Inaplas: Penerapan BMAD-BMTP Jadi Harapan Jaga Industri Petrokimia

Oleh : Ridwan | Jumat, 02 Agustus 2024 - 23:20 WIB

Ilustrasi Pabrik Petrokimia
Ilustrasi Pabrik Petrokimia

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dengan diterapkannya kembali regulasi Permendag 36/2023, serta pemberlakuan hambatan perdagangan berupa Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) menjadi harapan bagi industri petrokimia hulu untuk menjaga utilitas dan kontribusinya bagi perekonomian nasional. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono menyatakan, akibat adanya relaksasi impor, utilitas dari sektor petrokimia hulu sudah di bawah 80 persen, serta ada beberapa anggotanya menghentikan operasional pabrik. 

Oleh karena itu ia berargumen, apabila aturan impor kembali diperketat melalui Permendag 36/2023, hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal, mengingat regulasi ini dinilai bisa mengatur pemenuhan supply dan demand di dalam pasar domestik.

"Jadi kalau kita kembali ke Permendag 36/2023  semangatnya adalah memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dengan prioritas material lokal dulu. Selebihnya nanti bila ada kekurangan, baru dipenuhi oleh produk impor," ujar dia di Jakarta

Untuk penerapan BMTP-BMAD, pihaknya menilai hal ini perlu dilakukan karena impor barang jadi plastik dalam beberapa bulan terakhir masih cukup tinggi. 

"Barang jadi plastik yang masuk ke dalam tekstil,  seperti terpal dan lain-lain itu juga impornya masih tinggi, dan meskipun sudah diatur pakai Laporan Surveyor (LS) tapi tetap ternyata pasokannya masih naik cukup lumayan besar.  Ini perlu juga nanti selain kembali ke Permendag 36/2024 juga harus ada BMTP atau BMAD," katanya. 

Lebih lanjut menurutnya, kedua hal itu mesti dilakukan secara tepat dan cepat supaya tidak kehilangan momentum pemajuan sektor petrokimia. 

Dirinya juga berharap adanya keterbukaan antara sektor hulu dan hilir industri petrokimia terkait kebutuhan di dalam negeri, sehingga para investor bisa mengambil langkah untuk mulai berinvestasi. 

"Kita berharap antara hulu dan hilir terjadi saling keterbukaan dan memberikan kepastian kira-kira mapping kebutuhan dan pertumbuhan dalam negeri itu seberapa besar, sehingga kita bisa memprediksikan kapan kita mulai investasi, dan seberapa besar investasi itu bisa ditanamkan dan kembali berapa lama," tegas Fajar.

Di sisi lain Ekonom Universitas Sebelas Maret (UNS) Ernoiz Antriyandarti menyampaikan instrumen kebijakan pengetatan impor diperlukan untuk melindungi industri dalam negeri, terutama jika industri tersebut belum berdaya saing diliberalisasi perdagangan. 

Menurutnya, pengetatan impor bisa menjadi peluang mengembangkan daya saing industri petrokimia, sehingga Indonesia menjadi pasar bagi produsen petrokimia domestik. Hal ini sejalan dengan rencana strategis pemerintah yang juga menjadikan industri petrokimia sebagai salah satu dari sektor industri yang mendapat perhatian khusus. 

"Dengan dikembalikannya pengetatan impor petrokimia, diharapkan impor petrokimia turun signifikan. Selanjutnya menjadi pemacu industri petrokimia dalam negeri untuk berinovasi dan mengembangkan teknologi agar produksinya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, ketergantungan impor petrokimia turun, produksi dalam negeri berkembang, daya saing sektor petrokimia meningkat dan neraca perdagangan sektor petrokimia tidak lagi defisit," paparnya.

Sebelumnya dalam keterangan resmi, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bobby Gafur Uma menyoroti adanya ketidaksiapan antar lembaga pemerintah yang mengakibatkan banyak kontainer tertahan dan satgas impor yang tidak efektif. 

Menurutnya, apabila indusri RI sampai terkena serbuan impor, tentu ada efek yang besar pada pertumbuhan ekonomi secara makro. 

"Pemerintah harus menyadari bahwa industri strategis seperti petrokimia dan tekstil perlu dilindungi dengan kebijakan yang jelas dan koordinasi antar lembaga yang baik. Kita harus melindungi pasar dalam negeri dengan kebijakan yang mendukung ekosistem industri dari rantai pasok hingga kebijakan teknis," ucap dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Presiden Jokowi resmikan 4 seksi jalan tol Sigli-Banda Aceh, Seksi 1 yang tersisa pada akhir tahun, sehingga jalan tol dapat segera dioperasikan sepenuhnya,

Senin, 09 September 2024 - 13:26 WIB

Telan Anggaran Rp13,55 Triliun, Presiden Jokowi Resmikan 4 Seksi Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Garapan Hutama Karya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, meresmikan 4 (empat) seksi Jalan Tol Sigli – Banda Aceh garapan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) pada hari ini, Senin…

Program beasiswa ScholarFlip

Senin, 09 September 2024 - 13:25 WIB

Flip Luncurkan ScholarFlip, Beasiswa untuk Mahasiswa Hemat Pertama di Indonesia

Flip, group fintech terkemuka di Indonesia dengan bangga meluncurkan ScholarFlip, program beasiswa pertama di Indonesia yang ditujukan bagi masyarkat hemat.

Kerjasama FWD Insurance dan OCBC

Senin, 09 September 2024 - 12:58 WIB

Perkuat Kemitraan Bisnis, FWD Insurance dan OCBC Tandatangani Kerja Sama Bancassurance

PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) memperkuat kemitraannya dengan PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) melalui penandatanganan perjanjian kerja sama pemasaran produk asuransi melalui kanal…

Direktur Utama PT Reethau Dharma Andalan Arry Pasya bersama President Director PT Pertagas Niaga Aminuddin seusai penandatanganan kontrak kerja sama

Senin, 09 September 2024 - 12:25 WIB

Reethau Group - Pertagas Niaga Teken Kontrak Kerja Sama Regasifikasi LNG di Kalimantan Timur

Reethau Group, perusahaan yang fokus pada industri energi melalui, PT Reethau Dharma Andalan menandatangani kontrak kerja sama dengen PT Pertagas Niaga untuk pekerjaan Jasa Pengangkutan Penyimpanan,…

Kenko dan Sampari berkolaborasi

Senin, 09 September 2024 - 12:17 WIB

Kenko Stationery Gandeng Sampari Luncurkan Produk Alat Tulis Sekolah

PT Kenko Sinar Indonesia (Kenko Stationery) menggandeng kerja sama dengan Sampari resmi meluncurkan serangkaian produk alat tulis sekolah Kenko Stationery yang diperkenalkan melalui wadah kreasi…