Ini Jurus Menperin Agus Cetak Industrialis Baru di Sektor TPT dan Logam

Oleh : Candra Mata | Kamis, 25 Juli 2024 - 05:18 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian aktif menumbuhkan wirausaha industri baru untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional. 

Melalui peran pelaku usaha, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), akan tercipta peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri hingga penciptaan lapangan kerja. 

“Wirausaha industri memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan nilai tambah. Mereka tidak hanya menciptakan peluang bisnis, tetapi juga berperan dalam menciptakan lingkungan usaha yang dinamis dan produktif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/7).

Apalagi, sektor IKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlah yang terus bertambah setiap tahunnya. Saat ini, jumlah IKM tercatat sebanyak 4,4 juta unit usaha atau sebagai mayoritas yang mencapai 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia. 

“Sektor ini telah mampu menyerap tenaga kerja hingga 12,39 juta orang atau 66,25 persen dari total tenaga kerja di sektor industri,” ungkap Menperin. 

Jumlah tersebut membuktikan bahwa penumbuhan dan pemberdayaan IKM memiliki dampak luas yang positif, termasuk dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, bahwa pengembangan wirausaha industri terbukti mampu meningkatkan daya saing SDM Indonesia. 

“Sebab, wirausaha industri membawa semangat inovasi, kreativitas, dan adaptasi terhadap perubahan pasar yang cepat seperti saat ini di era digitalisasi atau industri 4.0,” tuturnya pada Pembukaan Inkubator Bisnis Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta Tahun 2024, Selasa (23/7).

Satuan kerja di bawah binaan BPSDMI Kemenperin, yakni BDI Jakarta memegang peran sentral dalam membentuk wirausaha industri yang berdaya saing. Melalui program inkubator bisnis, BDI Jakarta aktif memberikan pendidikan, pelatihan, dan dukungan teknis yang diperlukan bagi wirausaha industri untuk mengembangkan ide-ide mereka menjadi produk yang layak pasar sehingga program ini memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin memajukan usaha.

“Program Inkubator bisnis menerapkan pendekatan holistik terhadap perkembangan dan pendampingan yang tidak hanya berfokus pada aspek produksi dan bisnis, tetapi juga pada inovasi, peningkatan kualitas produk, dan pemasaran yang efektif,” jelasnya. 

Di samping itu, setiap tenant diberikan dukungan secara personal berdasarkan kebutuhan spesifik. “Hal ini memastikan bahwa proses pelatihan dan inkubasi dirancang untuk memaksimalkan potensi masing-masing IKM,” imbuhnya. 

Proses inkubasi yang diterapkan di BDI Jakarta berlangsung dalam tiga tahap, yaitu uji coba produksi, produksi awal, dan produksi komersil. Pendekatan komprehensif ini memastikan bahwa peserta menerima bimbingan dan dukungan yang diperlukan di setiap langkah pengembangan bisnis dengan didampingi oleh mentor dan pelatih yang berpengalaman di bidangnya.

Kepala BDI Jakarta Ali Khomaini menegaskan, pihaknya tidak hanya berfokus pada pelatihan dan pendampingan IKM, tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi wirausaha industri untuk berkembang serta membangun jejaring ekosistem industri yang saling terhubung. 

“Dengan membuka program ini secara tahunan, BDI Jakarta optimistis mampu menciptakan pintu masuk yang lebih terbuka bagi para wirausaha industri untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di wilayahnya,” ujar Ali. 

BDI Jakarta juga tidak hanya menciptakan dampak positif dalam jangka pendek, tetapi juga membangun dasar kuat bagi pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Sinergi antar stakeholder yang dimiliki BDI Jakarta (IKM, industri besar, asosiasi, komunitas, dan sektor swasta), membuktikan bahwa kerja sama yang kuat mampu memicu pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif. 

“Kami juga bertekad untu membentuk ekosistem industri yang dapat mempermudah para stakeholder untuk saling terhubung,” tandasnya.

