Kemenperin Apresiasi SPV Tambah Investasi Rp2 Triliun Produksi Serat Viscose Ramah Lingkungan

Oleh : Ridwan | Senin, 25 September 2023 - 07:15 WIB

Ilustrasi industri serat viscose
Ilustrasi industri serat viscose

INDUSTRY.co.id - Purwakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung penuh industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) nasional yang meningkatkan investasinya untuk melakukan transformasi teknologi, khususnya dalam penerapan ekonomi sirkular dan industri hijau.

Oleh karena itu, Kemenperin mengapresiasi PT South Pacific Viscose (SPV) yang telah meluncurkan produk Lenzing Ecovero yang merupakan serat viscose yang ramah lingkungan dengan mengikuti konsep sustainability karena berasal dari sumber alam yang terbarukan, less water impact, dan rendah emisi CO2. 

Selain itu, secara proses dan manajemennya telah mendapatkan sertifikat EU Ecolabel yang diakui internasional.

Dalam kesempatan tersebut, PT SPV juga melakukan pelepasan tiga kontainer menandai ekspor perdana produk Lenzing Ecovero.

“Saya meyakini apabila produk SPV ini sudah bisa tembus ke pasar Eropa, tentunya akan mendongkrak nilai ekspor dari produk industri TPT nasional ke kancah global. Apalagi tren pasar dunia saat ini sudah mengarah kepada green product," kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier mewakili Menteri Perindustrian pada Peresmian Produk Lenzing Ecovero PT South Pacific Viscose (SPV) di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Taufiek menegaskan, pihaknya juga akan terus mengoptimalkan penyerapan produk tersebut di pasar domestik. 

"Upaya ini perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti kementerian dan lembaga serta asosiasi industri. Jadi, pasar domestik ini memang harus diisi oleh industri dari dalam negeri," tuturnya.

Guna mencapai sasaran itu, Kemenperin akan memperkuat regulasi dengan tujuan untuk memudahkan masuknya investasi dan mendukung transformasi teknologi serta transisi ke industri hijau. 

Regulasi yang diatur mulai dari sektor hulu, antara, sampai hilir sehingga terintegrasi. Selanjutnya, Kemenperin mendorong sektor industri agar aktif menelurkan inovasi teknologi dan produknya.

"Ini tentu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, industri merupakan kontributor terbesar terhadap PDB nasional, termasuk sumbangsih pajaknya. Apalagi, selama 24 bulan ini PMI manufatur Indonesia tetap ekspansif, yang juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis oleh Kemenperin," paparnya. 

Taufiek pun menyampaikan, iklim usaha di Indonesia tergolong kondusif karena ditandai performa realisasi investasi pada semester I tahun 2023 yang menembus Rp678,7 triliun atau mencapai 48,5 persen dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp1.400 triliun. 

"Sebesar 39,8 persennya merupakan kontribusi dari sektor industri," sebutnya.

Dalam hal ini, Kemenperin memberikan apresiasi terhadap langkah yang dilakukan oleh PT South Pacific Viscose sebagai produsen terbesar serat rayon di Indonesia yang telah menggelontorkan investasi senilai USD100 juta atau sekitar Rp2 triliun untuk melaksanakan upaya transformasi teknologi dengan tujuan melakukan diferensiasi produk dan implementasi sustanibility melalui pengembangan lini produk rayon viscose yang lebih ramah lingkungan, yakni produk Lenzing Ecovero. Melalui penambahan investasi ini, total penyerapan tenaga kerjanya mencapai 1.500 orang.

“Peluncuran produk Lenzing Ecovero ini bisa menjadi contoh dan terobosan untuk perusahaan lainnya. Selain melakukan transformasi, juga turut meningkatkan penyerapan pasar internasional. Bahkan, termasuk menciptakan inovasi, karena inovasi merupakan kunci untuk lebih sukses dan berdaya saing," papar Taufiek.

Lebin lanjut, produk Lenzing Ecovero juga membuka cakrawala dunia, sebagai produk dari Indonesia yang diminati pasar global. 

