Ini Alasan Prof. Satyanegara Gabung di Teaching and Research Hospital Jababeka
Oleh : Wiyanto | Senin, 04 Maret 2024 - 11:05 WIB
Dokter Spesialis Bedah Saraf, Prof. Satyanegara bersama Darmono Chairman & founder Jababeka
INDUSTRY.co.id-Jakarta-Dokter Spesialis Bedah Saraf, Prof. Satyanegara punya motivasi khususnya bidang kesehatan, menciptakan manusia yang sehat, produktif termasuk dengan memanfaatkan bioteknologi modern ketika mau diajak mendirikan teaching and research hospital di Jababeka Cikarang, Jawa Barat.
Prof. Satyanegara bahkan mengutip quotes terbaik untuk pembangunan research hospital, yakni tekad keras, gigih serta tidak takut menghadapi segala kesulitan.
“Baru sekitar setengah bulan yang lalu, saya bertanya-tanya mengapa chairman & founder Jababeka mau ketemu saya. ternyata, pertemuan dan pembahasan rencana pembangunan research hospital semakin membangkitkan semangat saya. seperti quotes filosofi Tiongkok Yi Kung Yi San,” tutur Prof. Satyanegara pada Kuliah Umumnya di Theater Fakultas Kedokteran President University, Jababeka.
Lebih lanjut Satyanegara menguraikan makna filosofi tersebut, menurutnya Yi Kung Yi San menggambarkan seseorang yang bertekad keras dan gigih, serta tidak takut menghadapi segala kesulitan. Filosofi tersebut dengan narasi sejarah seorang kakek tua yang sebelumnya dianggap bodoh oleh sekelilingnya. Kakek tersebut bertekad memindahkan gunung, mengingat dia tinggal di desa yang miskin.
Sementara di balik gunung, ada desa yang kaya dan makmur. Mengapa desa yang miskin terletak di sebelah gunung?, si kakek bertekad meratakan gunung. Makna pemikirannya, sikap kakek tersebut tekad dan gigih, tidak takut menghadapi kesulitan sampai idenya dianggap bodoh oleh orang-orang di desanya.
“Sama seperti pak Darmono Chairman & founder Jababeka yang punya ide dan tekad membangun Jababeka medical city. Ide atau rencana pembangunan research hospital ini terlalu luas bagi saya, selama ini kontribusi saya pada rumah-rumah sakit seperti Mayapada Hospital, Rumah Sakit PIK/Pantai Indah Kapuk, Tzu Chi Hospital, saat sudah jadi pembangunan fisiknya dan saya tinggal manage orangnya saja. Pak Darmono, ibaratnya seorang kakek yang pintar dalam narasi sejarah Tiongkok tadi, beliau bikin pekerjaan di luar dugaan saya. Research hospital dengan bioteknologi,” papar Prof. Satyanegara.
Dampak positif yang dapat dirasakan dengan adanya bioteknologi modern di antaranya, yaitu Pencegahan Penularan Penyakit, Ilmu Kesehatan Semakin Berkembang, Kemudahan Akses Kesehatan, Penemuan Obat untuk Penyakit Berbahaya. Pemanfaatan bioteknologi di bidang kedokteran antara lain rekayasa genetika, pembuatan hormon insulin, cloning, pembuatan antibiotic, pembuatan vaksin, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, fusi sel atau hibridoma, antibodi monoklonal, sel punca, dan lain-lain.
“Pembangunan research hospital sebagai ide pak Darmono juga mengingatkan saya pada filosofi Jawa juga milik penguasa, alm. Presiden Soeharto, waktu saya mendampingi beliau tahun 1972 – 2008, filosofi Jawa tersebut pernah diungkapkan berkali-kali, bunyinya ‘Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo aleman’ Jangan mudah terheran-heran; jangan mudah menyesal; jangan mudah terkejut-kejut; jangan mudah kolokan atau manja. Filosofi Jawa, kutipan terbaik untuk pak Darmono dan Tim nya, pak Sigit Samsu CEO Berkah Maju Sejahtera/Aerostar Jet Aviation, Exclusive Air Charter Provider yang meningkatkan semangat saya,” kata Prof.
Satyanegara di depan para undangan; Eka Tjandranegara Grup Mulia, Surjanto Sosrodjojo Grup Sinar Sosro, Iwan Brasali, Group Brasali, dan para tokoh lain.
Fakultas Kedokteran, President University (FKPU) terletak di Jababeka Medical City, kawasan industri kesehatan dikembangkan Jababeka dengan infrastruktur standar WHO untuk menampung wisatawan asing berobat, yang akan menjadi Center of Excellence bidang medis dan layanan kesehatan terpadu di Indonesia, telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan, Republik Indonesia Bapak Budi Sadikin (2023)
Pada kawasan ini telah berdiri 20 rumah sakit (4.000+ tempat tidur) yang melayani lebih dari 2.000 + perusahaan multinasional dari 34 negara asing serta sekitar satu juta angkatan kerja.
Pada lokasi Jababeka Medical City telah berdiri Industri pabrik farmasi antara lain Dexa Medica Group, Ferron Par Pharmaceuticals, Genero Pharmaceuticals, Ethica Industri Farmasi (Ethica Industri Farmasi), Combiphar Donga, Anugrah Pharmindo Lestari, Intan Jaya Medika Solusi.
Komentar Berita