Produk Dalam Negeri Kurang Kompetitif, Industri Pemintalan Benang Sulit Berkembang

Oleh : Hariyanto | Jumat, 21 Juli 2017 - 13:16 WIB

Ilustrasi Pemintalan Benang (Ist))
Ilustrasi Pemintalan Benang (Ist))

INDUSTRY.co.id , Jakarta - Kurang kompetitifnya produk benang dalam negeri membuat Industri spinning atau pemintalan benang dalam negeri sulit berkembang.

Mahalnya biaya produksi menjadi masalah klasik yang terus terjadi dan belum mendapat solusi. Selain itu, maraknya rembesan produk benang dari kawasan berikat semakin memperparah pengusaha.

Seperti diketahui, industri yang berdiri di kawasan berikat mendapat fasilitas fiskal. Beberapa di antaranya adalah pengecualian dalam pembayaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Akibat kondisi tersebut, kapasitas produksi di industri pemintalan benang jauh dari batas maksimal.

Mengutip data Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), utilisasi pabrik pada tahun lalu hanya mencapai 1,54 juta ton atau 70% dari kapasitas terpasang sebanyak 2,2 juta ton. Bahkan, pada tahun ini kapasitas terpakai dari pabrik yang ada diperkirakan semakin menurun lagi.

“Sampai akhir tahun diperkirakan utilisasi hanya 60% atau hanya bisa produksi sekitar 1,4 juta ton,” kata Sekretaris Jenderal APSYFI Redma Gita Wirawasta, Kamis (20/7/2017).

Redma mengatakan, dengan kondisi tersebut beberapa perusahaan pemintalan benang anggota APSYFI terpaksa mengurangi produksi atau menutup usahanya.

Menurut Redma kinerja industri spinning sedang turun. Bahkan banyak yang harus menelan kerugian lantaran menjual produksi mereka  di bawah harga ideal. “Mereka terpaksa jual rugi daripada numpuk di gudang. Padahal mereka juga harus membayar supplier, listrik dan upah buruh,” ujar Redma.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan SKB 3 Menteri

Selasa, 26 November 2024 - 10:43 WIB

Tandatangani SKB 3 Menteri, KemenPU Komitmen Dukung Percepatan Pembangunan 3 Juta Rumah

Dalam rangka mengurangi backlog perumahan dan mengentaskan kemiskinan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen untuk terus mendukung program pembangunan 3 juta unit rumah yang tersebar di…

Rapat Koordinasi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan

Selasa, 26 November 2024 - 10:36 WIB

Sinergi KemenPU dan Kemenhub, Tingkatkan Konektivitas Lewat Akses Simpul Transportasi

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melaksanakan Rapat Koordinasi bersama dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan jajaran, di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (25/11/2024).…

Dompet Dhuafa Jawa Tengah bersama Bank Indonesia gelar kegiatan sosial khitanan massal dalam rangka memberikan akses pelayanan ke sehatan khususnya kepada anak-anak.

Selasa, 26 November 2024 - 09:07 WIB

Bank Indonesia Bersama Dompet Dhuafa Jawa Tengah Gelar Khitan Massal

Bank Indonesia (BI) bersama Dompet Dhuafa Jawa Tengah menggelar kegiatan sosial berupa Khitan Massal yang dilaksanakan pada hari ini di Grasia Convention, Kota Semarang. Kegiatan ini merupakan…

Kenneth mencetak gol pada kompetisi Top Soccer Championship (TSC) U-15

Selasa, 26 November 2024 - 08:52 WIB

Champions! Asiana Soccer School (ASS) Juara TSC U-15 usai Taklukan Asiop 1-0

Setelah melewati perjalanan panjang dalam kompetisi Top Soccer Championship (TSC) U-15, pasukan Asiana Soccer School (ASS) besutan Agus Gumiwang Kartasasmita berhasil menundukkan klub sepak…

Direktur Compliance & Human Capital PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Tribuana Tunggadewi (tengah) menerima penghargaan Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2024 predikat Most Trusted Company.

Selasa, 26 November 2024 - 08:49 WIB

BSI Konsisten Tingkatkan GCG, 3 Tahun Berturut Raih Predikat Indonesia Most Trusted Companies

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dinilai mampu menjaga dan meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG), sejalan aspirasi perseroan menjadi bank…