Pesawat 'Plat Hitam' Bikin Menjerit Pengusaha Pesawat 'Plat Kuning'
Oleh : Wiyanto | Jumat, 28 Juni 2024 - 11:05 WIB
![Asian Sky Forum](https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/detail/83964.jpg)
Asian Sky Forum
INDUSTRY.co.id-Jakarta – Fenomena grey charter menjadi keprihatinan mendalam para pelaku industri pesawat carter di Indonesia. Selain faktor jaminan keselamatan penumpang, potensi pendapatan negara dari sejumlah sektor pajak juga potensi menguap.
Keprihatinan para pelaku industri carter itu diantara yang paling mengemuka dalam dua hari perhelatan Asian Sky Forum: Business Aviation 2024, di Hotel Shangri-La, Jakarta, yang ditutup Kamis (27/6).
”Memang belum ada angka statistik persisnya, tapi melihat realitas di lapangan setidaknya 2-3 movement (penerbangan carter di Indonesia) itu grey,” ungkap Chief Marketing Officer Jetset Harilal Mohanan.
Grey Charter adalah penerbangan yang dilakukan pesawat yang teregister sebagai pesawat pribadi, namun disewakan secara komersial untuk mengangkut penumpang. Sederhananya, pesawat ‘plat hitam’ namun beroperasi sebagai pesawat ‘plat kuning’. Karena tidak teregister secara resmi sebagai pesawat carter, dampak yang sudah pasti adalah minimnya atau bahkan ketiadaan jaminan keselamatan bagi penumpang yang diangkut, termasuk ketiadaan asuransi. Sebagian besar pesawat pribadi itu pun teregister di luar negeri dengan pilot asing pula.
”Di sini (Indonesia, red), kita belum ada regulasi yang solid terkait situasi ini. Terus terang, ini meresahkan secara jangka pendek maupun panjang,” imbuhnya. Pasar pelaku industri yang sudah teregister secara resmi di Kementerian Perhubungan ini otomatis tergerus oleh aktivitas mereka.
Sedangkan secara jangka panjang, image industri carter potensi tercederai ketika semisal ada kecelakaan yang melibatkan pesawat grey charter. Kejadian jatuhnya pesawat di Malaysia, pada Agustus 2023, lalu yang menewaskan sejumlah orang sebagai contohnya. ”Kami berharap regulator (pemerintah, red) punya konsen terhadap hal ini,” imbuh Harilal.
Chief Operations Officer Jetset Dhede Damanik menambahkan perhatian pemerintah ini penting karena potensi pengembangan industri penerbangan non-airline di Indonsia, dalam hal ini pesawat carter, cukup besar. Di Asia, Indonesia saat ini setidaknya sudah tercatat memiliki penerbangan carter tertinggi ketiga setelah Singapura dan Jepang. ”Kita di Indonesia itu rata-rata sudah 200 movement take off-landing per bulan, ini sudah sekitar setengahnya dari Singapura,” ungkapnya.
Dengan angka yang tinggi itu, lanjut dia, maka sudah semestinya ada regulasi yang lebih baik terkait fenomena grey charter di Indonesia. Hal ini menyangkut potensi pendapatan negara pula. ”Kita operator yang resmi teregister di (Kementerian) Perhubungan ini kan bayar pajak, semua invoice kena pajak, kalau mereka kan tidak wajib pajak,” imbuh Dhede.
Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur Premiair Tony Hadi juga berharap ada kesadaran pula di internal ekosistem industri penerbangan non-airline untuk bersama-sama menekan perkembangan fenomena grey charter yang terus marak hingga saat ini. ”Yang kita sesalkan itu, jangan sampai nanti semisal muncul satu persoalan, semua akan jadi hancur, jadi ayo lah kita lurus-lurus saja,” ingat Tony.
Baca Juga
Hadiri UN CAP-CSA di Filipina, Menparekraf Sepakati Pendidikan &…
Menteri Sandiaga Uno Rayu Travel Agent Tiongkok Perbanyak Paket Pariwisata…
Kunjungi Trip.com & Juneyao Airlines, Menparekraf Jejaki Kerja Sama…
7 Kegiatan Seru Liburan di Pantai Tanjung Lesung
Menparekraf Dorong Penguatan Ekonomi Digital di Kawasan Asia Tenggara
Industri Hari Ini
![Prambanan Jazz Festival 2024](https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/small/84012.jpg)
Minggu, 30 Juni 2024 - 13:00 WIB
Digelar Sebentar Lagi, Festival Prambanan Jazz 2024 Bakal Dipenuhi Musisi Lokal Hingga Internasional
Festival musik Prambanan Jazz 2024 akan segera digelar selama tiga hari berturut-turut pada awal bulan Juli 2024. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, musisi-musisi nasional hingga internasional…
![Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat menemani sang istri, Loemongga Haoemasan menerima penghargaan di ajang Kartini Award 2024](https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/small/84011.jpg)
Minggu, 30 Juni 2024 - 12:05 WIB
Keren! Loemongga Haoemasan Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang Kartini Award 2024
CEO Asiana Group, Loemongga Haoemasan berhasil membawa pulang piala penghargaan Kartini Award 2024. Istri dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita tersebut meraih penghargaan…
![Pembeli membayar belanjaan menggunakan Brimo saat transaksi QRIS](https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/small/84008.jpg)
Minggu, 30 Juni 2024 - 10:18 WIB
Waspada Penipuan Berkedok QRIS Palsu, BRI Himbau Masyarakat Jaga Keamanan Transaksi Lewat BRIMerchant
Berbagai modus penipuan baru di industri keuangan terus muncul mengelabui para korban. Terbaru marak penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran.
![Masyarakat antusias menukarkan botol plastik dengan saldo senilai Rp500/botol ke Reverse Vending Machine (RVM) yang terpasang di Area Mall/Hotel Ambarukmo pada gelaran Mandiri Jogja Marathon](https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/small/84007.jpg)
Minggu, 30 Juni 2024 - 09:54 WIB
BSI Dukung Sustainable Movement Pada Gelaran Mandiri Jogja Marathon 2024
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengajak peserta Mandiri Jogja Marathon dan masyarakat Yogyakarta untuk sadar pada kebersihan lingkungan, khususnya sampah botol plastik.
![Penerima manfaat daging kurban dari ybm pln](https://garuda.industry.co.id/uploads/berita/small/84006.jpg)
Minggu, 30 Juni 2024 - 09:41 WIB
Tebar Berkah Idul Adha, YBM PLN Bagikan 1.982 Kilogram Daging di Jakarta, Banten dan Jawa Barat
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menebar manfaat bagi yang membutuhkan. Dalam rangka meningkatkan semangat berbagi kebahagiaan di hari raya Idul Adha 1445 H, YBM PLN Unit Induk Pembangunan Jawa…
Komentar Berita