Menperin Agus Sodorkan Langkah Strategis Kurangi Emisi Industri di Business Forum Hannover Messe 2024

Oleh : Hariyanto | Kamis, 25 April 2024 - 10:12 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sektor industri merupakan salah satu kontributor besar penghasil emisi. Karenanya, kebijakan transisi energi Indonesia dalam mengurangi emisi di sektor industri harus dilaksanakan dengan mengutamakan sumber energi dan teknologi rendah karbon.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transformasi ekonomi linier menjadi ekonomi sirkular pada sektor manufaktur. Selain itu, penting untuk menjaga kesinambungan sumber daya, regenerasi sumber bahan baku, dan menggali potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan. Dalam memperluas praktik ekonomi sirkular, salah satu fokusnya adalah pemanfaatan sisa konsumsi bahan baku industri.

“Ketika orang lain melihat residu sebagai gangguan atau tantangan, kami melihatnya sebagai peluang. Oleh karena itu, salah satu fokus kami adalah mengurangi kesenjangan antara kapasitas industri daur ulang dan sampah plastik daur ulang,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di sela penyelenggaraan pameran teknologi industri Hannover Messe 2024 di Hannover Fairground, Jerman, Senin (22/4/2024) waktu setempat.

Dalam upaya mengurangi emisi industri dan mendukung transisi menuju industri yang lebih berkelanjutan, salah satu langkah strategis yang diambil adalah penerapan kebijakan yang mengutamakan sumber energi dan teknologi rendah karbon. Indonesia membahas upaya tersebut dalam Business Forum "Forging Smart & Sustainable Industry" yang merupakan rangkaian partisipasi di Hannover Messe 2024.

Forum Bisnis tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin dengan Energy Academy Indonesia (ECADIN) yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan industri, pemerintah, akademisi, dan masyarakat umum.

CEO & Founder ECADIN Desti Alkano menjelaskan, misi dari kolaborasi dengan Kemenperin tersebut adalah menciptakan masa depan lebih hijau dengan mempercepat transisi energi, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan yang dilakukan melalui advokasi dan menghubungkan keahlian, pengetahuan, aktivitas bisnis, serta sarana pendanaan.

Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk mendorong transisi menuju pembangunan industri berkelanjutan. Dalam hal ini, pemerintah berperan menciptakan lingkungan kebijakan yang kondusif, memberikan insentif untuk investasi berkelanjutan, dan memfasilitasi inisiatif berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas. 

Sementara itu, dunia usaha menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam model bisnis mereka, dan secara aktif mencari kemitraan untuk mendorong inovasi dan meningkatkan dampak.

Pada Opening Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2024, dilaksanakan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang disaksikan langsung oleh Menperin. Kesepakatan dengan nilai investasi lebih dari Rp5 triliun tersebut merupakan investasi kerjasama di sektor daur ulang limbah untuk kawasan industri di Kepulauan Riau. 

Selain itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Ecadin dengan TUV Nord, PT Stechoq Robotika dengan Beckhoff untuk pengembangan learning system dan medical grade ventilator, antara PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Noyatech untuk pengembangan produk pembelajaran, monitoring production, dan terakhir ATMI IGI Center dengan Solinatra BV.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eniya Listiani Dewi menyampaikan Inaugural Speech. Dalam paparannya, Eniya menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang mempersiapkan peta jalan net zero emisi Indonesia tahun 2060, dengan sedikit pembaruan pada target pengurangan emisi. “Penurunan emisi ditargetkan mencapai hampir 129.000 juta ton CO2 pada tahun 2060,” ujarnya.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno memaparkan, Indonesia dan Jerman memiliki hubungan yang erat dalam berbagai bidang, termasuk dalam upaya mengatasi perubahan iklim. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, juga memiliki tanggung jawab besar dalam upaya untuk mengurangi emisi karbon. 

“Indonesia adalah anggota dari apa yang mereka sebut sebagai ‘The Climate Club’. Di Climate Club, Indonesia menyampaikan pentingnya upaya mengurangi emisi untuk mewujudkan industri hijau,” jelas Dubes Arif.

Para pembicara dan panelis terkemuka dalam industri dan keberlanjutan memberikan wawasan tentang teknologi terbaru, kebijakan, dan praktik terbaik yang dapat membantu industri dalam mencapai target emisi rendah dalam lima tema diskusi, antara lain Forging and Smart Sustainable Industry, Women in Industry 4.0, How Digital Twins are Driving Sustainable Business, Fuels of the Future, dan Decarbonizing Industry Through Carbon Capture and Storage.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV)

Senin, 07 April 2025 - 14:30 WIB

Ubah Rugi Jadi Laba, INOV Optimis Pertahankan Kinerja Positif Tahun Ini

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), Perusahaan daur ulang limbah PET terkemuka dan terbesar di Indonesia INOV berhasil membukukan penjualan sebesar Rp629 Miliar pada tahun 2024, meningkat…

UMKM binaan BRI

Senin, 07 April 2025 - 13:29 WIB

Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Pengusaha UMKM Aksesori Ini Dapatkan Akses Pasar di Kancah Global

Sebagai bank dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, BRI secara konsisten menghadirkan berbagai inisiatif dan solusi keuangan yang bertujuan memberdayakan pelaku UMKM, memperluas akses pasar serta…

General Manager of CSR SIG, Edy Saraya memberikan santunan dan paket perlengkapan sekolah kepada anak yatim di Masjid Manbaul Falah, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, pada 17 Maret 2025.

Senin, 07 April 2025 - 13:07 WIB

Simak Cerita SIG Jelang Idulfitri, Pererat Silaturahmi dengan Stakeholder dan Salurkan Bantuan di 6 Provinsi

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan anak usahanya menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mempererat silaturahmi di Bulan Suci Ramadan, serta memperkuat kolaborasi dengan…

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar (Foto: Herlambang/Industry.co.id)

Senin, 07 April 2025 - 12:45 WIB

Mitigasi Kebijakan Tarif Impor Trump, HKI Minta Pemerintah Dengarkan Kebutuhan Pelaku Industri

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump secara resmi mengumumkan pemberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua impor ke negara tersebut. Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI),…

Ilustrasi industri elektronik

Senin, 07 April 2025 - 10:45 WIB

Dampak Tarif Impor Trump, Pengusaha Elektronik Minta Pemerintah Percepat Kebijakan TKDN

Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) meminta agar Pemerintah RI mempercepat untuk mengeluarkan berbagai kebijakan Non-Tariff Measure (NTM) atau Non-Tariff Barrier (NTB).