Catat! ASAKI: Tidak Ada Alasan Pakai Produk Keramik Impor, Porcelain Tiles Anak Bangsa Unggul Segalanya

Oleh : Ridwan | Minggu, 02 Juli 2023 - 12:30 WIB

Pekerja di pabrik keramik (Ist)
Pekerja di pabrik keramik (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pasar industri keramik dalam negeri tengah digempur produk ubin keramik asal China. Hal ini menyebabkan industri keramik nasional terganggu.

Maraknya produk keramik asal Negeri Tirai Bambu tersebut masuk ke pasar dalam negeri lantaran negara-negara tujuan ekspor tradisional keramik China seperti Meksiko, Amerika Serikat (AS), Eropa juga Timur Tengah telah menerapkan kebijakan anti dumping. Hal ini membuat Cina kelimpungan mencari pasar pengganti ekspor. 

Banjirnya produk impor asal China tersebut menjadi salah satu penyebab turunnya utilisasi industri keramik dalam negeri.

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mencatat, tingkat utilisasi produksi pada kuartal I-2023 industri keramik berada di level 75%. Angka tersebut menurun dibandingkan rata-rata tingkat utilisasi produksi tahun 2022 yang berada di level 78%. 

Ketua Umum Asaki, Edy Suyanto mengatakan, pihaknya telah mengajukan Antidumping terhadap produk dari China sebagai antisipasi semakin meningkatnya angka impor setiap tahunnya, apalagi setelah negara tujuan ekspor China yaitu Amerika Serikat (AS), Eropa, Timur Tengah menerapkan kebijakan antidumping.

"Upaya tersebut sebagai antisipasi melonjaknya angka impor akibat pengalihan ekspor keramik Tiongkok, serta merosotnya permintaan keramik di dalam negeri China akibat sektor properti yang stagnan. Apalagi kebijakan Safeguard juga masih belum memberikan dampak yang signifikan bagi industri keramik dalam negeri," kata Edy Suyanto kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta (2/7).

Saat ini, jelas Edy, Safeguard ubin keramik sudah masuk ke perpanjangan kedua dan akan berakhir pada bulan Oktober 2024. 

"Tahun 2023, besaran safeguard sebesar 15% dan tahun 2024 akan turun menjadi 13%. Besaran safeguard tersebut boleh dikatakan sudah tidak berdampak positif, karena pemerintah China memberikan tax refund 14%," paparnya.

Edy menyebut bahwa defisit atau selisih antara angka impor dan ekspor keramik sejak penerapan safeguard tahun 2018 - 2022 sebesar USD 1,2 miliar.

Oleh karena itu, Asaki sangat menyayangkan defisit sebesar USD 1,2 M yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, karena industri keramik nasional memiliki kemampuan kapasitas produksi yang besar yakni 550 juta m2 per tahun yang saat ini sedang berjalan dengab tingkat utilisasi 70%.

Lebih lanjut, Edy mengungkapkan bahwa kapasitas terpasang produksi produk keramik B1A anggota Asaki saat ini sekitar 140 - 150 juta meter persegi (m2) per tahun.

"Namun sangat disayangkan hanya bisa berjalan 50%, karena gempuran produk impor sejenis dari China yang melakukan praktek 'unfair trade' seperti tax subsidi 14%, indikasi dumping, serta pengurangan ketebalan keramik yang sebelum safeguard diberlakukan di tahun 2018 memiliki ketebalan 9,5 - 10 mm dan saat ini menurun ke 7,2 - 8 mm," papar Edy.

Asaki saat ini sedang gencar mengedukasi pasar dan konsumen bahwa produk keramik nasional secara kualitas lebih unggul, salah satunya dimana secara ketahanan 'breaking strength' maupun 'Bending Stregth' jauh lebih kuat dari produk impor.

"Selain itu, produk keramik dalam negeri juga lebih unggul dari sisi after sales service, sedangkan produk impor yang dilakukan oleh para trader dengan sistem OEM/Maklon tidak mendapatkan jaminan after sales service dari pabrikan di China," tutur Edy.

