Kenaikan TTDI Jadi Basis Pengembangan Sektor Parekraf di Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 03 Juli 2024 - 11:10 WIB

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kenaikan peringkat Travel & Tourism Development Index (TTDI) Indonesia yang cukup signifikan menjadi basis pembangunan Indonesia melalui pengembangan sektor parekraf Tanah Air di masa mendatang.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) telah melakukan kajian mengenai dampak kenaikan peringkat TTDI. Berdasarkan kajian ini, ada sejumlah rekomendasi yang bisa menjadi landasan pengembangan parekraf Indonesia di masa mendatang.

"TTDI merupakan salah satu indikator kinerja utama Kemenparekraf selain jumlah wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, nilai tambah dan nilai ekspor ekonomi kreatif, jumlah tenaga kerja, dan juga devisa. Ini adalah suatu penilaian yang membuat Indonesia mudah dibandingkan dengan 119 negara lainnya karena menggunakan indikator yang sama, “kata Nia dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (1/7) 

Nia menyebutkan berdasarkan pilar dan indikator penilaian TTDI, ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan di Indonesia, yaitu health and hygiene, tourist service and infrastructure, ICT readiness, openness to T&T, dan human resources and labour market and environmental sustainability.

"Walaupun belum tentu semua di bawah kewenangan Kemenparekraf, tapi ini adalah sesuatu yang harus kita usahakan bersama," katanya. 

Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi yang kuat antar pihak-pihak terkait untuk mempertahankan pilar penilaian yang telah memadai dan meningkatkan pilar-pilar yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

"Kita harus fokus berkoordinasi dan kolaborasi antar KL dan pentahelix," katanya. 

Hal serupa disampaikan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati, yang mengatakan peningkatan dan pengelolaan pilar-pilar penilaian TTDI ini merupakan tanggung jawab bersama antar kementerian dan lembaga. Sebab dari pilar-pilar penilaian tersebut, hanya 30 persen saja yang menjadi tugas Kemenparekraf.

"Langkah-langkah perbaikan tentu dapat kita lakukan saat bersama-sama melalui strategi kolaborasi lintas sektoral, mengingat 30 persen indikator menjadi tugas dan fungsi dari Kemenparekraf tapi 70 persen lainnya terkait tugas kementerian dan sektor lain, dan langkah strategis tersebut menjadi upaya bagi kita dalam memperkuat indikator pada TTDI," ujar Dessy.

Kemudian, Pendiri Pusat Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung (ITB) Myra P. Gunawan mengungkapkan raihan peringkat Indonesia dalam TTDI ini bisa menjadi landasan pengembangan dan penguatan infrastruktur penunjang di sektor parekraf Indonesia. 

"Ranking ini merupakan potential drivers to such development," ungkap Myra.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Geografi Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. M. Baiquni, menambahkan pengembangan sektor parekraf ini harus dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Sehingga kunjungan wisatawan bisa tersebar dengan lebih merata dan tidak hanya memusat di destinasi-destinasi wisata tertentu saja.

"Kita itu mulai mengalami _overtourism_ di beberapa destinasi kawasan padat wisata seperti di Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Kadang-kadang sampai terjadi kemacetan luar biasa dan ini persoalan yang perlu terus kita cari tata kelolanya," ujar Baiquni.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Daewoong

Jumat, 05 Juli 2024 - 19:53 WIB

Daewoong Pharmaceutical Perkenalkan Pengobatan Baru di Indonesia dengan Kolaborasi Ahli

Daewoong Pharmaceutical berencana untuk memperkenalkan Fexuprazan, pengobatan inovatif, ke pasar Indonesia sebagai respons terhadap peningkatan prevalensi global Penyakit Erosive Esophagitis.

Fakultas Komputer President University bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan Google mengadakan workshop terkait dengan Generative AI (Generative Artificial Intelligence).

Jumat, 05 Juli 2024 - 18:46 WIB

FK President University Gandeng Google dan Kominfo Selenggarakan Workshop Generative AI

Fakultas Komputer President University bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan Google mengadakan workshop terkait dengan Generative AI (Generative Artificial Intelligence).

Pendakian anggota PWI Jaya ini dalam rangka revitalisasi prasasti Yudha

Jumat, 05 Juli 2024 - 18:01 WIB

Ketua PWI Jaya Sambut Dua Anggota PWI Jaya Usai Daki Gunung Kerinci

Ketua PWI Jaya, Kesit Budi Handoyo didampingi Pengurus Harian PWI Jaya menyambut kedatangan dua anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, Wariani Krihnayanni dan Onaria Fransisca. Yani…

Ajang Penghargaan Mitra Pembayaran Terbaik, terbagi menjadi (4) empat mitra terbaik

Jumat, 05 Juli 2024 - 17:26 WIB

ASABRI Berikan Penghargaan ke Mitra Pembayar Terbaik Kinerja 2023

ASABRI sukses menyelenggarakan Ajang Penghargaan Mitra Pembayaran Terbaik 2023. Acara ini berlangsung di Kantor Pusat ASABRI dan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama serta mengakui…

SoKlin Raih Predikat Most Chosen Laundry Brand Nomor Satu Pilihan Konsumen Indonesia

Jumat, 05 Juli 2024 - 16:27 WIB

SoKlin Kembali Jadi Brand Pilihan Konsumen Dalam Brand Footprint Indonesia 2024

Prestasi ini menambah daftar panjang pencapaian SoKlin pada Brand Footprint sejak tahun 2017, yang konsisten selalu menduduki posisi nomor satu merek laundry favorit pilihan masyarakat.