Asosiasi Industri Ramai-ramai Dukung Menperin Agus Selamatkan Industri Nasional dari Gempuran Impor

Oleh : Hariyanto | Senin, 01 Juli 2024 - 13:15 WIB

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (foto Antara)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita (foto Antara)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Industri ramai-ramai mendukung upaya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam menyelamatkan industri nasional dari gempuran produk-produk impor.

Salah satunya datang dari Asosiasi Aneka Industri Keramik (ASAKI). Saat dihubungi redaksi, Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengatakan keberpihakan pemerintah dalam hal ini kebijakan tegas dari Kementerian Perindusterian sangat penting untuk industri nasional menghadapi gempuran produk impor, yang utamanya dari Tiongkok.

"Asaki mengapresiasi dan mendukung penuh atas usulan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita agar regulasi soal impor yang tercantum dalam Permendag 8/2024 agar ditinjau ulang dan direvisi," kata Edy melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (27/6/2024) lalu. 

"Semangat keberpihakan dalam rangka penguatan dan perlindungan terhadap industri keramik dalam negeri juga ditunjukkan oleh beliau (Menperin Agus) melalui Permenperin SNI Wajib untuk keramik," tambahnya.

Edy menjelaskan, pihaknya juga mengapresiasi kolaborasi yang luar biasa dari Menperin dan Mendag, yang mana dalam waktu dekat akan mengenakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) untuk produk keramik impor dari Tiongkok.

"Semoga semangat keberpihakan terhadap industri keramik dalam negeri tersebut juga mendapatkan atensi dan dukungan penuh dari Menteri Keuangan (Menkeu) dengan mengeluarkan PMK yang cepat setelah mendapatkan usulan BMAD & BMTP untuk produk keramik," jelas Edy.

Sementara itu, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur melihat bahwa pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengeluarkan program-program yang mendorong industri untuk tumbuh dan berkembang. 

"Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita care dan perhatian pada sektor yang dibinanya hanya saja anggaran perindustrian jauh dari memadai. Dan Pak Agus itu pemimpin smart, karena beliau jebolan USA jadi pemikiran terbuka luas serta akomodatif. Beliau adalah Menperin terbaik yg pernah kita punya, " kata Sobur saat dihubungi INDUSTRY.co.id baru-baru ini. 

Meski demikian, kata Sobur, dipihak lain ada yang mengeluarkan kebijakan yang justru menekan industri, "Artinya ada dua kebijakan yang saling bertentangan, dan ini perlu segera diselesaikan. Interdepnya harus lebih tegas dan clear," jelas Sobur. 

Dirinya merasa prihatin dengan apa yang terjadi di sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang berada dalam ancaman kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja (PHK). 

"Kami ikut prihatin, mengingat industri yang kami geluti yaitu mebel dan kerajinan sama-sama industri padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan sama-sama menjadi alat jaring pengaman sosial dari siai pendapatan masyarakat," terangnya.

Secara umum, diakui Sobur, menurunnya permintaan global bukan satu-satunya penyebab 'anjloknya' kinerja industri TPT, akan tetapi ada faktor lain yang menjadikan industri ini semakin terpuruk diantaranya, masih tergantungnya industri ini pada bahan baku impor, pelemahan rupiah, serta regulasi buka tutup barang jadi yang paling signifikan dampaknya ke sektor industri TPT.

"Bahkan, banjirnya produk impor dipasar domestik merupakan faktor yang menjadikan industri TPT semakin terpuruk. Selain itu, masih ada sejumlah regulasi yang kontra-produktif yang sangat berkontribusi terhadap situasi ini," lanjut Sobur.

Menurut Sobur, bila situasi ini dibiarkan terus berlarut, tidak mustahil apa yang dialami industri TPT nasional saat ini bisa merembet ke industri padat karya lainnya, termasuk industri mebel dan kerajinan. "Mengingat 'critical point' dari jenis industri ini hampir mirip, terutama dalam hal pasar yang rentan terhadap gangguan geopolitik dan perubahan kebijakan dari negara tujuan ekspor yang condong sangat protektif," katanya.

Bicara pasar domestik, industri mebel dan kerajinan juga tidak luput dari serangan produk impor. HIMKI mencatat dalam tiga tahun terakhir, impor produk mebel dan kerajinan tercatat mencapai USD 1 miliar atau setara dengan Rp16 triliun. "Nilai sebesar ini seharusnya menjadi peluang yang sangat potensial bagi industri dalam negeri," tutur Sobur.

"Belajar dari situasi ini, pemerintah perlu lebih waspada dalam mengeluarkan kebijakan, terutama kebijakan impor, sehingga tidak berdampak kepada industri nasional yang secara teknis mampu memproduksi," tutupnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

SD Darmono Dirut PT Jababeka Tbk

Rabu, 03 Juli 2024 - 12:07 WIB

SD Darmono 'Turun Gunung', Saatnya Beli Saham Jababeka (KIJA)?

PT Jababeka Tbk (KIJA) mendapuk Setyono Djuandi Darmono sebagai Direktur Utama perseroan. Keputusan tersebut usai Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Tahunan Tahun Buku 2023, yang digelar pada…

Penandatanganan Joint Study Agreement

Rabu, 03 Juli 2024 - 11:59 WIB

Wujudkan Transisi Energi Bersih, PGE Gaet Elnusa, PertaMC dan PGAS Solution

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) aktif membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi energi panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional. Bersama…

Ilustrasi netizen +62

Rabu, 03 Juli 2024 - 11:20 WIB

Menteri Sandiaga Uno Berikan Tips Jitu Hadapi Netizen +62

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan tips jitu dalam menghadapi netizen Indonesia yang dikenal sebagai netizen +62 di acara (TERMINAL Vol.…

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya

Rabu, 03 Juli 2024 - 11:10 WIB

Kenaikan TTDI Jadi Basis Pengembangan Sektor Parekraf di Indonesia

Kenaikan peringkat Travel & Tourism Development Index (TTDI) Indonesia yang cukup signifikan menjadi basis pembangunan Indonesia melalui pengembangan sektor parekraf Tanah Air di masa mendatang.

 Grand Opening Pabrik Frisian Flag Cikarang.

Rabu, 03 Juli 2024 - 11:08 WIB

Frisian Flag Resmikan Pabrik Susu Terbesarnya Di Cikarang

Frisian Flag resmikan pabrik seluas 35 lapangan sepakbola yang mampu memproduksi 400 ribu kilogram susu segar setiap hari untuk menghasilkan 700 juta kilogram produk susu setiap tahunnya dengan…