IKI Agustus Sentuh Level 53,22, Kemenperin: Industri Pengolahan Nasional Tetap Solid

Oleh : Ridwan | Kamis, 31 Agustus 2023 - 17:45 WIB

Industri Pulp dan Kertas
Industri Pulp dan Kertas

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri pengolahan terus tumbuh di tengah berbagai himpitan. Hal ini tampak pada pertumbuhan industri pengolahan yang tumbuh 4,88 persen (yoy) pada triwulan II tahun 2023 dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen (yoy), meskipun di tengah perlambatan perekonomian global dan penurunan harga komoditas ekspor unggulan.

Kinerja industri pengolahan ini juga tercermin juga pada Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia triwulan II 2023 yang menunjukkan ekspansi sebesar 52,39 persen, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yaitu 50,75 persen. Kinerja ini terus terjaga hingga periode bulan Agustus 2023. 

“Kondisi industri pengolahan Indonesia tetap solid. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2023 mencapai 53,22 tetap ekspansi meskipun melambat 0,09 poin dibandingkan Juli 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan saat rilis IKI Agustus 2023 di Jakarta, Kamis (31/8).

Secara umum kepercayaan industri pada bulan Agustus 2023 terlihat stabil terhadap bulan sebelumnya. Artinya, semua subsektor tidak ada perubahan status ekpansinya. 

Nilai IKI tertinggi masih pada industri kendaraan bermotor yaitu sebesar 63,31, lalu berturut-turut industri alat angkutan lainnya (61,64), industri minuman (59,53), dan industri mesin dan perlengkapan (59,06).

Menurut Febri, perlambatan nilai IKI perlu terus dipantau agar tidak berkelanjutan. Pada Agustus ini, pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya mengalami penurunan bertambah 1,7%, sedangkan yang menjawab kondisi usahanya meningkat hanya bertambah 0,8%. 

Selanjutnya, tingkat pesismisme juga meningkat menjadi 9,19% dari 8,72%. Sebaliknya tingkat optimisme menurun sejak Mei yaitu sebesar 66,21% menjadi 65,98% pada Agustus ini.

Meskipun demikian, mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik. 
Selain itu tingkat pesimisme pelaku usaha selalu di bawah 10% selama lima periode terakhir.

Febri menambahkan, perlambatan yang terjadi dipengaruhi oleh penurunan nilai IKI di 12 subsektor industri. 

Adapun, subsektor yang mengalami penurunan tertinggi adalah industri percetakan (-5,12), industri makanan (-4,42), peralatan listrik (-4,31), dan industri tekstil (-4,04). Penurunan ini masih didominasi oleh adanya penurunan pesanan, baik domestik maupun luar negeri.

Di sisi lain, subsektor industri kertas pada periode Agustus 2023 mengalami kenaikan sangat signifikan sebesar 7,80 poin atau menjadi 58,65. Apabila dilihat dari komponennya, hal ini dipengaruhi peningkatan semua komponen dengan peningkatan volume pesanan baru yang sangat signifikan, terutama dari pesanan dalam negeri.

Febri menjelaskan, pada bulan Agustus ini, terdapat tujuh subsektor dengan nilai IKI mengalami kontraksi dan memiliki kontribusi 17,32% pada share PDB industri pengolahan nonmigas triwulan II tahun 2023. Meskipun demikian, kontribusi subsektor yang mengalami ekspansi masih cukup tinggi yaitu 82,7%.

Dilihat dari variabel pembentuknya, seluruh indeks variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi pada Agustus 2023, baik variabel Pesanan Baru, Produksi, maupun Persediaan Produk. Terjadi penurunan nilai indeks pada variabel Persediaan Pesanan dari 53,71 menjadi 53,22 (turun 0,49 poin) dan variabel Produksi dari 54,55 menjadi 54,13 (turun 0,42 poin). 

Di sisi lain, peningkatan variabel persediaan produk dari 50,44 menjadi 51,85 (naik 1,41 poin) terjadi karena adanya pemenuhan pesanan dan penjualan.

Jika dilihat nilai IKI per subsektornya, pada sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) secara umum mengalami ekspansi. Hanya Industri Logam Dasar (KBLI 24) dan Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan (KBLI 33) yang mengalami kontraksi, tetapi IKI produksi logam dasar masih menunjukkan ekspansi.

“Perlu diingat bahwa industri logam dasar menghasilkan bahan baku/intermediate good bagi industri yang lebih hilir, sehingga masalah yang terjadi di hilir akan mempengaruhi kondisi subsektor ini. Sedangkan untuk Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan kondisinya sangat tergantung pada kondisi sektor utamanya,” jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif

Jumat, 24 Januari 2025 - 11:18 WIB

Sanksi Apple Paling Ringan, Kemenperin: Jika Belum Patuh Kami Pertimbangkan Sanksi Lebih Berat Lagi

Kementerian Perindustrian menyebut, investasi Apple pada periode 2020-2023 belum sepenuhnya mematuhi Permenperin No. 29 Tahun 2017, yang telah memberikan fasilitas bagi Apple untuk menjual produknya…

Jubir Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif

Jumat, 24 Januari 2025 - 11:08 WIB

Lebih Kecil Dibanding Dalam Proposal, Kemenperin: Nilai Riil Investasi Pabrik AirTag Apple di Batam Hanya USD200 Juta

Apple berencana membangun pabrik di Batam untuk produksi AirTag, aksesoris iPhone dengan nilai investasi sebesar USD1 miliar. Pabrik tersebut diperkirakan bisa memasok sekitar 60 persen kebutuhan…

Ilustrasi Perumahan di Yogyakarta

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:33 WIB

Yogyakarta Pimpin Kenaikan Indeks Harga Rumah Seken di Tahun 2024

Yogyakarta mencatatkan tren menarik dalam pergerakan harga rumah seken. Secara bulanan, pertumbuhan harga di kota ini tumbuh sebesar 0,6%, dan secara tahunan melonjak hingga 9,7% dibandingkan…

Ilustrasi Perumahan

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:27 WIB

6 Kota Besar Ini Catat Pertumbuhan Positif dalam Harga Rumah Seken di Tahun 2024

Flash Report Rumah123 edisi Januari 2025 mencatat, sepanjang tahun 2024, pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2023. Secara keseluruhan, pertumbuhan…

Gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis (23/01/2025). Sebagai bentuk rangkaian agenda tahunan Public Expose dan Poverty Outlook, I-HitS 2024 mengusung tema ”Kiprah dan Dampak Besar Filantropi” dari capaian kinerja Dompet Dhuafa sepanjang tahun 2024.

Jumat, 24 Januari 2025 - 08:48 WIB

Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS): Sepanjang 2024 Dompet Dhuafa Berhasil Menyerap Penerima Manfaat Sebanyak 3,26 Juta

Ratusan pasang mata menghadiri gelaran Indonesia Humanitarian Summit (I-HitS) 2024 dan meramaikan seisi Gedung Usmar Ismail Hall Jakarta, pada Kamis (23/01/2025). Sebagai bentuk rangkaian agenda…