Indeks Literasi Sedang Di Balikpapan, Walikota Rahmad Mas'ud Galakkan Program Inovatif
Oleh : Nina Karlita | Senin, 19 Juni 2023 - 19:55 WIB
Di Kegiatan PILM, Wali Kota Balikpapan bertekat tingkatkan literasi masyarakatnya.
INDUSTRY.co.id - Balikpapan - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud berkomitmen meningkatkan literasi masyarakat dengan menciptakan program literasi yang lebih luas dan berkelanjutan.
Adapun langkah yang diambil di antaranya dengan menyediakan sumber daya dan program yang inovatif guna meningkatkan minat baca masyarakat, terutama kalangan anak-anak dan remaja. Selain itu, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, komunitas, dan sektor swasta.
“Saya mengajak kita semua, marilah berkolaborasi dan bersinergi dalam semangat kebersamaan serta saling mendukung. Karena dengan kerja sama yang kuat dan semangat yang tinggi, saya yakin kita dapat mencapai tujuan bersama dalam menciptakan masyarakat literat,” ujarnya usai mengukuhkan Nurlena Rahmad Mas’ud sebagai Bunda Literasi Kota Balikpapan.
Pengukuhan dilakukan dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) untuk Kesejahteraan dengan tema Literasi untuk Masa Depan yang Sejahtera yang diselenggarakan secara hibrida, di Balikpapan, Kaltim, pada Senin (19/6/2023).
Saat ini, jelasnya, Kota Balikpapan memiliki indeks Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat 42,28 dan nilai Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat (IPLM) 55,64, keduanya termasuk ke dalam kategori sedang.
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando menjelaskan masyarakat dengan literasi tinggi secara masif akan membentuk masyarakat yang berpengetahuan (learning society). Mereka mampu memahami dinamika lingkungannya dengan baik dan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif dan efesien sebagai upaya meningkatkan keekonomian dan kesejahteraan hidup.
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK yakni sebesar 9,42% atau sekitar 13 juta orang. Jumlah ini menjadi yang tertinggi dibandingkan lulusan SMA sebesar 8,57% dan SMP sebesar 5,95% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 143,72 juta orang.
Menurut Kepala Perpusnas, hal itu disebabkan oleh kurikulum SMK yang belum sesuai dengan Dunia Usaha dan Usaha Industri (DUDI) karena pembelajaran yang diberikan hanya berbasis kepada aspek teoretis. Selain itu, pembelajaran belum menyesuaikan dengan kebutuhan revolusi industri 4.0, yang mana seharusnya lulusan SMK sudah siap kerja dan terserap oleh dunia kerja atau industri.
“Kondisi yang tidak link dan match dengan DUDI harus segera diatasi. Dalam hal ini, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) membuat perpustakaan bertransformasi menjadi tempat masyarakat mendapatkan pendampingan dan pelatihan keterampilan lunak (soft skill) berbasis bahan bacaan ilmu terapan untuk menghasilkan barang/jasa yang berkualitas,” ungkapnya.
Nurlena Rahmad Mas’ud yang baru dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Balikpapan membeberkan sejumlah program kerja sudah dirancang. Di antaranya kampanye Gerakan Gemar Membaca dengan menggerakkan Tim Penggerak PKK Kelurahan dan Tim Penggerak PKK Kecamatan, membudayakan minat baca melalui gerakan membacakan cerita dan mendongeng bersama anak didik serta membagikan buku-buku cerita.
Selain itu, dia membentuk dan memberdayakan komunitas masyarakat pelopor gemar membaca, serta melibatkan kerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat.
“Saya selalu ke sekolah-sekolah menceritakan buku, setelah itu menanyakan apa yang saya ceritakan kepada anak-anak dan apabila mereka bisa menjawab saya kasihkan reward. Hal itu, saya lakukan agar anak-anak memerhatikan apa yang diceritakan dan dalam waktu yang sama, pengetahuan yang mereka dapat bisa tertanam,” ungkapnya.
Kepala Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan Elvin Junaid menekankan manusia yang literat adalah manusia yang bahagia, sedangkan manusia yang bahagia adalah manusia yang mampu memecahkan masalahnya. Permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan membaca buku karena buku mengandung pengetahuan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Kami akan berupaya untuk mengadakan koleksi bahan bacaan sesuai dengan kebutuhkan masyarakat, sehingga diharapkan antusiame masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dapat meningkat dan TGM serta IPLM Kota Balikpapan pun meningkat,” pungkasnya.
Selain pengukuhan Bunda Literasi Kota Balikpapan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan enam orang Pelopor Gemar Membaca (Pembaca) yang berasal dari enam kecamatan di Kota Balikpapan.
Komentar Berita