Untuk itu, Asaki mengharapkan dukungan serta keseriusan Pemerintah untuk segera menerapkan antidumping terhadap produk keramik asal China, seperti halnya telah diterapkan antidumping untuk bahan baku material keramik yaitu Fritz dari China sejak beberapa tahun terakhir.

Disisi lain, Asaki melihat tanggapan dari Gabungan Importir yang menilai produk keramik impor asal China tidak mengganggu industri keramik dalam negeri tidak tepat dan akurasinya juga diragukan.

"Fosbbi selaku gabungan importir tentu resah terhadap rencana Asaki untuk inisiasi antidumping terhadap produk impor dari China," tegas Edy.

Sebelumnya, Forum Suplier Bahan Bangunan Indonesia (FOSBBI) menyebut bahwa importasi ubin keramik dari Negeri Tirai Bambu tersebut khususnya keramik premium jenis glazed atau unglazed porcelain tile B1a (matt, polized, polized kilap) justru tidak mengganggu industri keramik dalam negeri.

"Faktanya spesifikasi dari keramik yang banyak diproduksi di dalam negeri yaitu jenis BIII dan BII (body merah) sangat berbeda jauh dengan jenis glazed/unglazed porcelain tile B1a," tegas Ketua Umum Antonius Tan di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain jenis produk yang berbeda, jelas Antonius, produk impor ubin keramik asal China juga memiliki pangsa pasar yang berbeda dengan produk yang diproduksi di dalam negeri.

Menurutnya, mayoritas produk buatan dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sedangkan produk impor lebih menyasar ke pasar menengah ke atas.

"Disisi lain, produk keramik B1a juga belum terlalu banyak di produksi di dalam negeri, sehingga tidak mampu mememuhi permintaan pasar yang begitu besar," katanya.

Menurut catatan FOSBBI, kapasitas untuk jenis porcelain tile sebanyak 160 juta m2/ tahun. Sedangkan 60 juta m2 di antaranya sudah dapat dipenuhi oleh industri keramik dalam negeri. Artinya terjadi kekurangan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan domestik sehingga diperlukan impor.

Data Impor keramik yang didominasi porcelain tile atau B1a hanya ada kenaikan 0,5% dari kuartal I 2022 dibanding dengan kuartal I 2023 (BPS). Sedangkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menunjukan investasi industri keramik di dalam negeri terus bertambah dan ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 625 juta meter persegi pada 2024.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Rio Ricaro, Country Manager, SiteMinder Indonesia

Kamis, 14 November 2024 - 15:12 WIB

Wisatawan Indonesia Paling Eco-Conscious Secara Global Berdasarkan SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025

Platform distribusi dan pendapatan hotel terkemuka SiteMinder merilis SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025, survei terbesar di dunia mengenai akomodasi yang mengungkapkan bahwa wisatawan…

Mentan minum susu bersama anak-anak

Kamis, 14 November 2024 - 14:27 WIB

Mentan Amran Minum Susu Bersama Ribuan Anak Sekolah, Peternak, dan Pelaku Industri Susu

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan ke Pasuruan, Jawa Timur, dalam rangka Gerakan Peningkatan Produksi Susu Segar Dalam Negeri. Acara ini digelar di Lapangan Graha…

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, S.I.P,

Kamis, 14 November 2024 - 14:02 WIB

Danpuspom TNI Pimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024

(Puspen TNI) - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, S.I.P, mewakili Panglima TNI memimpin Apel Gelar Pasukan Penegakan Hukum Tahun 2024 yang mengusung tema…

Polri Akan Beri Tindakan Tegas Terhadap Judi Online Berbasis Teknologi

Kamis, 14 November 2024 - 13:35 WIB

Promosi Judi Online, Dua Akun Pemengaruh Diblokir Kemkomdigi Hari Ini

Jakarta-Dua akun media sosial (medsos) atau influencer (pemengaruh) dengan jumlah pengikut puluhan ribu kembali ditutup Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktorat Pengendalian…

Irianto Santoso, Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk

Kamis, 14 November 2024 - 13:30 WIB

DRMA Incar Peluang Otomotif & EV di Tahun 2025

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimis dapat mempertahankan kinerja di kuartal ke 4 tahun ini. Optimisme tersebut didukung oleh peningkatan…