Kunjungan Kerja ke Pupuk Kaltim, Menko Airlangga: Tujuan Bangun Pabrik Pupuk Adalah Untuk Beras
Oleh : Hariyanto | Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:31 WIB

Menko Airlangga lakukan kunjungan kerja ke Pupuk Kaltim
INDUSTRY.co.id - Bontang - Pemerintah mendukung revitalisasi infrastruktur industri pupuk melalui modernisasi. Untuk itu, industri, lembaga penelitian, dan Kementerian/ Lembaga terkait harus berkolaborasi mengembangkan pupuk yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat upaya menghadapi tantangan global seperti fluktuasi harga bahan baku dan perubahan iklim.
“Tujuan membangun pabrik pupuk, bukan untuk petrokimia, tapi tujuan utamanya untuk (produksi) beras. Tidak ada revolusi pertanian tanpa pupuk. Makanan utama masyarakat Indonesia adalah beras, sehingga kita berhasil swasembada beras. Tetapi pasca reformasi, pembangunan pabrik pupuk dan turunannya relatif lebih lambat. Padahal, pembangunan sebuah pabrik adalah employment terbesar untuk masyarakat sekitar pada industri yang sifatnya capital intensive,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Kunjungan Kerja ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).
Menko Airlangga juga mengapresiasi peran penting Pupuk Kaltim dalam mendukung kebijakan pupuk nasional dalam mengembangkan green technology dan sedang menuju blue technology yang diharapkan menjadi cikal-bakal industri yang ramah lingkungan dan menjadi benchmark industri lainnya. Kontribusi perusahaan ini sangat berarti dalam pembangunan daerah dan nasional.
“Penting untuk pupuk bisa tepat sasaran, (misalnya) untuk pengembangan hortikultura karena dia nilai tambah rakyat, (setelahnya) baru pengembangan dari segi petrokimia. Saya juga yakin kita akan bisa menjadi negara pertama di Asia Pasifik (yang memproduksi) green fertilizer terbesar. Jadi, itu mungkin tantangan ke depan yang saya ingin bisa berjalan, karena ini sesuai dengan rencana transisi energi,” ungkap Menko Airlangga.
Menurut Menko Airlangga, sumber energi dunia di masa depan mengarah kepada hidrogen, tetapi Indonesia juga kuat karena punya kemampuan untuk ammonia. “Kekuatan ammonia itulah yang harus kita dorong karena di beberapa negara sudah menggunakan 20% ammonia untuk batu bara. Jadi kombinasi antara ammonia dan carbon capture and storage akan membuat kita juga punya green energy. Tujuan kita kan emisi menuju nol, bukan menghapus (sumber) energi kuat yang sudah ada di Indonesia. Nah, kemampuan luar biasa dari Grup Pupuk Indonesia harus dikapitalisasi ke depan,” kata Menko Airlangga.
Pemerintah telah menetapkan alokasi volume pupuk bersubsidi tahun 2024 sebesar 9,55 juta ton dengan didukung data sesuai nama dan alamat sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Internal tanggal 26 Februari 2024 tentang Lanjutan Pembahasan Kebijakan Perberasan. Volume ini naik dari alokasi awal pupuk bersubsidi sebesar 4,7 juta ton. Anggaran subsidi pupuk tahun 2024 juga ditambahkan sebesar Rp7,1 triliun dari nilai awal Rp26,68 triliun, sehingga total anggaran menjadi Rp33,78 triliun.
Pemerintah saat ini juga sedang berupaya terus meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Adopsi teknologi digital dilakukan untuk meningkatkan pengawasan distribusi dan penyaluran sampai ke petani agar tepat sasaran. Salah satu upaya penting dalam hal ini yaitu mengintegrasikan data dan sistem dalam satu platform terintegrasi dan real-time. Misalkan integrasi data dan sistem Kementerian Pertanian dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui aplikasi i-Pubers. Ke depannya, diharapkan dapat terintegrasi dengan data dan sistem perbankan dalam e-wallet juga.
“Dan yang juga menjadi PR dari Pupuk Indonesia adalah untuk membuat distribusi pupuk tepat sasaran. Nah, tentu untuk tepat sasaran perlu sistem, dan saya rasa sistem digitalnya sudah lengkap. Tinggal (menjalankan) arahan Bapak Presiden untuk bagaimana piloting pupuk itu tepat sasaran,” pungkas Menko Airlangga.
Baca Juga
Indonesia Pacu Hilirisasi Petrokimia dan Gas di Era Prabowo, Dorong…
Tanda Tangani Kontrak EPC, Pupuk Kaltim Siap Bangun Pabrik Soda Ash…
Dukung Kemandirian Industri, Pupuk Kaltim Siap Bangun Pabrik Soda…
Perketat Pengawasan Pupuk Subsidi, Pupuk Indonesia: Pelanggaran HET…
Delta Giri Wacana Optimistis Dorong Penguatan Sektor Pangan Nasional
Industri Hari Ini

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:48 WIB
Komitmen Implementasi GCG, Pegadaian Tegaskan Tak Ada Toleransi Terhadap Fraud dan Korupsi
PT Pegadaian terus berkomitmen untuk menegaskan kebijakan Zero Tolerance terhadap Fraud dengan menggelar Seminar Hybrid Scaling Up Risk Culture Triwulan I Manajemen Risiko Operasional bertajuk…

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:41 WIB
Enzy Storia Resmi Jadi Brand Ambassador Baru Skechers di Indonesia
Enzy akan tampil dalam berbagai kampanye pemasaran Skechers di Indonesia sepanjang 2025, bersama dengan aktor ternama Joe Taslim.

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:25 WIB
Fast Track UMK PT KAI: Membangun UMK Tangguh dan Berdaya Saing
Fasta Track UMK PT KAI dirancang untuk memberdayakan mitra binaan agar dapat berkembang dan naik kelas dalam menghadapi ekosistem bisnis yang kompetitif.

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:52 WIB
Antisipasi Kebutuhan Nasabah pada Ramadan & Idul Fitri, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Secara Net sebesar Rp 31,6 Triliun
Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sekitar Rp 31,6 triliun untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama 30 hari ke depan, yaitu pada 10 Maret –…

Jumat, 14 Maret 2025 - 13:45 WIB
Sisterhood Modest Bazaar 2025 Hadir Lebih Besar, Modinity Perkuat Industri Modest Fashion Indonesia
Menghadirkan lebih dari 50 brand modest fashion ternama, Sisterhood Modest Bazaar (SMB) 2025 menargetkan lebih dari 25.000 pengunjung.
Komentar Berita