USDEC Tampilkan Potensi Transformatif Bahan Baku Produk Susu AS di Fi Asia Indonesia 2024

Oleh : Hariyanto | Senin, 09 September 2024 - 15:30 WIB

Martin Teo, Senior Director for Food Applications and Innovation di USDEC Singapura
Martin Teo, Senior Director for Food Applications and Innovation di USDEC Singapura

INDUSTRY.co.id - Jakarta - U.S. Dairy Export Council (USDEC) menampilkan potensi transformatif bahan baku produk susu AS di Fi Asia Indonesia 2024. Di Booth D25 di dalam USA Pavilion, USDEC memperlihatkan bagaimana bahan baku berkualitas tinggi seperti protein susu, permeat, dan susu bubuk akan meningkatkan kualitas sajian makanan, camilan, dan minuman yang sebelumnya sudah dikenal. 

Riset pasar terbaru USDEC di Asia Tenggara menemukan bahwa konsumen di wilayah ini semakin menuntut lebih banyak dari pilihan makanan dan minuman mereka, dengan camilan sebagai fokus utamanya. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa 51% konsumen Indonesia di perkotaan lebih sering mengonsumsi camilan dibandingkan sebelumnya, dan mereka mencoba berbagai jenis camilan yang lebih luas. Terkait dengan kebiasaan konsumsi itu, survei menyebutkan bahwa mereka mencoba sekitar 12 jenis camilan berbeda dalam tiga bulan terakhir. 

Selain itu, konsumen di perkotaan Indonesia menginginkan camilan yang lebih sehat dengan kandungan protein yang lebih tinggi (86%) dan mau membayar lebih untuk produk tersebut (73%); dari angka ini, 50% menyatakan tidak keberatan membayar hingga 10% lebih banyak untuk camilan dengan tambahan protein. 

Hal ini menunjukkan bahwa peluang untuk berinovasi dalam cemilan berbasis protein yang cocok dengan selera orang Indonesia adalah peluang bisnis yang menjanjikan dan belum banyak dimanfaatkan.

Anoo Pothen, Director, Consumer Insight USDEC di Singapura menyebut masyarakat yang menginginkan kesehatan mental dan fisik merupakan sesuatu yang baru di Indonesia dan juga di Asia Tenggara. Anoo juga melihat kesadaran akan nutrisi yang semakin meningkat di wilayah ini.  

"Jadi, sekarang orang-orang lebih banyak membaca apa yang ada di kemasan (produk makanan dan minuman), " ujar Anoo Pothen di Jakarta pada Selasa (3/9/2024) lalu.

Menurutnya, di Indonesia, sebanyak 73% orang mengatakan bahwa dirinya selalu atau sering membaca apa yang tertera di kemasan. "Bagi para produsen, mereka perlu menyadari bahwa saat ini, konsumen membuat pilihan, tetapi konsumen yang sangat terinformasi. Saat ini, konsumen memiliki banyak kekuatan dan informasi. Mereka tahu, mereka banyak membaca," ujarnya. 

Di Fi Asia, USDEC menghadirkan beberapa konsep produk baru yang segar dan penuh nutrisi, yang dibuat dengan bahan-bahan susu dari AS, serta sesuai dengan produk yang sedang trend di kawasan ini dan memenuhi kebutuhan nutrisi di berbagai tahap kehidupan. Contoh produk baru yang dikembangkan USDEC antara lain Protein Pandan Coconut Granola Bar dan Protein Meringue Gems.

“Bahan-bahan susu AS menonjol karena profil rasanya yang netral, sifatnya yang fungsional dan serbaguna, dan manfaat nutrisi yang sudah didukung secara ilmiah. Protein susu menawarkan keunggulan kompetitif, menyediakan semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, tidak seperti yang berasal dari banyak sumber protein nabati. Profil rasa netralnya adalah bahan yang sempurna bagi produsen untuk berinovasi dalam formulasi manis dan gurih, sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas protein.” kata Martin Teo, Senior Director for Food Applications and Innovation di USDEC Singapura. 

Sebagai produsen susu sapi terbesar di dunia, Amerika Serikat menawarkan sumber bahan baku susu dengan kualitas tinggi yang konsisten, termasuk protein susu, bahan baku whey, dan susu bubuk skim. Infrastruktur yang kuat dan sumber daya teknologi yang ekstensif dari komunitas susu di AS memastikan pasokannya dapat memenuhi permintaan yang terus meningkat di Asia Tenggara dan global. Rantai pasokan yang efisien dan andal akan memastikan produsen di Asia Tenggara memiliki akses yang stabil ke bahan baku, sebuah pertimbangan penting bagi mereka yang ingin meningkatkan skala operasional sambil mempertahankan kualitas.

Komunitas susu AS juga berkomitmen pada keberlanjutan, memanfaatkan teknik peternakan yang canggih untuk mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan global. Portofolio mereka yang beragam memainkan peran penting dalam meningkatkan gizi global, khususnya di Asia Tenggara, dengan memperkaya makanan dan minuman dengan bahan-bahan susu berkualitas dan bergizi.

Para peserta diundang untuk mengunjungi Booth D25 di Fi Asia Indonesia untuk mencicipi contoh-contoh inovasi yang lezat dan bernutrisi yang dibuat dengan bahan-bahan susu AS. Acara ini juga menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan para pemasok susu AS yang memamerkan produknya di pameran tersebut.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Selasa, 17 September 2024 - 10:27 WIB

Menteri Basuki Targetkan Jalan Tol 6B dan Akses Tol IKN 6C Selesai Juni 2025

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 6B Outer Ring Road - Sp. ITCHI, dan Akses Tol IKN Seksi 6C Sp. ITCHI…

Ilustrasi Galon

Selasa, 17 September 2024 - 08:40 WIB

Pakar: Penelitian yang Klaim BPA Aman Bisa Jadi Dibiayai Produsen

Jakarta-Pakar kesehatan mengajak masyarakat bersikap kritis terhadap opini yang disengaja meremehkan bahaya senyawa kimia Bisfenol A (BPA). Sikap negatif dinilai membahayakan kesehatan jutaan…

Kendaraan alat berat

Selasa, 17 September 2024 - 07:57 WIB

Zoomlion Tampilkan Inovasi Industri Alat Berat

Zoomlion, produsen alat berat terkemuka dunia, memperkenalkan inovasi terbarunya dalam industri mesin konstruksi di pameran Mining Indonesia 2024 yang berlangsung di Jakarta International Expo.…

Ilustrasi Anggota Polri/ Brimob (Foto Ist)

Selasa, 17 September 2024 - 07:57 WIB

Haidar Alwi Ungkap Sejumlah Alasan Kenaikan Anggaran Polri Tidak Perlu Dipermasalahkan

Jakarta-Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menilai, kenaikan anggaran Polri sebesar 7,84 persen dari Rp117,41 triliun menjadi Rp126,62 triliun dalam RAPBN 2025 tidak perlu dipermasalahkan.

Kemacetan di Puncak Bogor/ Tribratanews/Dokumentasi Antara

Selasa, 17 September 2024 - 07:36 WIB

Horor Kemacetan di Puncak Bogor, Tak Hanya Peningkatan Volume Kendaraan, Tetapi Juga Karena Perilaku Berkendara

Bogor-Polisi membeberkan penyebab kemacetan parah di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sejak Minggu (15/9/24) hingga Senin pagi (16/9/24). Kemacetan itu pun viral di media sosial…