Kebutuhan Liquid Meningkat, Surya Biru Murni Rambah Bisnis Are Shipyard dan Petrokimia
Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 03 Agustus 2023 - 17:03 WIB
Seorang karyawan sedang mendata hasil mixgas PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (Foto: Humas SBMA)
INDUSTRY.co.id - Balikpapan - Emiten yang bergerak di industri kimia anorganik gas, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berhasil meraih kinerja positif dengan hasil pertumbuhan produksi yang cukup mencengangkan pada Juni 2023 ini.
Rini Dwiyanti, Direktur Utama SBMA, mengatakan, perseroan sangat optimistis dengan target kinerja yang kuat di masa depan. Hingga Juni 2023 saja, Perseroan mengalami pertumbuhan produksi sangap positif sehingga penjualan naik 13 persen menjadi Rp52,8 miliar.
“Peningkatan ini dipengaruhi oleh penjualan gas Acetylene dan Karbondioksida,” ujar Rini dalam keterangan pers, Kamis (03/08/2023).
Dari sisi bisnis, SBMA telah melakukan commercial start up air separation plant pada 27 Juni 2023 dan saat ini produksi liquid Perseroan mencapai kapasitas 50 ton sehari. Namun produksi dan penjualan mulai terasa pada Juli 2023 dan akan nampak pada triwulan ketiga 2023 ini. Proyek ini merupakan realisasi atas penggunaan dana IPO.
Rini mengungkapkan, perseroan memiliki market share yang stabil dan peluang bisnis yang luas, dimana Perseroan menerima banyak permintaan liquid, diantaranya proyek Kawasan Industri Kalimantan yang merupakan proyek pemerintah.
Momen peningkatan ini bertepatan dengan commissioning air separation plant Perseroan. Melihat ke belakang, Perseroan mengalami peningkatan pada sektor Manufaktur Liquid sebesar 5% dan akan terus meningkat setiap bulan.
Sedangkan peluang ke depan, Perseroan saat ini sedang memasuki are shipyard dan petrokimia untuk kebutuhan liquid yang meningkat. “Saat ini Kami telah mengambil 5% dari pasar liquid yang ada di Kalimantan timur dan diestimasikan akan terus meningkat setiap bulann,” kata Rini.
Dari sisi kesehatan finansial, SBMA mampu mengontrol posisi liabilitas jangka pendeknya dimana mengalami penurunan jadi Rp28,40 miliar per 30 Juni 2023 dibandingkan periode akhir 2022 sebesar Rp30,19 miliar.
Sehingga mayoritas jumlah aset perseroan yang mencapai Rp269,24 miliar masih dikontribusikan oleh ekuitas yang positif di angka Rp210,52 miliar.
Menariknya untuk periode Januari hingga Juni 2023 ini pos kas yang diperoleh dari aktivitas operasional tercatat positif menjadi pendukung ekuitas senilai Rp3,32 miliar dari sebelumnya minus Rp4,43 miliar.***
Komentar Berita