Melihat Keindahan Nuansa Klasik Kampoeng Joglo di Tanjung Lesung
Oleh : Edy | Kamis, 28 September 2023 - 08:47 WIB
Kampoeng Joglo
INDUSTRY.co.id - Enam rumah Joglo antik nan indah berdiri di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Kehadirannya menjadi bukti kecintaan pasangan pendirinya desainer Migi Rihasalay dan arsitek Andrew James akan akar budaya Jawa yang adiluhung.
Kawasan Tanjung Lesung telah lama tersohor dengan pantai yang indah, sunset yang menawan dan kuliner seafood yang lezat menggiurkan. Kini, bertambah satu lagi destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, yakni Kampoeng Joglo.
“Kampoeng Joglo ialah tempat wisata yang unik dengan menghadirkan nuansa rumah khas budaya Jawa klasik yakni rumah Joglo dengan suasana pedesaan yang tenang dan damai. Sehingga, akan memberikan pengalaman wisata yang berbeda bagi para pengunjung. Apalagi, misinya, di tempat seluas 8.000m2 ini akan menjadi pusat kegiatan seni dan budaya untuk seniman menunjukan kreasinya. Tentu, akan berkontribusi positif bagi sektor pariwisata di Banten," Poernomo Siswoprasetijo Direktur Utama Tanjung Lesung selaku pengelola dan pengembang KEK Tanjung Lesung menguraikan dalam sambutannya di acara pembukaan Kampoeng Joglo di Tanjung Lesung.
Adapun pendiri Kampoeng Joglo adalah pasangan suami istri Migi Rihasalay yang merupakan desainer muda Indonesia yang tengah naik daun dan Andrew James arsitek dari firma arsitektur global Populous, yang berbasis di Australia.
Keduanya, yang dipersatukan oleh kecintaan yang sama akan budaya Jawa, Indonesia, akhirnya berupaya mewujudkan minatnya dengan merintis pembangunan Kampoeng Joglo sejak enam tahun silam.
Cukup lama memang proses pembangunannya. Sebabnya, karena Migi dan James menggunakan hanya material asli kayu jati dari berbagai penjuru daerah di Jawa. Sebagian di antaranya bahkan berusia 3 abad, ya, 300 tahun! Hasilnya pun sangat sepadan.
Kini berdiri 6 rumah joglo klasik elegan yang masing-masing diberi nama tokoh wayang yaitu Gatutkaca, Bima, Srikandi, Dewi Khunti, Arjuna, dan Nakula.
"Ini adalah warisan budaya Indonesia khususnya Jawa yang memang harus kita lestarikan. Sehingga kedepan kita bisa memotivasi anak bangsa Indonesia agar bisa menjaga warisan budayanya, tahu asal usul budayanya dan memotivasi mereka untuk terus berkarya dan Rumah Joglo yang ada di tanah Sunda ini bisa dijadikan tempat berkumpul para seniman untuk berkreasi secara aktif kedepannya," ujar Migi, yang sekaligus menggelar upacara adat Jawa Mitoni untuk selamatan usia kehamilannya yang ketujuh bulan.
Adapun dalam pembukaan Kampoeng Joglo bulan lalu dihadiri para tamu dari berbagai latar belakang, antara lain, Hyanto Wihadhi selaku Direktur PT Jababeka Tbk, Setiawan Mardjuki dari Manajeman Jababeka Hospitality, Alharmidi selaku Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Neneng Nuraeni selaku Kepala Dinas Pariwisata Kab Pandeglang sekaligus mewakili Bupati Pandeglang, Arief Yahya Menteri Pariwisata 2014-2019, Tinton Suprapto legenda motorsport Indonesia, dan Sigit Samsu ketua Indonesia Flying Club.
Poernomo lebih lanjut menambahkan bahwa Migi dan James sejatinya adalah satu, dari sekian banyak investor swasta yang telah berhasil merealisasikan proyeknya di Tanjung Lesung.
“Masih ada puluhan investor lain yang sekarang tengah merealisasikan proyeknya, apakah itu villa, homestay atau hotel. Adapun hingga saat ini penanam modal di Tanjung Lesung telah berjumlah 22 dengan tujuh unit hotel dan villa yang sudah tersedia,” ungkap Poernomo.
Seiring dengan pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi III yang ditargetkan selesai pada 2024 KEK Tanjung Lesung terus melakukan persiapan dan penambahan daya Tarik wisata.
Dari segi atraksi disediakan penerbangan joy flight bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan panorama Gunung Krakatau dan pulau-pulau cantik di sekitar Tanjung Lesung, lalu paket jalan-jalan ke desa Baduy yang unik, paket susur sungai dengan kayak untuk melihat flora dan fauna, wisata jelajah kebun herbal.
“Dan kami juga membuka restoran baru di kawasan Villa Ladda Bay Village – yang sudah beroperasi dan kini tinggal menunggu momen launching yang pas," ungkap Poernomo yang juga menjabat sebagai CEO Pacific Asia Travel Association (PATA) Indonesia Chapter ini.
Harapannya, pungkas Poernomo, upaya yang dilakukan berbuah manis pada tahun 2024 saat Tol Serang-Panimbang sudah beroperasi, yaitu Tanjung Lesung – salah satu proyek kota mandiri PT Jababeka Tbk – bisa menjadi salah satu tempat wisata unggulan di area Jabodetabek bagi wisatawan lokal maupun asing.
“Tanjung Lesung, mimpinya, ingin menjadi destinasi kelas internasional karena dekat dengan atraksi kelas dunia, yaitu Gunung Krakatau dan taman nasional yang ada badak bercula satu yang sudah langka,” ujar Poernomo.
S.D Darmono selaku Founder dan Chairman PT Jababeka Tbk., dalam sambutannya di acara yang sama juga meyakini, dengan upaya promosi yang maksimal, maka wisatawan dalam dan luar negeri akan membanjiri Tanjung Lesung demi menikmati berbagai pesonanya, termasuk Kampoeng Joglo ini.
“Tahun depan Tol Serang-Panimbang Seksi insya Allah selesai, semoga bisa mencapai harapan tersebut," urai Darmono, sapaannya.
Harapan Darmono pun ternyata telah disambut oleh berbagai pihak dan Kementerian. Salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang tengh merampungkan pembangunan pengaman pantai kawasan pesisir Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Pembangunan pengaman pantai atau revetment ini merupakan dukungan infrastruktur untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Pandenglang, Banten yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan ditargetkan rampung pada November 2023.
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air, Bob Arthur Lombogia mengatakan kepada media, saat ini total kemajuan pembangunan revetment sepanjang 10,3 km yang telah dimulai pada tahun 2020 tersebut telah mencapai 90% dan ditargetkan dapat rampung pada November 2023.
“Pembangunan revetment ini bukan hanya dapat mereduksi kekuatan gelombang hingga 30%, namun ada dampak lain yang akan dirasakan semacam multiplier effect dari pembangunan ini yakni selain mengamankan KEK juga mengamankan kawasan masyarakat seperti jalan raya,” ungkap Bob, sapaannya.
Dibangunnya pengaman pantai yang dilengkapi dengan jalan inspeksi dengan fungsi jogging track, pedestrian dan ruang terbuka publik tersebut juga diharapkan dapat melindungi kawasan wisata seperti Lansekap Plaza Pantai Bodur, Tanjung Lesung Beach Hotel, Pantai Lalassa, dan Dermaga Pantai Sagna, serta mengamankan kawasan pariwisata dan perikanan seluas 950 hektar, serta jalan nasional sepanjang 5,4 kilometer.
Komentar Berita