Kemenperin Khawatir Regulasi Tidak Probisnis Bikin Optimisme Pelaku Industri Turun

Oleh : Hariyanto | Rabu, 05 Juni 2024 - 17:08 WIB

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri di tanah air masih terbilang dalam kondisi sehat dan solid, meskipun di tengah tantangan gejolak politik dan ekonomi global yang belum stabil. Hal ini tercermin dari capaian Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Mei 2024 yang berada di level 52,1 atau mengalami perlambatan dibanding bulan sebelumnya yang berada di posisi 52,9.

“Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada para pelaku industri nasional yang hingga Mei masih bisa mempertahankan kinerja PMI tetap dalam fase ekspansi. Performa positif ini membukukan selama 33 bulan berturut-turut kita konsisten di level ekspansi,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Febri menjelaskan, aktivitas produksi sektor industri yang menurun karena anjloknya pesanan dari luar negeri dan juga kekhawatiran pengurangan pesanan dalam negeri pada waktu mendatang. Kondisi ini berkaitan langsung kebutuhan tenaga kerja industri.

PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2024 mampu melampaui PMI Manufaktur Jerman (45,4), Prancis (46,7), Vietnam (50,3), Jepang (50,4), Taiwan (50,9), Amerika Serikat (50,9), Inggris (51,3), Korea Selatan (51,6), China (51,7), dan Filipina (51,9).

Namun demikian, Kemenperin menengarai adanya perlambatan PMI Manufaktur Indonesia pada Mei. Hal ini bisa dipengaruhi oleh regulasi yang dianggap tidak probisnis kepada para pelaku industri dalam negeri, misalnya penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Permendag No 36/2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

“Walaupun PMI kita masih solid dan sehat, tetapi sudah mulai turun. Kami khawatir penurunan ini sebagian disebabkan oleh regulasi yang tidak pro ke pelaku industri, yang dianggap kurang bersahabat dengan sektor manufaktur, salah satunya Permendag No. 8/2024, sehingga mempengaruhi optimisme pelaku industri dalam negeri,” papar Febri.

Kemenperin akan terus berupaya agar Permendag 8/2024 tidak membawa sentimen negatif yang lebih dalam bagi pelaku industri manufaktur di Indonesia, sehingga PMI bulan depan tidak akan merosot lagi. 

“Kami sudah menerima masukan dari banyak asosiasi sektor industri yang menyatakan keberatannya atas penerapan Permendag 8/2024, dan itu pun sudah disampaikan mereka kepada publik oleh masing-masing asosiasi,” tuturnya.

Selain itu, karut marut dari implementasi kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk industri, juga akan membawa dampak penurunan PMI atau kepercayaan diri dari pelaku manufaktur di tanah air. Padahal fasilitas HGBT menjadi stimulus penting untuk meningkatkan produktivitas industri dan menarik investasi masuk ke Indonesia.

“Banyak sekali calon investor yang menunggu apakah kebijakan HGBT USD6 per MMBTU untuk industri ini akan dilanjutkan atau tidak? Karena insentif ini sangat menarik bagi mereka, sebagai salah satu kunci untuk bisa berdaya saing,” jelasnya.

Terdapat dua instrumen penting yang dapat menumbuhkan kinerja industri nasional, yakni melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). SNI bisa dipergunakan untuk mengontrol impor dan melindungi industri dalam negeri.

“Selain itu, kita tidak boleh lupa mengenai prinsip-prinsip TKDN. Prinsip pertama bahwa TKDN mendorong dan menumbuh-kembangkan investasi. Kemudian kedua, TKDN menumbuhkan pohon-pohon industri yang masih kosong. Dan, ketiga adalah TKDN memperluas nilai tambah,” ungkapnya.

Apabila diperlukan, evaluasi terhadap TKDN dalam hal threshold (standar) atau tata cara penerapan nilai TKDN untuk sejumlah industri dapat dilakukan. Misalnya ada threshold TKDN yang terlalu tinggi. “Ini memang harus disesuaikan (adjust) yang selama ini dianggap threshold TKDN-nya terlalu tinggi. Bukan menghapus kebijakan TKDN,” tegasnya.

Menanggapi capaian PMI Manufaktur Indonesia pada Mei 2024, Paul Smith selaku Economics Director S&P Global Market Intelligence mengatakan bahwa data survei bulan Mei menunjukkan kinerja solid di sektor manufaktur Indonesia. Hal ini didorong oleh perolehan output dan permintaan baru.

“Permintaan pasar juga bertahan positif, meski sebagian besar didukung oleh klien domestik karena manufaktur global terus menunjukkan penurunan kinerja untuk permintaan ekspor baru,” jelasnya. Meski pertumbuhan bertahan positif, terlihat tandatanda akan memburuk. Kepercayaan diri para pelaku industri turun ke posisi terendah selama lebih dari empat tahun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf, Sandiaga Uno saat menghadiri UN CAP-CSA di Filipina

Minggu, 30 Juni 2024 - 13:20 WIB

Hadiri UN CAP-CSA di Filipina, Menparekraf Sepakati Pendidikan & Investasi Dorong Pariwisata Berkelanjutan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri “The 36th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & the UN Tourism…

Prambanan Jazz Festival 2024

Minggu, 30 Juni 2024 - 13:00 WIB

Digelar Sebentar Lagi, Festival Prambanan Jazz 2024 Bakal Dipenuhi Musisi Lokal Hingga Internasional

Festival musik Prambanan Jazz 2024 akan segera digelar selama tiga hari berturut-turut pada awal bulan Juli 2024. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, musisi-musisi nasional hingga internasional…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat menemani sang istri, Loemongga Haoemasan menerima penghargaan di ajang Kartini Award 2024

Minggu, 30 Juni 2024 - 12:05 WIB

Keren! Loemongga Haoemasan Raih Penghargaan Bergengsi di Ajang Kartini Award 2024

CEO Asiana Group, Loemongga Haoemasan berhasil membawa pulang piala penghargaan Kartini Award 2024. Istri dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita tersebut meraih penghargaan…

Menparekraf, Sandiaga Uno

Minggu, 30 Juni 2024 - 11:20 WIB

Menteri Sandiaga Uno Rayu Travel Agent Tiongkok Perbanyak Paket Pariwisata ke Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para penyedia perjalanan di Tiongkok untuk memperbanyak paket wisata ke Indonesia.

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Juneyao Airlines

Minggu, 30 Juni 2024 - 11:15 WIB

Kunjungi Trip.com & Juneyao Airlines, Menparekraf Jejaki Kerja Sama Bidang Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja ke Trip.com dan Juneyao Airlines di Shanghai untuk menjajaki kerja sama dan menyampaikan…