Spentera Soroti Ancaman Ransomware: Pelajaran Penting bagi Dunia Bisnis dari Berbagai Kasus

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 03 Juli 2024 - 07:41 WIB

Spentera Soroti Ancaman Ransomware: Pelajaran Penting bagi Dunia Bisnis dari Berbagai Kasus
Spentera Soroti Ancaman Ransomware: Pelajaran Penting bagi Dunia Bisnis dari Berbagai Kasus

INDUSTRY.co.id, Jakarta– Ancaman siber ransomware semakin menjadi perbincangan hangat beberapa waktu terakhir. Ransomware, yang dikenal dengan kemampuannya ‘menyandera’ data, memaksa korban untuk membayar tebusan demi mendapatkan kembali akses. Menurut Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), insiden ransomware menjadi salah satu dari lima kasus kejahatan cyber terbesar yang ditangani sepanjang 2023, menjadikannya ancaman serius yang wajib diperhatikan.

Tidak hanya mengancam sektor publik, ransomware juga mempengaruhi dunia bisnis. Berdasarkan riset dari Cyberint, serangan ransomware meningkat sebesar 55% dari 2022 ke 2023. Dari para korban yang disurvei, 69% melaporkan telah membayar tebusan, dengan total mencapai 1,1 miliar dolar AS. Secara taktis, ransomware beroperasi melalui akses ilegal ke sistem yang sering dijual di pasar gelap, didukung oleh model Ransomware as a Service (RaaS) yang membuat serangan ini lebih umum dan sulit dilacak. Setelah sistem terinfeksi, data kemudian dienkripsi dan korban diminta membayar tebusan.

Fenomena tersebut semakin menjustifikasi diperlukannya perlindungan siber secara komprehensif di berbagai bagian dalam organisasi, perusahaan, dan bisnis. Sebagai contoh, departemen IT, operasi bisnis dan keuangan, Sumber Daya Manusia (HR), pemasaran dan penjualan, serta kepatuhan dan legal, semuanya sangat bergantung pada teknologi informasi dan terlibat dalam pengelolaan data. Oleh karena itu, perlindungan siber yang menyeluruh menjadi penting dan perlu dilakukan untuk menjaga kelancaran dan keamanan bisnis karena berkaitan langsung dengan perlindungan informasi sensitif yang dapat mempengaruhi perlindungan pengguna layanan, keputusan strategis yang berkenaan dengan kebijakan dan finansial serta reputasi perusahaan.

6 Langkah Untuk Melindungi Organisasi Dari Serangan Serupa

Mengimplementasikan Autentikasi Multifaktor (Multi-Factor Authentication/MFA) untuk menambah lapisan keamanan agar sistem maupun data sensitif benar-benar hanya dapat diakses pengguna yang sah. Karena proses verifikasinya berlapis-lapis, maka data tetap dapat diamankan walaupun kata sandi sudah dicuri sebelumnya.

Melakukan patching dan memperbarui sistem secara berkala. Langkah ini wajib dilakukan, tetapi sangat berguna untuk menutup celah keamanan dan melindungi sistem dari ancaman baru.

Membatasi akses terhadap berbagai sumber daya melalui jaringan. Dengan mengontrol dan membatasi akses terhadap sumber daya melalui jaringan hanya kepada pengguna yang memerlukan, ruang gerak penyerang pun semakin terbatas untuk dapat menemukan celah.

Mengimplementasikan mekanisme Segmentasi Jaringan (Network Segmentation) dan Pengawasan Secara Traversal (Traversal Monitoring). Secara sederhana, jaringan terbagi menjadi segmen-segmen terpisah atau subnet. Hal ini memudahkan tim keamanan untuk memantau aktivitas yang terjadi di antara segmen-segmen tersebut, termasuk trafik yang keluar-masuk, guna mendeteksi dan menghalangi pergerakan oleh si penyerang.