Program Inkubator Bisnis BDI Jakarta tahun ini diselenggarakan sekitar enam bulan, Juli-Desember 2024, dengan fokus utama pengembangan wirausaha di bidang fesyen, custom made, produk tekstil,  kerajinan logam dan batik.

Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan Inkubator Bisnis ini, meliputi Pra-Inkubasi, yang bertujuan untuk memperoleh tenant melalui proses seleksi yang sesuai dengan karakteristik usaha. “Pada tahapan pra inkubasi terdiri dari beberapa kegiatan, di antaranya sosialisasi dan rekrutmen. Dari hasil rekrutmen, kurang lebih selama tiga minggu diperoleh calon tenant sebanyak 264 pendaftar,” sebut Ali.

Selanjutnya, adalah tahap seleksi, yang akan terdiri dari seleksi administrasi, profil bisnis, presentasi dan wawancara. “Pada tahap satu akan diperoleh 107 tenant yang lolos, kemudian tahap kedua sebanyak 57 tenant yang lolos, dan di tahap akhir ditentukan tujuh peserta yang menjadi tenant inkubator bisnis BDI Jakarta,” ucap Ali. 

Kemudian, tahap Inkubasi. Pada tahap ini, BDI Jakarta akan meningkatkan kapasitas tenant. Peningkatan kapasitas tenant dilakukan melalui beberapa tahap, di antaranya: business diagnostic, mentoring dan coaching, produksi, serta demoday dan launching. 

“Terakhir adalah tahap Pasca-Inkubasi. Tahap ini bertujuan untuk memberikan akses dan jaringan pendukung pengembangan usaha tenant. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini, antara lain menyediakan jejaring antar tenant, memberi peluang partisipasi kepemilikan pada perusahaan tenant, dan melakukan pemantauan dan evaluasi perkembangan usaha tenant paling singkat dua tahun,” papar Ali.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi panel pendanaan iklim

Kamis, 21 November 2024 - 16:57 WIB

Indonesia Perlu Sumber Pendanaan Iklim yang Lebih Adil dalam COP29

Negara-negara berkembang dan rentan menuntut kejelasan tentang komitmen pendanaan iklim dalam COP29 yang tengah berlangsung pada 11-22 November 2024. Selama ini, negara-negara maju berkontribusi…

Thomas Franken, Direktur K, Portfolio Plastics & Rubber, Messe Düsseldorf GmbH dan Rini Sumardi Direktur Wakeni (wahana kemala niaga)

Kamis, 21 November 2024 - 14:51 WIB

Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K

Jakarta– Messe Düsseldorf selaku penyelenggara pameran K mengajak para pengusaha industri plastik dan karet Indonesia untuk mengakselerasi penerapan industri hijau di lingkungan bisnis mereka.

Peluncuran Nippon Paint Spotless Plus Series

Kamis, 21 November 2024 - 14:26 WIB

Nippon Paint Luncurkan Spotless Plus Series Dengan Inovasi AirGuard Technology untuk Rumah Lebih Sehat

Nippon Paint meluncurkan Spotless Plus Series dengan hasil akhir Matt & Sheen, cat interior ultra-premium dengan spesifikasi setara untuk project rumah sakit, kini dapat digunakan oleh para…

Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad

Kamis, 21 November 2024 - 13:42 WIB

Peringatan Bulan Mutu Nasional 2024: Standardisasi untuk Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan

Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 %, Pemerintah Indonesia terus mendorong penerapan pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam…

Bank Saqu rayakan satu tahun perjalanan dengan menghadirkan program Rising Stars

Kamis, 21 November 2024 - 12:42 WIB

Rayakan Satu Tahun Perjalanan, Bank Saqu Gelar Rising Stars sebagai Ajang Apresiasi Bagi Mitra Strategis

Dalam rangka merayakan perjalanan tahun pertama yang penuh inspirasi, Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, menggelar acara…