Dari Jababeka, KUI Pasok Komponen Undercarriage Komatsu Seluruh Dunia

Oleh : M. Amru, Eddi, Abi | Minggu, 03 Maret 2024 - 09:58 WIB

Erwan Yulianto, Presiden Direktur PT Komatsu undercarriage Indonesia.
Erwan Yulianto, Presiden Direktur PT Komatsu undercarriage Indonesia.

INDUSTRY.co.id - (In-depth) - Jababeka, Cikarang - PT. Komatsu Undercarriage Indonesia (KUI) berperan sebagai fondasi pasokan undercarriage Komatsu hingga turut mendorong merek alat berat ini dikenal luas di Indonesia. 

Bahkan komponen yang diproduksi dari pabriknya di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang telah dipasok dan digunakan di seluruh dunia.

Komatsu mampu menguasai pasar alat berat di Indonesia, meskipun mendapat gempuran kuat dari beragam merek alat berat, termasuk produk-produk import yang secara harga dapat dikatakan lebih kompetitif dari produk Jepang ataupun Jerman. 

Selain terkenal sebagai merek alat berat dengan kualitas yang tinggi dan kemampuan mesin yang handal dalam berbagai jenis lingkungan kerja. 

Kunci keberhasilan Komatsu menguasai pasar alat berat di Tanah Air, antara lain lantaran ditopang KUI, anak usaha Komatsu Group yang menyediakan komponen utama alat-alat berat, baik dozer maupun backhoe atau ekskavator.

Sejarah panjang KUI diawali dengan berdirinya  PT Komatsu Indonesia, perusahaan perakitan alat berat di Indonesia pada tahun 1982. 

Keberadaannya merupakan upaya menekan biaya impor yang tinggi dan sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk memulai pengembangan industri alat berat dalam negeri.

“Sebelumnya produk alat berat diimpor dan datangkan dari Jepang, termasuk merek Komatsu yang diageni oleh United Tractors sejak tahun 1972. Saat itu biaya pajak impor alat berat cukup tinggi, bahkan sekitar tahun 1980-an bisa mencapai 30%,” beber Erwan Yulianto, Presiden Direktur PT Komatsu undercarriage Indonesia kepada tim media grup INDUSTRY.co.id dikantornya.

Setelah membuat pabrik perakitan, dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar strategis bagi Komatsu Global, sekaligus keinginan meningkatkan kandungan lokal produk alat berat. 

Maka di tahun 1992, didirikan PT Hokuriku United Forging Industry (HUFI), yang kemudian berganti nama menjadi PT Komatsu Forging Indonesia (KOFI) pada tahun 2006.

Selanjutnya sebagai upaya mensinergikan dan mendukung grup Komatsu, didirikan KUI pada tahun 2000, anak usaha Komatsu Indonesia. Kemudian efektif pada 1 Januari 2012, KOFI ikut bergabung dengan KUI. 

Sejatinya KUI adalah pabrik komponen Komatsu pertama yang berada di luar Jepang. Dimana sahamnya dimiliki oleh Hokuriku Kogyo Co Ltd, Neturen Co Ltd, Nagatsu Industries Ltd, Komatsu Indonesia, dan Yayasan Komatsu Indonesia Peduli.

Tujuan pendirian KUI sebagai fondasi pasokan asli struktur  bagian bawah (under carriage) produk Komatsu yang akan disalurkan ke seluruh dunia, dimana alat berat merek Komatsu beroperasi. 

“Disamping menjadi pemasok undercarriage dari Komatsu global, KUI pun menjadi pendukung peningkatan  konten lokal alat berat dari Komatsu Indonesia,” jelas Erwan.

KUI yang bertekad menjadi produsen komponen undercarriage Komatsu orisinil terbaik di seluruh dunia, mampu menghasilkan komponen yang berkualitas dan terpercaya. 

Jenis-jenis produk yang dihasilkan, meliputi track link, track roller, idler dan komponen undercarriage terkait. Dimana sebagian dari produksi tersebut dipasarkan oleh United Tractors untuk domestik market dan sebagian lainnya diekspor oleh KUI ke banyak negara, seperti Amerika, Cina Thailand, Eropa hingga ke Afrika.

Disebutkan Erwan, sekarang ekspor KUI lebih besar dibandingkan pasar domestik, tetapi angkanya bergerak naik turun. 

Adapun produk yang diekspor, diantaranya Track Link, idler dan sprocket yang semuanya diproduksi dari plant Jababeka 1.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

ART SG 2025 Edisi Ketiga

Senin, 27 Januari 2025 - 19:04 WIB

ART SG 2025 Edisi Ketiga Berakhir Sukses, Tunjukkan Peran Penting Singapura Dalam Ekosistem Seni Internasional

Tahun ini, ART SG menampilkan 105 presentasi galeri dari 30 negara dan wilayah di seluruh dunia. Selain itu, pameran ini menampilkan pilihan seni dan instalasi dinamis berskala besar (PLATFORM)…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Senin, 27 Januari 2025 - 17:07 WIB

Berlanjut di 2025, Menperin Agus Ungkap Kebijakan HGBT untuk Industri Beri Nilai Tambah Enam Kali Lipat

Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) bagi sektor industri akan diperpanjang penerapannya pada tahun 2025 ini. Keputusan tersebut memberikan angin segar bagi sektor industri, karena tidak…

Penandatanganan MoU antara Kemenperin, UWin Resources Regeneration Inc., dan PT. Petrokimia Gresik

Senin, 27 Januari 2025 - 16:53 WIB

Kemenperin Memilih Teknologi Carbon Capture Utilization untuk Reduksi Emisi di Sektor Industri

Isu lingkungan, perubahan iklim global, dan keberlanjutan menjadi perhatian utama di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Standar lingkungan yang semakin ketat di berbagai negara, tuntutan…

Pembukaan PFF di Bali

Senin, 27 Januari 2025 - 13:38 WIB

Kemenperin Perkuat Hilirisasi Minyak Atsiri Lewat Pengembangan Pusat Flavor dan Fragrance di Bali

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen untuk mendorong hilirisasi produk minyak atsiri agar dapat memberikan kontribusi signfikan terhadap perekonomian nasional. Salah satu…

Kerjasama Indonesia-German melalui GIZ Indonesia yang di dukung oleh Bappenas menghadirkan FaktaIklim, sebuah platform berbasis Kecerdasan Artifisial (KA) untuk mendeteksi misinformasi dan disinformasi Iklim di Indonesia dengan sistem yang mengutamakan inklusivitas dan aksesibilitas.

Senin, 27 Januari 2025 - 12:44 WIB

FAIR Forward Luncurkan FaktaIklim, Platform Berbasis Kecerdasan Artifisial untuk Deteksi Hoaks Iklim di Indonesia

FaktaIklim, sebuah platform berbasis Kecerdasan Artifisial (KA) untuk mendeteksi misinformasi dan disinformasi Iklim di Indonesia dengan sistem yang mengutamakan inklusivitas dan aksesibilitas,…