Industri Besi dan Baja RI Harus Mampu Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Oleh : Nata Kesuma | Jumat, 12 Juli 2024 - 10:57 WIB

Ilustrasi Industri Baja
Ilustrasi Industri Baja

INDUSTRY co.id - Sebagai salah satu industri pendukung pengembangan infrastruktur di Indonesia, industri baja telah menjadi “mother of industries” yang memiliki peranan strategis dalam memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya. Pemerintah juga telah mengupayakan berbagai kebijakan dalam mendorong kemajuan industri baja, salah satunya melalui kebijakan hilirisasi komoditas.

Industri besi dan baja nasional telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan capaian ekspor besi dan baja senilai USD26,7 miliar di tahun 2023. Kinerja neraca perdagangan besi dan baja juga mengalami perbaikan dari defisit USD3 miliar di tahun 2019 menjadi surplus USD15,3 miliar pada tahun 2023. Hal ini diikuti dengan pertumbuhan industri logam dasar sejak Q1-2023 hingga Q1-2024 pada rentang 11%-18% dan peningkatan ekspor produk logam dasar dari 8,74% di tahun 2019 menjadi 16,74% pada tahun 2023.

“Industri baja ini bagus karena sudah bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Contohnya IKN, seluruh steel construction dibuat di Indonesia dan ini keuntungan kita. Kita menjadi negara berdaya saing kuat di iron and steel,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Seminar dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Indonesian Society of Steel Construction (ISSC), Rabu (10/07).

Selain menyoroti perkembangan industri baja tersebut, Menko Airlangga juga menyebutkan kemajuan salah satu construction siblings yang berada di Batam dimana berhasil melakukan ekspor sebanyak 130 wind turbine. Wind turbine tersebut juga menjadi pertama yang akan dipasang pada utara Long Island, New York, dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 2,1 Gigawatt.

Mempertimbangkan capaian ekspor komoditas baja yang telah dilakukan pada beberapa negara, diantaranya di Sydney dan New Zealand, Menko Airlangga menyampaikan bahwa industri baja di Indonesia kian menguat dan diperhitungkan berbagai negara di dunia. Dengan demand yang terus meningkat, Menko Airlangga menghimbau agar target industri baja dapat ditingkatkan hingga ke 20 juta ton, mengingat konsumsi diperkirakan akan meningkat hingga 18-19 juta ton.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyampaikan perlu adanya peningkatan kemampuan pabrikasi atau manufacturing  agar lebih cepat. Terkait kekhawatiran pelaku usaha terhadap capital goods, Pemerintah juga telah memberikan sejumlah insentif yang dapat meringankan pelaku industri seperti pembebasan bea masuk dan pembebasan PPN.

Menutup sambutan, Menko Airlangga menegaskan bahwa penguasaan teknologi juga menjadi aspek yang penting dalam mendorong kemajuan industri baja, terlebih Indonesia juga akan mengalami bonus demografi ke depan sehingga diharapkan akan terdapat lebih banyak sumber daya manusia yang unggul terkait teknologi. Hingga kini, industri baja Indonesia sendiri telah memiliki kemampuan welding yang merupakan salah satu terbaik di dunia.

“Saya mengucapkan selamat untuk penyelenggaraan Rakernas ini dan saya ingin agar kita berkomitmen agar industri baja kita ini dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantara yakni Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Kepala Pusat Kebijkan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Ketua MUI, Ketua Dewan Penasihat ISSC, Ketua Dewan Pengawas ISSC, Ketua Umum ISSC, serta Perwakilan Asosiasi dan Anggota Mitra Rantai Pasok.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Coway Environmental Technology Research Institute di Seoul Korea Selatan yang memperoleh peringkat tertinggi dalam pengujian Water Supply for Drinking Water.

Sabtu, 03 Agustus 2024 - 00:09 WIB

Pusat R&D Coway Diakui Sebagai “Laboratorium of Excellence” untuk Pengujian Air Minum

Coway Environmental Technology Research Institute memenuhi kriteria evaluasi di seluruh kategori sehingga dinyatakan sebagai “Laboratorium of Excellence” yang bersertifikat.

Ahn Hyo Seop diperkenalkan sebagai brand ambassador terbaru Mie Sedaap.

Jumat, 02 Agustus 2024 - 23:59 WIB

Sasar Pasar Anak Muda, Mie Sedaap Perkenalkan Ahn Hyo Seop Sebagai Brand Ambassador

Diperkenalkan sebagai brand Ambassador Mie Sedaap, Ahn Hyo Seop dinilai merepresentasikan Gen-Z yang masih muda, bersemangat mengejar mimpi, dan pastinya di umur yang sedaap-sedaapnya.

Ilustrasi Pabrik Petrokimia

Jumat, 02 Agustus 2024 - 23:20 WIB

Inaplas: Penerapan BMAD-BMTP Jadi Harapan Jaga Industri Petrokimia

Dengan diterapkannya kembali regulasi Permendag 36/2023, serta pemberlakuan hambatan perdagangan berupa Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) menjadi harapan…

Privy Dukung Keamanan Siber di Dunia Perbankan dengan Sertifikasi Elektronik

Jumat, 02 Agustus 2024 - 22:15 WIB

Privy Dukung Keamanan Siber di Dunia Perbankan dengan Sertifikasi Elektronik

Privy sebagai penyedia layanan digital trust terkemuka kembali menekankan pentingnya keamanan siber di tengah masifnya transformasi digital industri keuangan dan perbankan. Rony Tanrim, VP Business…

Usaha Depot Air Minum

Jumat, 02 Agustus 2024 - 20:41 WIB

Tanggapan Dua Asosiasi Depot Air Minum Soal Iklan Aqua, Apdamindo: Kami UMKM, Itu Iklan Tendesius

Jakarta– Dua organisasi besar yang mewadahi bisnis depot air minum menyesalkan sikap Aqua, market leader industri air kemasan bermerek, yang menyerang produk air galon depot isi ulang lewat…