Menerapkan Manajemen Akses Identitas (Identity Access Management/IAM) serta Hak Akses Istimewa (Privileged Access). Organisasi disarankan untuk menggunakan alat bantu yang memampukan pengelolaan serta membatasi penggunaan akun admin secara efisien guna melindungi identitas dan hak akses istimewa.

Mengimplementasikan prosedur serta kebijakan pencadangan dan restorasi data. Karena yang diinginkan pelaku ransomware adalah agar korban membayar sejumlah uang tebusan untuk dapat membuka data, maka pencadangan alias backup serta restorasi data dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penyerang untuk mencapai tujuannya. Dengan kebijakan dan prosedur backup dan restore yang komprehensif, data dapat dipulihkan dengan cepat setelah insiden.

“Kami merekomendasikan penerapan autentikasi multifaktor (MFA), pembaruan sistem secara berkala, pembatasan akses jaringan, dan segmentasi jaringan sebagai langkah strategis untuk mendeteksi dan menghalangi pergerakan penyerang. Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat pertahanan siber, tetapi juga memastikan keamanan operasional bisnis yang lebih menyeluruh. Selain itu, penting untuk rutin melatih karyawan tentang kesadaran dan perlindungan siber. Kombinasi teknologi canggih dan edukasi berkelanjutan ini merupakan kunci dalam mencegah serangan siber yang semakin berkembang.” ujar Thomas Gregory, Director of Blue Team Operation PT Spentera.

Selain itu, pengelolaan akses identitas dan pencadangan data secara rutin sangat dianjurkan. “Dengan kebijakan pencadangan dan pemulihan yang tepat, organisasi dapat pulih dengan cepat setelah insiden dan meminimalkan kerugian,” tambahnya.

Sebagai penyedia layanan keamanan siber terkemuka di Indonesia, Spentera berkomitmen untuk menyediakan layanan yang berkualitas dan terpercaya. “Kami memahami betapa pentingnya menghadapi ancaman ransomware yang semakin nyata. Dengan pendekatan komprehensif yang telah kami lakukan dan kembangkan selama bertahun-tahun, Spentera siap melindungi operasional dan meminimalisir ancaman-ancaman siber yang terus berkembang,” tutup Thomas.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

MiLaRi dan Molita Lin hadirkan bra desain eksklusif

Jumat, 05 Juli 2024 - 13:10 WIB

MiLaRi - Molitan Lin Jalin Kolaborasi Hadirkan Bra Desain Eksklusif yang Menginspirasi

MiLaRi, brand bra online terkemuka dengan bangga mempersembahkan kolaborasi terbarunya dengan influencer terkenal Molita Lin. Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan produk fashion yang stylish…

Ibu Tribuana Tunggadewi

Jumat, 05 Juli 2024 - 13:05 WIB

Bangun Ekosistem Halal hingga Inisiatif ESG, BSI jadi Benchmark Perbankan Malaysia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin mengukuhkan posisinya sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia dan menjadi contoh bagi negara-negara lain, termasuk Malaysia.

Smelter Indonesia (Dimas Ardian/Bloomberg/Getty Images)

Jumat, 05 Juli 2024 - 10:58 WIB

Menteri ESDM Ungkap Kebutuhan Tenaga Listrik untuk Smelter Sangat Besar

Jakarta-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) memiliki tantangan, khususnya dalam penyediaan tenaga listriknya.

Pers Conference Royale Inspiring Woman Awards 2024

Jumat, 05 Juli 2024 - 10:57 WIB

Apresiasi Perempuan Inspiratif Indonesia, Royale Inspiring Woman Awards 2024  Digelar

Untuk mengangkat lebih banyak sosok perempuan hebat dan inspiratif di Indonesia, Royale Parfum Series by SoKlin, menyelenggarakan Royale Inspiring Woman Awards 2024. Ratusan sosok inspiratif…

Ketjasama KADIN dan JETRO

Jumat, 05 Juli 2024 - 10:39 WIB

Kadin Teken MoU dengan JETRO Perkuat Kerjasama Peningkatan Kapasitas UMKM  

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Japan External Trade Organization (JETRO) untuk memperkuat kerja sama dalam…