Kawal Ketersediaan Gas Bagi Industri, Menperin Agus Usulkan RPP Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Oleh : Hariyanto | Jumat, 12 Juli 2024 - 10:24 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menciptakan kondisi yang ideal bagi para pelaku industri manufaktur untuk mengembangkan bisnisnya di tanah air. Salah satu hal yang menjadi fokus Kemenperin adalah pemenuhan kebutuhan gas bagi industri dengan harga bersaing sebesar USD6/MMBTU.

“Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang merupakan upaya transformasi dari keuntungan komparatif menjadi keuntungan kompetitif nasional, terbukti bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan industri maupun ekonomi secara keseluruhan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Menperin Agus menyampaikan total dampak positif HGBT terhadap sektor industri pada kurun waktu 2020-2023 adalah sebesar Rp147,11 Triliun, dengan perincian peningkatan ekspor sebesar Rp88,12 Triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp8,98 Triliun, peningkatan investasi sebesar Rp36,67 Triliun, serta penurunan subsidi pupuk sebesar Rp13,3 Triliun.

Pada Rapat Terbatas Senin (8/7/2024) lalu, Presiden Joko Widodo menyetujui perpanjangan program HGBT serta memberikan arahan untuk melakukan kajian lebih mendalam dalam rangka penambahan sektor-sektor penerima HGBT di luar tujuh sektor industri yang saat ini sudah menerima.

Lebih lanjut, untuk memastikan ketersediaan bahan baku gas bagi sektor industri dan energi, Kemenperin telah menyiapkan dan mengusulkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Gas Bumi Untuk Kebutuhan Dalam Negeri. 

RPP tersebut akan mengatur pengelolaan gas untuk kepentingan industri maupun sumber energi (kelistrikan). Sebagai pembina sektor industri, Kemenperin mempunyai kepentingan untuk mengamankan produksi gas bagi kedua sektor tersebut.

Penyusunan RPP tersebut antara lain bertujuan untuk mewujudkan kemandirian Industri dalam negeri dalam meningkatkan kemampuan dan daya saing, menjamin ketersediaan dan penyaluran Gas Bumi untuk Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong Industri dalam negeri dan sumber energi, mewujudkan industri hijau, serta meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, juga bertujuan meningkatkan ekspor produk industri, meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi dalam bauran energi, juga meningkatkan upaya pengawasan dan pengendalian dalam pemanfaatan Gas Bumi untuk Bahan Baku dan/atau Bahan Penolong Industri dan sumber energi.

“Kemenperin terus mendorong usulan RPP ini karena bisa menjadi game changer bagi pengelolaan gas bumi nasional, khususnya bagi sektor manufaktur dan kelistrikan,” jelas Menperin Agus. 

Apabila RPP tersebut berlaku nantinya, sebesar 60% gas yang diproduksi di dalam negeri akan digunakan untuk memenuhi domestic market obligation. Menurut Menperin, bila melihat neraca, saat ini baru 40% persen gas di dalam negeri yang dialokasikan untuk industri manufaktur, termasuk industri pupuk. 

Sementara itu, kebutuhan gas bumi sektor industri akan meningkat dua kali lipat pada enam tahun ke depan, dari 2.931,45 MMSCFD di tahun 2024.

Menperin Agus menambahkan, dalam RPP tersebut juga diatur mengenai pengelolaan gas oleh Kawasan Industri. Rencananya, para pengelola kawasan industri dapat menyediakan dan menyalurkan gas bumi untuk para tenant-nya, termasuk melalui langkah importasi.

Batasan untuk impor gas bumi adalah untuk penyediaan bagi tenant masing-masing serta untuk produksi listrik di kawasan industri. Untuk menurunkan biaya, para pengelola kawasan industri dapat membentuk suatu konsorsium untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan dalam mengelola gas. 

“Namun, apabila harga gas di dalam negeri membaik dan lebih kompetitif, serta suplai gas lancar, pasti Kawasan Industri tidak perlu melakukan impor,” tegas Menperin Agus. 

RPP Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri juga bertujuan mendorong sektor hulu gas agar bisa lebih sehat, ada kompetisi, dan tidak lagi terjadi monopoli. 

“Selain itu, hal ini merupakan upaya Pemerintah untuk memberikan perhatian khusus kepada sektor manufaktur yang selama ini telah memberikan kontribusi yang luar biasa besar kepada perekonomian nasional,” tutup Menperin Agus.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Coway Environmental Technology Research Institute di Seoul Korea Selatan yang memperoleh peringkat tertinggi dalam pengujian Water Supply for Drinking Water.

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 00:09 WIB

Pusat R&D Coway Diakui Sebagai “Laboratorium of Excellence” untuk Pengujian Air Minum

Coway Environmental Technology Research Institute memenuhi kriteria evaluasi di seluruh kategori sehingga dinyatakan sebagai “Laboratorium of Excellence” yang bersertifikat.

Ahn Hyo Seop diperkenalkan sebagai brand ambassador terbaru Mie Sedaap.

Jumat, 02 Agustus 2024 - 23:59 WIB

Sasar Pasar Anak Muda, Mie Sedaap Perkenalkan Ahn Hyo Seop Sebagai Brand Ambassador

Diperkenalkan sebagai brand Ambassador Mie Sedaap, Ahn Hyo Seop dinilai merepresentasikan Gen-Z yang masih muda, bersemangat mengejar mimpi, dan pastinya di umur yang sedaap-sedaapnya.

Ilustrasi Pabrik Petrokimia

Jumat, 02 Agustus 2024 - 23:20 WIB

Inaplas: Penerapan BMAD-BMTP Jadi Harapan Jaga Industri Petrokimia

Dengan diterapkannya kembali regulasi Permendag 36/2023, serta pemberlakuan hambatan perdagangan berupa Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) menjadi harapan…

Privy Dukung Keamanan Siber di Dunia Perbankan dengan Sertifikasi Elektronik

Jumat, 02 Agustus 2024 - 22:15 WIB

Privy Dukung Keamanan Siber di Dunia Perbankan dengan Sertifikasi Elektronik

Privy sebagai penyedia layanan digital trust terkemuka kembali menekankan pentingnya keamanan siber di tengah masifnya transformasi digital industri keuangan dan perbankan. Rony Tanrim, VP Business…

Usaha Depot Air Minum

Jumat, 02 Agustus 2024 - 20:41 WIB

Tanggapan Dua Asosiasi Depot Air Minum Soal Iklan Aqua, Apdamindo: Kami UMKM, Itu Iklan Tendesius

Jakarta– Dua organisasi besar yang mewadahi bisnis depot air minum menyesalkan sikap Aqua, market leader industri air kemasan bermerek, yang menyerang produk air galon depot isi ulang lewat…