3 Senjata Utama Pemerintah Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Oleh : Kormen Barus | Senin, 24 Juni 2024 - 17:37 WIB

Foto by Ebis SINDOnews
Foto by Ebis SINDOnews

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 - Di tengah ancaman serius ketahanan pangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim, pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat dengan menggencarkan tiga program utama, yakni optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo.

Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, Prof. Fadjry Djufry, optimis tiga program ini, dibantu dengan keterlibatan aktif petani milenial dan penggunaan teknologi modern, dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi ancaman pangan di masa depan.

"Dengan sinergi semua pihak, kita bisa menghadapi tantangan ini dan mengubah keadaan dari ketergantungan impor menjadi negara pengekspor," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Ketahanan Pangan Nasional di Tangan Petani Milenial', Senin (24/6).

Ia memaparkan, sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, program pertama dari Kementerian Pertanian adalah optimalisasi lahan rawa. Pemerintah menargetkan sekitar 400.000 hektar lahan rawa untuk dioptimalkan melalui perbaikan irigasi dan saluran air.

Langkah perbaikan irigasi juga mencakup wilayah-wilayah sentra utama seperti Lampung, Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

"Dengan perbaikan infrastruktur irigasi, diharapkan produktivitas lahan rawa dapat meningkat secara signifikan, sehingga mampu menyokong kebutuhan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim​," tutur dia.

Fadjry melanjutkan, langkah kedua, yakni pompanisasi, yang berfokus pada optimalisasi lahan kering tapi masih memiliki sumber air bawah tanah. Target pemerintah pada program ini dengan memanfaatkan satu juta hektar lahan kering, dengan sasaran utama wilayah Jawa yang mencakup 500.000 hektar.

Melalui program ini, diharapkan lahan kering dapat diubah menjadi lahan produktif dengan bantuan teknologi pompanisasi untuk irigasi. Hal ini akan meningkatkan luas tanam dan produksi pangan secara keseluruhan

Sementara program ketiga, yaitu penanaman padi gogo di sela-sela tanaman perkebunan. Inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produksi padi secara keseluruhan.

Dengan menanam padi gogo di antara tanaman perkebunan, luas tanam padi diharapkan bertambah, sehingga dapat menutup kekurangan produksi akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim.

"Gerakan ini juga menjadi langkah antisipatif terhadap dampak negatif dari musim kemarau yang berkepanjangan," tegasnya.

Selain itu, Fadjry menggarisbawahi pentingnya peran petani milenial sebagai salah satu kunci sukses penerapan ketiga program utama ini. Wawasan dan keahlian mereka terkait teknologi modernisasi pertanian sangat berharga.

Menurutnya, penggunaan teknologi dapat membantu petani mengoptimalkan hasil pertanian mereka. Ia pun memberikan beberapa contoh seperti teknologi irigasi cerdas, penggunaan drone untuk pemantauan lahan, serta aplikasi pertanian digital yang membantu dalam manajemen usaha tani.

Dirinya optimis dengan memanfaatkan teknologi ini, yang penerapannya akan lebih banyak dilakukan oleh petani milenial, dapat meningkatkan efisiensi dan hasil produksi.

"Petani milenial diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mengedukasi petani lain tentang praktik pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan," ucap dia.

Kesenjangan Informasi dan Teknologi

Salah satu petani milenial, Jatu, memahami bahwa ketahanan pangan bukan hanya masalah nasional, tetapi juga global. Sebagai seorang duta petani milenial, ia telah melihat bagaimana teman-teman di negara lain berjuang melawan krisis pangan.

"Kita harus bersyukur atas kemajuan regenerasi petani di Indonesia yang selangkah lebih maju dalam membantu pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional dibandingkan dengan negara lain," katanya.

Setelah menekuni dunia ini, dia pun menyadari bahwa salah satu permasalahan utama dalam sektor pertanian adalah kesenjangan informasi antara petani dan pasar. Ia lalu tergerak untuk menyelesaikan masalah ini dengan memanfaatkan kekuatan milenial dan teknologi.

Jatu percaya bahwa dengan membangun jaringan dengan dunia luar, petani Indonesia dapat meningkatkan akses mereka ke teknologi, pengetahuan, dan pasar global. Hal ini akan membuka peluang baru dan meningkatkan kenyamanan dalam menjalankan usaha pertanian mereka.

"Memang pemerintah memiliki banyak program bantuan untuk para petani, tetapi jangan berpangku tangan pemerintah. Kita sebagai petani harus paham bahwa pemerintah memiliki fungsi sebagai regulator, sehingga bantuan yang diberikan itu harus menjadi stimulus untuk berkembang dan mandiri," papar dia.

Dengan dukungan teknologi, edukasi, dan kolaborasi, petani milenial bisa menjadi ujung tombak inovasi di sektor pertanian. Petani milenial diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan produksi pangan tetapi juga berkontribusi pada pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing​​.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST Jababeka (KIJA)

Sabtu, 29 Juni 2024 - 18:31 WIB

KIJA Gelar RUPST, SD Darmono 'Turun Gunung' Kembali Nahkodai Jababeka

PT Jababeka Tbk (KIJA) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS/Rapat) Tahunan Tahun Buku 2023 pada hari Jumat, 28 Juni 2024 bertempat di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta.…

Orang-orang meminum susu

Sabtu, 29 Juni 2024 - 14:13 WIB

UGM dan Kementan Pecahkan Rekor MURI Minum Susu dengan Peserta Terbanyak

Masih dalam rangkaian memperingati Hari Susu Nusantara 1 Juni 2024 dan Lustrum XI Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) menyelenggarakan…

Talkshow disampaikan oleh Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi (tengah); Komisaris PT Bank Jago Tbk Anika Faisal (paling kiri); Direktur Keuangan SDM, dan Umum PT Bursa Efek Indonesia Risa E. Rustam (dua dari kiri); Komisaris PT Permodalan Nasional Madani Nurhaida (empat dari kiri); dan Pengamat Ekonomi Aviliani (paling kanan).

Sabtu, 29 Juni 2024 - 14:01 WIB

BSI Siap Jadi Partner Para Ibu Lewat Produk-Produk Syariah yang Cocok untuk Keluarga

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah khususnya pada perempuan dan para ibu. Hal ini dilakukan agar mereka tidak masuk dalam risiko kejahatan…

Vasaka Hotel Jakarta

Sabtu, 29 Juni 2024 - 12:17 WIB

Rayakan Summer Long Weekend Bersama Vasaka Hotel Jakarta

Vasaka Hotel Jakarta baru saja merilis promo kamar yang sangat menarik dengan menargetkan segmentasi keluarga yang sangat cocok untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga terkasih…

Program ‘CSR Maritim’ Nippon Paint

Sabtu, 29 Juni 2024 - 11:40 WIB

Ratusan Kapal Nelayan Ramaikan Pantai Boom Tuban, Ikuti Kompetisi Menghias Kapal Pada Program ‘CSR Maritim’

Sebagai negara yang sangat besar dan luas, wilayah geografis Indonesia didominasi dengan perairan dan gugusan pulau sehingga tak ayal negara ini dikenal sebagai negara Maritim dan juga bangsa…