Karantina Kepri Pastikan Kesehatan 20 Ton Santan Kelapa Asal Moro ke Malaysia Aman

Oleh : Wiyanto | Selasa, 13 Agustus 2024 - 08:23 WIB

giat ekspor kali ini adalah ekspor perdana santan yang dilakukan oleh PT KCC sebanyak 20 ton.
giat ekspor kali ini adalah ekspor perdana santan yang dilakukan oleh PT KCC sebanyak 20 ton.

INDUSTRY.co.id-Moro - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melalui Satuan Pelayanan Moro mensertifikasi dan memberikan jaminan kesehatan pada komoditas santan kelapa senilai 382,7 juta rupiah tujuan Malaysia pada 12 Agustus 2024.

"Santan kelapa ini berasal dari kelapa disekitar pulau kecil di Moro dan Sungai Guntung yang merupakan perkebunan kelapa terbesar di Indonesia," ungkap Herwintarti Kepala Karantina Kepri saat memberikan sertifikat karantina sekaligus melepas ekspor komoditas tersebut.

Menurutnya, hingga awal Agustus 2024, ekspor santan kelapa dari Karantina Kepri mencapai 904,6 ton dengan nilai ekonomis mencapai 17,8 miliar rupiah dengan tujuan utama China, Jerman dan Malaysia. Dibandingkan ekspor tahun 2023, tonase hingga awal Agustus ini telah mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen. Diharapkan hingga akhir tahun 2024 jumlah santan kelapa ekspor dari Moro terus bertambah.

Sedangkan untuk pengiriman dari Moro sendiri, giat ekspor kali ini adalah ekspor perdana santan yang dilakukan oleh PT KCC sebanyak 20 ton. Diharapkan ke depannya semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha dari Kepri khususnya Moro yang dapat melakukan ekspor langsung kelapa dan produk turunannya. Hal tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan karantina akan siaga dengan memberikan pelayanan 24/7 dan memberikan sertifikasi jaminan kesehatan tentunya setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan memastikan UHT dengan pemanasan 140 derajat celcius

Selain komoditas pertanian, Herwintarti juga menjelaskan bahwa di Moro juga terdapat komoditas ekspor perikanan yang merupakan hasil dari perairan Kepri yaitu dari Tanjungpinang, Lingga bahkan juga dari perairan Bangka Belitung. Ikan sembilang, kakap, tenggiri, parang, kerapu, cumi dan udang merupakan komoditas utamanya. Komoditas perikanan ini dikirim ke Singapura dan Malaysia, serta telah dijamin kesehatan oleh pejabat Karantina Kepri.

Upaya percepatan dan dorongan sertifikasi dan jaminan kesehatan terhadap produk hewan, ikan dan tumbuhan ekspor tersebut sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean agar karantina terus mendorong percepatan layanan di perbatasan/border secara sistem digital untuk memperlancar tata niaga perdagangan dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus membangun sinergitas berkelanjutan dan implementasi sistem layanan digital secara integrasi.

Lebih jauh Herwintarti menjelaskan bahwa kegiatan ekspor ini merupakan salah satu poin penting pada sistem perkarantinaan yaitu dalam rangka mencegah masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit tumbuhan karantina serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekaligus menjadi economic tools dalam mengawal hilirisasi komoditas pertanian dan perikanan menuju ke pasar global sehingga pada akhirnya dapat menyumbang devisa untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sistem perkarantina hewan, ikan dan tumbuhan, hilirisasi ekspor secara digital dan mendorong percepatan layanan perkarantinaan terintegrasi melalui SSMQC adalah upaya untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia yang memerlukan dukungan, kerjasama dan sinergitas seluruh instansi terkait serta pengawasan bersama secara kuat demi NKRI," akhir Herwintarti.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya

Kamis, 13 Maret 2025 - 13:26 WIB

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sebut Seskab Teddy Tak Perlu Mundur

Kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya dari mayor menjadi letnan kolonel memunculkan bermacam pandangan, apalagi saat ini dirinya masih merupakan prajurit aktif…

Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025.

Kamis, 13 Maret 2025 - 12:32 WIB

BPDP dan Olenka Gelar Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025 Dukung Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit

Kontribusi komoditas kelapa sawit sangat besar terhadap negara Indonesia baik dari aspek ekonomi maupun sosial. Meski demikian, peran dan kontribusi kelapa sawit masih bisa dioptimalkan dengan…

Perpusnas dan Kemdiktisaintek Kolaborasi untuk Akses Jurnal Terintegrasi dan Penguatan Literasi.

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:47 WIB

Perpusnas dan Kemdiktisaintek Bersinergi, Mahasiswa Lebih Mudah Akses Jurnal Ilmiah

Melalui sinergi ini, Perpusnas akan menyediakan akses jurnal elektronik terintegrasi untuk mendukung penelitian akademik di perguruan tinggi dan pengembangan sistem database alat penelitian.

Agros

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:33 WIB

SEEAA Perkuat Investasi Energi Terbarukan Lewat Partisipasi Pendanaan Seri A untuk Agros

Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA) mengumumkan partisipasinya dalam pendanaan Seri A untuk Agros. Investasi ini akan membantu Agros meningkatkan solusi irigasi bertenaga surya,…

Hana Bank Perluas Pilihan Investasi Reksa Dana Bersama PT BNP Paribas AM

Kamis, 13 Maret 2025 - 11:21 WIB

Hana Bank Perluas Pilihan Investasi Reksa Dana Bersama PT BNP Paribas AM

Jakarta– PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) memperluas portofolio investasi untuk nasabah dengan menggandeng perusahaan manajer investasi, PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas…