Suntech Akan Bangun Pabrik Manufaktur Panel Surya Domestik di Indonesia Berkapasitas Produksi 2 GW

Oleh : Hariyanto | Jumat, 23 Agustus 2024 - 10:24 WIB

Penandatanganan kerjasama Suntech dengan value chain untuk membangun industri panel surya di Indonesia
Penandatanganan kerjasama Suntech dengan value chain untuk membangun industri panel surya di Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Produsen panel surya, Suntech menyatakan komitmennya untuk membangun pabrik manufaktur panel surya domestik di Indonesia dengan kapasitas produksi 2 gigawatt (GW) yang akan beroperasi akhir tahun ini. 

Suntech juga membawa perusahaan perusahaan yang menjadi rantai pasok-nya untuk berinvestasi di Indonesia untuk membantu percepatan pengembangan industri energi terbarukan dengan memperhatikan peningkatan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 

Penandatanganan kerjasama antara Suntech Indonesia dan rantai pasoknya, diwakili langsung oleh Chairman Suntech, Wu Fei, dilakukan di sela-sela acara diskusi panel Road To ISF 2024: The Future of Energy Value Chains in The Regional Low-Carbon Economy Development, di Ballroom Thamrin Nine Tower, Selasa (20/8/2024).

Dalam konteks rantai pasok energi terbarukan panel surya, untuk memenuhi kebutuhan panel surya yang dapat mencapai puluhan gigawatt setiap tahunnya, Indonesia harus mampu memproduksi setidaknya sel dan panel surya, khususnya yang memiliki bankability atau kelayakan pembiayaan sesuai Tier 1 lembaga pemeringkat global Bloomberg New Energy Finance (BNEF) sehingga pengguna produknya terjamin sepanjang 25 tahun. 

Kehadiran industri ini harus ditopang dengan penguatan rantai pasok teknologi sel surya, yang semakin ke arah hulu yaitu polisilikon, ingot dan wafer, dan komponen lainnya, terutama low iron tempered glass.

“Kedepan, teknologi dan rantai pasok industri  solar panel dan baterai energy storage harus berkembang di Indonesia. Listrik dari PLTS yang dihasilkan di Indonesia idealnya harus berasal dari panel surya yang dibuat di Indonesia. Indonesia harus mampu menjadi hub manufaktur di tengah transisi energi nasional dan dunia,” ucap Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves RI dalam kesempatan tersebut. 

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia mempunyai rencana pembangunan jaringan transmisi kelistrikan dari wilayah Sumatera, Jawa, Kepulauan Riau, Batam, hingga Singapura seiring dengan rencana ekspor elektron atau listrik hijau ke Singapura sebesar 2 Giga Watt. 

“Dengan memanfaatkan peta jalan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi hub manufaktur energi terbarukan di kawasan ini, termasuk proyek listrik lintas batas ke Singapura,” ucap Dharsono Hartono, Ketua KADIN Net Zero Hub, saat membuka acara.

Investasi Suntech Indonesia dan rantai pasoknya juga dinilai Shinta W. Kamdani selaku WKU Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri KADIN Indonesia sebagai strategi percepatan pengembangan industri manufaktur panel surya dalam negeri agar tercipta nilai tambah hulu ke hilir dalam transisi energi.

“Keberadaan rantai pasok komponen PLTS yang kuat dan terintegrasi akan membuka akses industri ke energi terbarukan dengan biaya yang lebih terjangkau. Dengan adanya industri PLTS domestik, maka bisnis-bisnis ini dan ratusan bisnis lainnya di seluruh Indonesia mendapat akses listrik yang lebih murah, lebih bersih sehingga mampu membantu mereka memenuhi komitmen internasional dan memastikan tercapainya target Net Zero Emission-nya,” ujar Shinta. 

Langkah strategis Suntech Indonesia dalam penguatan rantai nilai industri panel surya Indonesia diharapkan tidak hanya untuk mencapai target bauran energi terbarukan, tapi juga menandakan bahwa Indonesia menguasai teknologi PLTS yang kompetitif.

“Indonesia akan menjadi fokus kami sebagai salah satu produsen panel surya terbesar di dunia, dengan kapasitas dan jaringan rantai pasok Suntech, kita akan mendukung program pemerintah Indonesia untuk membangun ketahanan energi dalam peningkatan daya saing industri di Indonesia. ,” tegas Chairman Suntech, Wu Fei. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IN2MF Paris 2024 menampilkan desainer-desainer kenamaan Indonesia

Kamis, 12 September 2024 - 22:51 WIB

Modest Fashion Indonesia Kembali Menembus Pasar Global di IN2MF Paris 2024

IN2MF Paris 2024 yang kembali digelar di Paris, Prancis menampilkan desainer-desainer kenamaan Indonesia

Tekko Signature Panglima Polim resmi dibuka sejak Agustus 2024 dengan konsep baru.

Kamis, 12 September 2024 - 22:33 WIB

Tekko Signature Panglima Polim Kenalkan Konsep Baru dan Menu Eksklusif

Tekko Signature Panglima Polim menjadi gerai pertama yang mengusung konsep baru, melengkapi dua kategori layanan sebelumnya, yaitu Tekko dan Tekko Premium.

Pelayanan di kantor Bank DKI

Kamis, 12 September 2024 - 21:56 WIB

Nasabah Ikut Bangga! Bank DKI Raih Penghargaan The Best Contact Center Indonesia 2024

Jakarta – Bank DKI berhasil meraih 2 (dua) penghargaan sekaligus sebagai The Best Reporting Team – Gold, dan The Best Agent Inbound – Gold, dalam ajang The Best Contact Center Indonesia…

Penyerahan sertifikasi Lab Operational Licence (LOL) dari Kemenkes pada acara peresmian Pabrik Sel Punca Daewoong

Kamis, 12 September 2024 - 21:36 WIB

Daewoong Resmikan Pabrik Sel Punca, Dukung Pengembangan Industri Farmasi dan Biofarmasi di Indonesia

Daewoong Biologics Indonesia (DBI), anak perusahaan lokal Daewoong Pharmaceutical, mengumumkan bahwa pabrik sel punca yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang telah menerima sertifikasi…

Bincang-Bincang Literasi bersama Duta Baca Indonesia, yang digelar di Kota Palangka Raya, Kamis (13/9/2024).

Kamis, 12 September 2024 - 21:36 WIB

Literasi Sebagai Kunci Pembangunan Karakter Generasi Emas 2045

Kekayaan budaya Indonesia akan tetap lestari jika masyarakatnya memiliki pengetahuan literasi yang baik.