Datangkan 17 Investor, Dubai International Chambers Targetkan Nilai Dagang Capai USD 10 Miliar
Oleh : Ridwan | Senin, 06 Mei 2024 - 17:02 WIB
CEO Dubai Chambers, Yang Mulia Mohammad Ali Rashed Lootah (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dubai International Chambers, salah satu dari tiga kamar dagang yang beroperasi di bawah payung Dubai Chambers kembali menggelar pertemuan bisnis bilateral antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan Dubai.
Pelaku bisnis Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertemu dengan perwakilan dari 17 perusahaan dari Dubai yang beroperasi di berbagai sektor, diantaranya sektor makanan dan minuman, konstruksi, perawatan kesehatan, teknologi informasi, solusi lingkungan, manajemen sumber daya manusia, parfum, dan kosmetik.
Dalam hari pertama, Dubai International Chambers menampilkan forum bisnis khusus di Jakarta bertemakan “Doing Business with Indonesia” yang diselenggarakan dengan dukungan dari Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Jakarta, Kementerian Investasi Indonesia, dan Kadin.
Forum yang informatif ini dihadiri oleh sejumlah pejabat VIP, pemimpin bisnis, dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang tertarik untuk menjelajahi peluang kemitraan dengan komunitas bisnis di Dubai.
Dalam sambutannya, Yang Mulia Mohammad Ali Rashed Lootah, Presiden dan CEO Dubai Chambers, menyatakan, kami berkomitmen untuk membangun kerja sama antara komunitas bisnis di Indonesia dan Dubai yang menguntungkan dan mencapai tujuan bersama.
"Tim kami juga memberikan dukungan komprehensif kepada perusahaan-perusahaan lokal yang ingin mengembangkan bisnisnya ke Dubai dan memanfaatkan lokasi strategis emirat ini sebagai peluncuran bagi ambisi global mereka," katanya di Jakarta (6/5).
"Oleh karena itu, tahun lalu kami membuka kantor di Jakarta, yang berfokus pada memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta di Indonesia," tambah Lootah.
Dubai International Chambers juga telah mengidentifikasi sejumlah sektor yang punya potensi ekspor dari Indonesia ke Dubai, di antaranya ekspor kayu panel, lembaran kayu, minyak kelapa sawit, pakaian, dan lemak kakao.
Sektor-sektor yang paling menjanjikan bagi investor dari Dubai di Indonesia antara lain, industri otomotif, sektor konstruksi, dan pertanian, khususnya dalam ekspor buah-buahan tropis.
Menurut data Bea Cukai Dubai, perdagangan bilateral non-migas antara Indonesia dan Dubai mencapai USD 3,5 miliar selama 2023. Jumlah tersebut mewakili pertumbuhan sebesar 7,7% secara tahunan.
Perdagangan non-migas Dubai dengan Indonesia telah mencapai pertumbuhan sebesar 53,6% selama satu dekade terakhir, meningkat dari USD 2,3 miliar pada tahun 2014 menjadi USD 3,5 miliar tahun lalu. Nilai perdagangan tersebut mencerminkan kekuatan hubungan perdagangan bilateral antara kedua pasar.
Peningkatan perdagangan dan investasi bilateral pasca Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement, atau IUAE–CEPA) setahun silam.
Perjanjian perdagangan tersebut juga menghapus hambatan tarif baik barang dan jasa. Dalam lima tahun ke depan, perdagangan bilateral non-migas tahunan diproyeksikan bisa meningkat hingga mencapai USD 10 miliar (atau senilai Rp 159,6 triliun – kurs Rp 16.080).
Hingga akhir tahun lalu, 99 perusahaan Indonesia terdaftar sebagai anggota Dubai Chambers. Dengan bergabungnya perusahaan Indonesia, mereka mendapatkan beragam manfaat dari berbagai dukungan bisnis dan inisiatif yang disediakan oleh kamar dagang.
Komentar Berita