yang silih berganti.

Ferry mengingatkan salah satu tantangan eksternal yang pernah dialami, yakni isu perlambatan ekonomi Tiongkok pada 2016. Padahal Negeri Tirai Bambu itu merupakan tujuan utama ekspor Indonesia dengan porsi sekitar 20 persen.

"Apa yang terjadi di Tiongkok, secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ekonomi kita, termasuk dalam hal investasi," jelasnya.

Kemudian, pada periode 2017-2019, ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin meningkat, yang juga memberikan tekanan pada perekonomian global. Puncaknya, pada 2020, pandemi COVID-19 melanda dunia, menyebabkan pembatasan aktivitas yang berdampak besar pada perekonomian.

Belum selesai dengan pandemi, dunia kembali dihadapkan pada konflik geopolitik Rusia-Ukraina dan kebijakan moneter ketat di negara-negara maju.

Meskipun demikian, Ferry mencatat bahwa ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh sekitar 5 persen. "Memang pada 2020-2021 kita sempat mengalami kontraksi ekonomi, tetapi dari kontraksi -0,7 persen kita bisa tumbuh kembali 3,7 persen, dan pada 2022 kembali ke 5,3 persen," ungkapnya.

Menurut Ferry, pemulihan ekonomi secara cepat ini berkat strategi integrasi kebijakan yang kuat dan efektif yang dilakukan pemerintah, seperti menjaga pasokan kebutuhan pokok, distribusi pangan, hingga peningkatan kerja sama antar daerah.

Strategi-strategi ini memungkinkan Indonesia mencapai keseimbangan antara produsen dan konsumen dalam target inflasi yang kini menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah beragamnya tantangan global.

"Inflasi kita harapkan berada di kisaran 2,5 persen dengan toleransi plus minus 1 persen," ujarnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada keluarga besar Universitas Islam Indonesia, karena UII merupakan instansi pendidikan yang pertama kali dilaksanaknnya event BTN Syariah Goes To Campus.

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:35 WIB

Jelang Spin-Off, BTN Syariah Ekspansi ke Kampus

Jakarta– Sebagai bank yang memiliki misi menjadi one of home of Indonesia’s best talent, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan…

Ilustrasi ibu menyusui

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:15 WIB

Gelar Kampanye #KauBegituSempurna, PRENAGEN Ajak Masyarakat Apresiasi Perjuangan Ibu Menyusui

Memperingati Hari Ibu Nasional yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, Kalbe Nutritionals melalui salah satu produknya, PRENAGEN Lactamom meluncurkan kampanye #KauBegituSempurna yang berlangsung…

Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kiri kedua) didampingi Wakil Direktur utama BSI Bob T. Ananta (kiri) menyerahkan secara simbolis bantuan CSR fasilitas sarana & prasarana kegiatan alam terbuka kepada Yayasan Wanadri yang diwakili oleh Ketua Divisi Lingkungan Yayasan Wanadri Febby Nugraha Wiliandri (kanan kedua) didampingi Anggota Wanadri sekaligus Musisi Iwan Abdurachman (kanan) di Terminal Wisata Grafika Cikole,

Minggu, 22 Desember 2024 - 10:11 WIB

Dorong Kelestarian Lingkungan, BSI Ajak Masyarakat Terapkan Wisata Berkelanjutan di Cikole Lembang

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong kelestarian lingkungan dan implementasi ESG. Kali ini BSI mendorong pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan dan ekonomi sirkular di Tanah…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Minggu, 22 Desember 2024 - 08:10 WIB

Menperin Agus: Geliatkan Manufaktur, Pemerintah Beri Insentif Bagi Pelaku Industri dan Masyarakat

Sesuai amanah pengaturan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada UU 7/2021 tentang HPP, Pemerintah akan memberlakukan tarif PPN sebesar 12% berlaku umum mulai 1 Januari 2025, dengan tetap memperhatikan…

Petani Jeruk binaan BRI

Minggu, 22 Desember 2024 - 07:28 WIB

Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI

Jeruk Gerga Curup kini menjadi salah satu komoditas unggulan di Bengkulu, tidak hanya sebagai produk pertanian tetapi juga sebagai daya tarik wisata. Berlokasi di Desa Karang Jaya, Danau Mas,…