IISF 2024: Penggunaan Biofuel Jadi Solusi Tekan Emisi dan Hemat Devisa

Oleh : Hariyanto | Jumat, 06 September 2024 - 15:44 WIB

Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024
Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Direktur Eksekutif Sinar Mas Agribisnis & Pangan, Jesslyne Widjaja mengatakan penggunaan biofuel sebagai bahan bakar merupakan salah satu solusi untuk menekan emisi. Hal ini dipaparkannya dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di Jakarta Convention Center (6/9/2024).

Indonesia, menurutnya, dirasa telah cukup berhasil dalam menekan emisi dengan mengimplementasi biodiesel 35% atau disebut program B35. Ia memaparkan dari penggunaan 12 juta ton biodiesel, emisi gas rumah kaca yang ditekan sebanyak 30 juta ton.

“Langkah ini pun sekaligus sebagai upaya menghemat devisa sebesar Rp 160 triliun dari pengurangan impor bahan bakar fosil,” ungkap Jesslyne dalam sesi bertajuk 'Mendorong Masa Depan Transportasi Bebas Emisi.

Program biodiesel yang dilakukan secara konsisten oleh Indonesia tersebut, menurut Jesslyne adalah contoh kemitraan lintas pihak dalam pengurangan emisi yang berpotensi direplikasi ke pengembangan bahan bakar berkelanjutan untuk penerbangan serta pelayaran.

“Saat Indonesia mencoba tingkat pencampuran biodiesel yang lebih tinggi, kami dari sektor industri siap mendukungnya lewat solusi pasokan yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Jesslyne menegaskan dengan potensi yang ada, sektor industri masih kesulitan mencapai target pengurangan emisi tanpa dukungan industri kelapa sawit.

Oleh karenanya, Jesslyne meyakini bahwa kelapa sawit adalah tanaman penghasil minyak nabati paling produktif dan efisien. Meskipun begitu, ia sadar bahwa dalam segi produksi, bahan bakar ramah lingkungan ini belum dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Oleh karenanya, melalui peningkatan produktivitas dan pemberdayaan petani kecil, pihaknya yakin dapat meningkatkan produktivitas panen sekaligus mendorong kesejahteraan mereka.

Sinar Mas Agribisnis dan Pangan pun selama ini telah mengupayakan budidaya berbasis pendekatan sirkular. Mulai dari langkah peremajaan tanaman, serta pendampingan melekat atau dikenal sebagai inclusived closed loop, yang mempertemukan para pekebun, perusahaan pembeli selaku pendamping, koperasi, dan dukungan skema keuangan.

 “Dengan dukungan lintas sektor berikut kerangka investasi yang tepat, potensi kelapa sawit dapat kita optimalkan untuk menjawab isu ketahanan pangan, energi, kesejahteraan serta perubahan iklim," terangnya.

Sinar Mas Agribisnis dan Pangan juga mencoba berperan melalui upaya berkelanjutan dengan memproduksi minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar penerbangan ramah lingkungan. Dengan kebijakan yang tepat, berbagai kelebihan kelapa sawit dalam produksi bahan bakar, energi, dan biomassa berkelanjutan dapat menjadi solusi.

"Di tengah tantangan dunia dalam menjaga ketahanan pangan dan energi hingga mengatasi perubahan iklim, kami sebagai perusahaan agribisnis yang memproduksi minyak kelapa sawit mencoba berperan memberikan solusi," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO AirAsia, Tony Fernandes setuju dengan pentingnya kemitraan lintas pihak dalam mewujudkan penerbangan yang ramah lingkungan.

Tony menyatakan penggunaan bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) akan berdaya bila tersedia pasokan yang memadai dengan harga yang sesuai. AirAsia pun diakuinya tengah melakukan pengujian penggunaan SAF yang dipasok oleh Sinar Mas.

“Ini dapat dicapai dengan menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit mentah maupun turunannya. Produksi yang tinggi di Asia Tenggara mampu menekan harga SAF. Sayangnya, saat ini negara barat masih berat untuk menggunakan minyak kelapa sawit,” tegasnya.

Untuk diketahui, forum IISF adalah wahana mendorong kolaborasi serta berbagi praktik terbaik lintas pihak dalam aksi dekarbonisasi lewat pertumbuhan berkelanjutan. Forum ini dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Hadir pula pada kesempatan itu Presiden Airbus Asia Pacific Anand Stanley, Director PT Astra International Tbk., Henry Tanoto serta Executive Director of International Council on Clean Transportation, Drew Kodjak.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kerjasama BDx Data Centers dan APJII

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:54 WIB

Perkuat Infrastruktur Digital Indonesia, BDx Data Centers Jalin Kemitraan Strategis dengan APJII

BDx Data Centers, operator pusat data terbesar di Indonesia dan platform pusat data netral operator dengan pertumbuhan tercepat di Asia-Pasifik – BDx, mengumumkan perjanjian kerjasama strategis…

Lenzing

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:24 WIB

Lenzing Perluas Portofolio Lenzing Lyocell Fill untuk Tekstil Rumah dan Pakaian

Lenzing Group, penyedia serat selulosa regenerasi terkemuka untuk industri tekstil dan nonwoven, mengumumkan perluasan portofolio Lenzing™ Lyocell Fill dalam keluarga serat Tencel™.

Densus 88 (Foto Dok Industry.co.id)

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:05 WIB

Indonesia Catatkan Rekor Penanggulangan Terorisme 10 Tahun Terakhir

Jakarta- Haidar Alwi Institute (HAI) mengungkap bahwa Indonesia berhasil mencatatkan rekor penanggulangan terorisme dalam 10 tahun terakhir.

Chubb Life dan Dompet Dhuafa mengadakan acara bertajuk "Literasi untuk Negeri & Dukungan Chubb Life Indonesia untuk Perempuan dan Pegiat UMKM" di Kabupaten Sragen.

Rabu, 15 Januari 2025 - 11:03 WIB

Chubb Life dan Dompet Dhuafa Dukung Pemberdayaan dan Literasi Finansial untuk Eks Pekerja Migran Indonesia

Chubb Life dan Dompet Dhuafa mengadakan acara bertajuk "Literasi untuk Negeri & Dukungan Chubb Life Indonesia untuk Perempuan dan Pegiat UMKM" di Kabupaten Sragen, bekerja sama dengan Dinas…

Daewoong

Rabu, 15 Januari 2025 - 10:43 WIB

Daewoong Pelopor Transfer Teknologi Sel NK Pertama di Indonesia, Solusi Mutakhir Pengobatan Anti-Kanker

Daewoong melakukan transfer teknologi sel NK mutakhir ke Indonesia yang menjadi momen penting dalam pengobatan anti-kanker di Indonesia.