Smartfren Mulai Bayar Cicilan Pokok Obligasi Global pada Akhir 2019
Oleh : Abraham Sihombing | Minggu, 18 Desember 2016 - 22:25 WIB

Logo Smartfren / http://www.kwikku.com
INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan membayar pokok obligasi global bernilai US$10 juta per tahun mulai 31 Desember 2019 hingga 31 Desember 2028. Disamping itu, operator telepon seluler berbasis CDMA itu akan membayar biaya restrukturisasi sebesar US$12 juta per tahun pada 31 Desember 2029 dan 31 Desember 2030.
Antony Susilo, Direktur FREN, mengemukakan, perseroan sebelumnya harus mulai membayar pokok obligasi tersebut mulai 31 Desember 2016 hingga 31 Desember 2025 serta membayar biaya restrukturisasi pada 31 Desember 2026 dan 31 Desember 2027.
“Perubahan pembayaran pokok obligasi global tersebut akan mendukung kondisi keuangan perseroan agar menjadi lebih kuat sehingga perseroan dapat semakin terarah untuk mengembangkan investasinya pada infrastruktur jaringan telekomunikasi dengan teknologi terkini,” tulis Antony dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/12).
Antony menjelaskan, langkah tersebut dilakukan agar perseroan mampu memberikan layanan yang baik kepada pelanggan serta dapat meningkatkan pendapatan dan mendukung kelangsungan bisnis perseroan kedepan.
Perseroan juga telah menunjuk Deutsche Bank Luxemburg S.A. yang bertindak sebagai registrar dan Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch yang bertindak sebagai paying and transfer agent untuk obligasi ini. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Deutsche Bank Luxemburg S.A., Deutsche Bank AG, Hong Kong Branch dan para pemegan obligasi global tersebut.
Perseroan diwajibkan untuk membayar cicilan pokok obligasi tersebut karena utang itu muncul setelah sebelumnya Mobile-8 Telecom Finance Company BV menerbitkan obligasi senilai US$100 juta. Obligasi tersebut mengalami restrukturisasi pada Mei 2011. Sebelum restrukturisasi, obligasi tersebut memiliki tenor 5 tahun. Tetapi jangka waktu tersebut diperpanjang hingga 15 tahun pasa restrukturisasi.
Restrukturisasi tersebut juga mengakibatkan obligasi tersebut menjadi tidak berjaminan dibanding sebelumnya dimana obligasi tersebut dijamin oleh saham dan piutang anak usaha perseroan. Selain itu, tingkat bunga obligasi tersebut juga turun drastis dari sebelumnya 11,25% per tahun menjadi hanya sekitar 1-2% saja per tahun.
Dalam restrukturisasi tersebut, cara pembayaran cicilan pokok obligasi tersebut diubah, yakni menjadi 10 kali cicilan sebesar US$10 juta per tahun yang akan dilakukan dari 2016 hingga 2025. Akan tetapi, perseroan pada akhir 2016 ini kembali mengusulkan agar pembayaran cicilan pokok obligasi ini akan mulai dibayar pada 2019 mendatang. (abr)
Baca Juga
Laporan Kearney Ungkap Indonesia Siap untuk Peningkatan Pesat 5G…
MediaTek Luncurkan Genio 720 dan Genio 520: Platform IoT AI Generatif…
vivo V50 Resmi Meluncur di Indonesia, Abadikan Momen Ramadan dengan…
ASUS Republic of Gamers Secara Resmi Luncurkan ROG Phone 9 Series…
Xiaomi Pad 7 Series Resmi Meluncur di Indonesia, Bawa Teknologi Canggih…
Industri Hari Ini

Rabu, 02 April 2025 - 17:52 WIB
Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia, Menekraf Riefky Sampaikan Belasungkawa: Selamat Jalan Bang Ray..
Menteri Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya turut mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya aktor senior Ray Sahetapy.

Rabu, 02 April 2025 - 12:48 WIB
PTPP Fasilitasi Lebih dari 4.000 Pemudik dalam Program Mudik Bersama BUMN 2025
PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia (“PTPP”), turut berkontribusi dalam program Mudik Gratis BUMN 2025 dengan memberangkatkan lebih…

Rabu, 02 April 2025 - 11:56 WIB
Waspada Modus Penipuan Saat Lebaran! BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau nasabah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penipuan dan kejahatan siber pada periode libur Hari Raya Idulfitri 1446 H.…

Selasa, 01 April 2025 - 13:08 WIB
BRI Menanam “Grow & Green” Transplantasi Terumbu Karang di NTB
Keseimbangan ekosistem laut menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan sektor wisata bahari di Indonesia. Salah satu kawasan yang menjadi perhatian adalah Gili Matra,…

Selasa, 01 April 2025 - 09:08 WIB
Sentul City, Lokasi Wisata Alam Menarik di Kawasan Perbukitan Bogor, Jawa Barat
Sentul City, menjadi salah satu destinasi wisata alam yang mulai dikunjungi masyarakat sekitar Jabodetabek. Kawasan kota mandiri yang dikelilingi oleh perbukitan di kabupaten Bogor ini menawarkan…
Komentar Berita