Selain itu, sebagai produk yang pertama di Asia Tenggara mendapatkan sertifikasi rayon EU Ecolabel karena berasal dari kayu dan pulp yang lestari, dan memenuhi standar lingkungan yang tinggi dengan 50 persen lebih rendah emisi CO2 dan water impact di sepanjang siklus hidupnya, dari pengambilan bahan baku, produksi dan distribusi hingga pembuangan.

"Ini menjadi value yang baik buat industri TPT nasional. Jadi, saat ini momentum untuk membalikkan tekanan dampak global, menjadi lebih optimistis. Kami berharap dengan dilakukannya investasi PT South Pacific Viscose serta peresmian Lenzing Ecovero ini menjadikan industri TPT nasional semakin berdaya saing dan menumbuhkan kemandirian bahan baku nasional," imbuhnya.

Pengembangan Lenzing Ecovero menjadi salah satu bukti komitmen bersama dalam pengendalian emisi gas buang sektor industri pada wilayah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten serta sebagai implementasi Roadmap Net Zero Emission Tahun 2060. 

Di samping itu, sejalan dengan program pemerintah dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan peta jalan Making Indonesia 4.0 dalam meningkatkan kemampuan produksi serat sintesis dan membangun ekosistem hulu functional clothing serta inisiatif strategis mengakomodasi standar-standar keberlanjutan (sustainability).

Presiden Direktur PT South Pacific Viscose, Sri Aditia mengemukakan, pihaknya berkomitmen untuk melakukan transformasi menjadi sebuah perusahaan yang ramah lingkungan melalui produk-produk yang dihasilkan. 

"Lenzing Ecovero ini sebagai salah satu produk yang ramah lingkungan dan merupakan pilihan yang lebih baik untuk para konsumen di industri tekstil," terangnya.

Selain itu, melalui penambahan investasi, perusahaan telah berhasil mentransformasi pabriknya di Indonesia dengan pengurangan emisi sulfur dan jejak CO2, serta diharapkan juga dapat berkontribusi terhadap pengurangan limbah air. 

Pabrik SPV di Purwakarta juga akan memproduksi serat khusus Lenzing Ecovero Black yang inovatif di tahun 2023, yang juga akan secara signifikan mengurangi penggunaan air serta energi dalam pewarnaan kain.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi investasi

Kamis, 28 November 2024 - 00:30 WIB

Generasi Muda Cerdas Finansial: Membangun Masa Depan Melalui Investasi

Generasi muda memiliki keunggulan "Compounding Effect”, di mana keuntungan dari investasi dapat tumbuh secara signifikan seiring berjalannya waktu.

Ricky Harun dan British Propolis.

Rabu, 27 November 2024 - 22:29 WIB

Ricky Harun dan 2.000 Distributor British Propolis Bakal Berkumpul di ICE BSD

Ricky Harun dan mitra British Propolis dari seluruh Indonesia bakal berkumpuil di acara akbar Biritish Propolis bertajuk SAGA 2025 di ICE BSD pada 11 Januari 2025.

Dompet Dhuafa bersama grand Indonesia adakan kegiatan layanan kesehatan gratis bagi warga Tanah Abang

Rabu, 27 November 2024 - 20:22 WIB

Dompet Dhuafa dan Grand Indonesia Gelar Layanan Kesehatan Gratis Bagi Warga Tanah Abang

Sinergi dengan Grand Indonesia, Dompet Dhuafa menggelar layanan kesehatan gratis melalui program Grand Indonesia Sehat bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta…

Area test drive berada di loading dock Hall 6 – Hall 9, sementara area test ride terletak di area outdoor Hall 9 dan 10.

Rabu, 27 November 2024 - 17:50 WIB

Semakin Seru! MUF GJAW 2024 Sediakan Area Test Drive dan Test Ride Bagi Pengunjung untuk Menjajal Kendaraan Impiannya

Pameran otomotif Mandiri Utama Finance GAIKINDO Jakarta Auto Week (MUF GJAW) 2024 yang memasuki hari ke enam penyelenggaraanya berjalan semakin seru dan menarik.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman

Rabu, 27 November 2024 - 17:42 WIB

Mentan Amran Tegas Blacklist dan Cabut Izin 4 Perusahaan Pemalsu Pupuk

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi petani dengan mencabut izin edar empat perusahaan pupuk yang terbukti memalsukan mutu produknya,…