Revolusi industri kuliner! International Indonesia Seafood & Meat Expo dan Indonesia Cold Chain Expo Kembali Hadir untuk Merevolusi Sistem Rantai Dingin Indonesia
Oleh : Kormen Barus | Jumat, 10 Mei 2024 - 13:26 WIB
Kiri ke kanan: Sofianto Widjaja, direktur wakeni. Danny sukardi, CEO PT Sanwoo electronics. Kepala badan pangan nasional - bapak arief prasetyo adi. Muhamad Tofan, sales director PT sanwoo electronics
INDUSTRY.co.id, Jakarta- Revolusi industri kuliner tidak terelakkan saat Jakarta menjadi tuan rumah dari pertemuan yang luar biasa dari pusat kekuatan industri kuliner dunia.
Dari tanggal 8 Mei hingga 11 Mei 2024, JI Expo Kemayoran akan menjadi pusat inovasi dan peluang melalui pameran dagang International Indonesia Seafood & Meat Expo (IISM) dan Indonesia Cold Chain Expo yang digelar bersamaan. Pameran bertema " Surpassing Growth to Enrich Indonesia's Cold Chain System" tersebut mendefinisi ulang lanskap produksi dan rantai pasokan makanan di Indonesia.
Acara ini akan menampilkan teknologi, tren, dan produk mutakhir yang akan membentuk masa depan industri rantai dingin Indonesia yang menjanjikan. Diikuti oleh lebih dari 200 peserta dan dihadiri oleh lebih dari 30.000 pengunjung, revolusi yang didorong oleh inovasi manufaktur ini akan meningkatkan status Indonesia sebagai kiblat destinasi gastronomi dan pasokan makanan di dunia internasional.
Industri makanan dan minuman Indonesia yang terus berkembang akan memasuki era baru dengan kolaborasi multisektor yang inovatif dalam rantai pasokan makanan yang saling terkait. Pameran yang melibatkan beragam pemangku kepentingan seperti pemasok, inovator, dan pemimpin industri ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang dinamis yang memenuhi kebutuhan bisnis dan konsumen yang terus berkembang. Kemitraan inovatif yang disatukan melalui pameran sinergis ini membangun ekosistem dinamis yang siap untuk memenuhi permintaan konsumen dan perusahaan yang terus berubah. Strategi kohesif yang mengedepankan kreativitas, inovasi, dan berpusat pada pelanggan ini sangat mempengaruhi bagaimana sektor kuliner dan produksi makanan di Indonesia berkembang di masa depan.
"Inti dari pameran ini adalah visi yang cemerlang untuk meningkatkan lanskap rantai pasok pangan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi," ujar Sofianto Widjaja, Direktur WAKENI (PT Wahana Kemalaniaga Makmur) selaku penyelenggara pameran.
Kedua pameran ini menghadirkan solusi-solusi mutakhir yang akan menentukan standar baru industri dan menginspirasi keberhasilan-keberhasilan di masa depan. Pameran ini menawarkan berbagai penawaran komprehensif yang mencakup seluruh rantai nilai mulai dari teknologi pemrosesan yang canggih hingga solusi pengemasan yang berkelanjutan dan inovasi baru bagi para pemain logistik rantai dingin.
Pengunjung pameran dapat menemukan tren dan perkembangan terbaru yang akan mentransformasi industri makanan dan minuman Indonesia di masa depan, serta berjejaring dengan para profesional dan ahli terkemuka di bidangnya. Berfokus pada keberlanjutan, inovasi, dan kualitas, pameran ini menyediakan platform bagi para pemain industri ternama seperti PT Sanwoo Electronics, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi Fuso), PT Topre Refrigeration Indonesia, PT Acooler Cold Chain Equipment, Carrier Transicold, CS Panel, dan masih banyak lagi di pameran IISM dan Indonesia Cold Chain Expo untuk saling bertukar ide, teknologi, dan keahlian dalam berinovasi demi mendorong daya saing Indonesia di pasar F&B dan suplai makanan global.
"Sinergi yang dicapai melalui kolaborasi ini sangat luar biasa," ujar Tejo Mulyono, Kepala Divisi Rantai Dingin Asosiasi Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia. "Dengan permintaan yang tinggi di berbagai sektor, termasuk makanan laut, daging, logistik rantai dingin, dan produk halal, pendekatan terpadu ini memungkinkan perusahaan-perusahaan memaksimalkan peluang untuk tumbuh dan berinovasi.
Dengan mempertemukan keahlian yang dimiliki industri dan masukan dari konsumen, Wakeni tidak hanya memenuhi permintaan, tetapi juga membentuk masa depan industri makanan dan minuman di Indonesia. Bagi para pelaku industri, upaya kolaboratif ini pada akhirnya memungkinkan untuk saling berbagi pengalaman dan mengeksplorasi teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di sektor ini. Secara keseluruhan, pameran ini berfungsi sebagai katalisator untuk mendorong perubahan positif dan mendorong lanskap industri yang lebih kompetitif dan tangguh di Indonesia.
Lebih jauh, Sofianto Widjaja menegaskan, "Upaya kami tidak hanya sekadar memamerkan produk, kami juga bermaksud mengangkat peluang bisnis yang luas dalam rantai pasokan makanan di Indonesia. Dengan membentuk kolaborasi dan memfasilitasi pertukaran keahlian dan inovasi teknologi di antara para pelaku industri, pameran kami berfungsi sebagai katalisator untuk pertumbuhan dan perkembangan. Antusiasme para analis pasar dalam mengamati peningkatan permintaan yang signifikan untuk berbagai produk makanan di sektor industri dan konsumen, serta penciptaan lingkungan yang mendorong inovasi dan kesuksesan bisnis, menjadi dukungan tersendiri bagi strategi ini."
Mengantisipasi terobosan besar ini, para peserta dan pengunjung pameran, serta pemangku kepentingan industri siap untuk membuka peluang-peluang baru, mendorong kolaborasi, dan mendorong pertumbuhan di lanskap makanan dan minuman yang dinamis di Indonesia. Bersama-sama, mereka memetakan arah menuju masa depan yang ditentukan oleh keunggulan, inovasi, dan penguasaan kuliner. Acara ini berfungsi sebagai platform untuk membangun jaringan, berbagi pengetahuan, dan menampilkan tren terbaru dalam industri makanan dan minuman.
Ini adalah kesempatan unik bagi para peserta untuk tetap menjadi yang terdepan dan memanfaatkan peluang pasar yang sedang berkembang, sembari mendapatkan wawasan industri yang berharga dari seminar dan workshop yang dipandu oleh para pakar. Beberapa program yang siap digelar antara lain konferensi “Peran Teknologi & Perusahaan Startup Pada Kehandalan Logistik Pangan” oleh Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia,
“Penerapan Wajib Sertifikasi Halal untuk Kemasan Pangan 2026” oleh Indonesian Packaging Federation (IPF), dan talkshow “Bagaimana Cold Chain Menjamin Kualitas Produk?” oleh National Logistics Community dan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, dan acara lainnya yang akan dihadiri oleh ratusan peserta dari penyedia layanan perhotelan, spesialis pencipta makanan, peritel makanan, koki & profesional kuliner, UKM & start-up F&B, layanan makanan e-commerce, pabrik dan perusahaan besar, hotel, restoran, kafe, dan bar, serta pelanggan akhir.
Komentar Berita