Mowilex Raih Peringkat GOLD Green Label Indonesia

Oleh : Nina Karlita | Senin, 10 Juni 2024 - 22:58 WIB

 Seluruh produk Mowilex PRO telah tersertifikasi Green Label Indonesia peringkat GOLD dan salah satunya digunakan pada bagian exterior Jakarta International Stadium.
Seluruh produk Mowilex PRO telah tersertifikasi Green Label Indonesia peringkat GOLD dan salah satunya digunakan pada bagian exterior Jakarta International Stadium.

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Mowilex meraih sertifikasi Green Label Indonesia (GLI) dengan peringkat tertinggi yaitu GOLD dari organisasi nirlaba Green Product Council Indonesia (GPCI). Penghargaan itu wujud komitmen Mowilex sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Tahun ini merupakan tahun ketiga berturut-turut Mowilex mendapatkan peringkat GOLD. Sebanyak 17 produk interior dan eksterior Mowilex Professional seluruhnya lolos sertifikasi GLI.  

Capaian ini didapat Mowilex setelah berhasil dalam sejumlah aspek penilaian yang menjadi pertimbangan GPCI dalam memberikan sertifikasi. Di antaranya, aspek kualitas produk yang dinyatakan tidak mengandung bahan metal berbahaya seperti logam berat dan timbal.

Selain itu, Mowilex telah melalui tahap pengujian kadar VOC (Volatile Organic Compound) dengan nilai VOC sangat rendah dibawah 50g/L yang merupakan batas ketat yang dikeluarkan oleh EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat. 

Penilaian juga mencakup penilaian terhadap penghematan konsumsi energi. Terjadi penghematan konsumsi listrik perusahaan yang lebih rendah mencapai 25,73% dibandingkan tahun sebelumnya dan penghematan konsumsi air yang mencapai 19.37% per produksi.

Penilaian lainnya yang menjadi bahan pertimbangan GPCI adalah aspek sistem manajemen lingkungan yang telah tersertifikasi ISO 14001, serta pengelolaan limbah dengan menunjuk pihak berijin yang telah sesuai standar PP No.22 Tahun 2022. 

Seluruh aspek di atas diuji dan diaudit oleh PT IAPMO Indonesia, yang memverifikasi komitmen dan dokumen resmi perusahaan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dalam proses produksi. Proses audit dan pengujian oleh PT IAPMO ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk Mowilex memenuhi standar tertinggi untuk bisa mendapat peringkat GOLD sertifikasi GLI. 

Dengan berhasil melewati proses tersebut, produsen cat dan pelapis premium Mowilex dianggap telah berhasil mengadopsi dan menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab, bahkan juga berdampak positif, pada lingkungan. 

Chairman GPCI Yudiono memberi apresiasi atas konsistensi Mowilex sebagai pionir dan pemimpin praktik berkelanjutan di industri ini, juga atas usaha perusahaan untuk terus memberikan yang terbaik bagi konsumen. 

Saat ini tercatat, produk Mowilex merupakan produk terbanyak di kategori cat yang disertifikasi Green Label Indonesia. 

“Pilihan produk ramah lingkungan dalam produk cat bukan sekadar tentang membuat rumah menjadi indah, tapi juga menjaga keberlangsungan lingkungan yang kita tinggali,” kata Yudiono. 
 
Pembaruan sertifikasi Green Label Indonesia ini melibatkan 17 produk Mowilex, yang 10 di antaranya adalah produk anyar. 

Produk-produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan ini digunakan dalam sejumlah proyek-proyek besar skala nasional dan internasional. Sebut saja Jakarta International Stadium (JIS), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta Bali International Hospital. 
 
Terkait keberlanjutan, Mowilex tidak hanya menjadi perusahaan manufaktur pertama yang mengantongi sertifikat netral karbon dari Climate Impact Partners. Perusahaan juga meraih sertifikasi Singapore Green Label dari The Singapore Green Labelling Scheme (SGLS) untuk produk-produk retail utama Mowilex. 
 
“Ini membuktikan bahwa Mowilex memiliki produk-produk ramah lingkungan dan berdedikasi tinggi dalam tanggung jawab terhadap lingkungan. Tentunya sertifikasi ini merupakan sebuah bentuk pengakuan atas produk kami yang diproduksi secara bertanggung jawab sejak beroperasi pada 1970.” kata CEO Mowilex, Niko Safavi. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Petugas BRI melayani nasabah

Kamis, 12 Desember 2024 - 05:33 WIB

Jelang Periode Nataru, BRI Siapkan Uang Tunai Rp24,6 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mempersiapkan uang tunai sebesar Rp24,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, atau biasa disebut…

 (Kiri ke Kanan) Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital LKPP Patria Susantosa, Kepala LKPP Hendrar Prihadi, Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R, dan Sekretaris Utama LKPP Iwan Herniwan pada acara Press Conference Peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 di Istana Negara, Jakarta

Kamis, 12 Desember 2024 - 05:06 WIB

Presiden RI Resmi Luncurkan Sistem E-Katalog Versi 6.0, Wujudkan Efisiensi dan Transparansi Pengadaan Pemerintah

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Katalog Elektronik Versi 6.0 yang diinisiasi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerja sama…

Pembukaan showroom SOGAL di PIK 2.

Kamis, 12 Desember 2024 - 00:28 WIB

Showroom SOGAL Dibuka di PIK 2, Hadirkan Furniture Premium Standar Berkualitas Tinggi

SOGAL, yang dikenal sebagai penyedia furnitur premium asal China dengan kualitas dan desain berstandar Eropa, menghadirkan pengalaman desain rumah yang elegan melalui showroom terbarunya di…

Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo

Rabu, 11 Desember 2024 - 23:11 WIB

Pefindo Perkirakan Penerbitan Surat Utang Korporasi Bakal Segini

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan nilai penerbitan surat utang baru kisaran Rp139 triliun hingga Rp155 triliun, dengan titik tengah sebesar Rp144 triliun.

Pemaparan hasil laporan berjudul “Crossroad to net zero” hari ini disampaikan oleh Febron Siregar, Direktur Penjualan, Indonesia, Wärtsilä Energy, dalam diskusi terbatas bersama Irwan Wahyu Kurniawan, Senior Geothermal Inspector, Direktorat Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:33 WIB

Penerapan Teknologi Pembangkit Listrik yang Seimbang Dapat Menghemat €65 Triliun pada Tahun 2050

Laporan Wärtsilä menunjukkan bahwa area seluas Eropa perlu ditopang dengan energi terbarukan untuk mencapai masa depan energi bersih, tanpa integrasi teknologi energi penyeimbang