Ombudsman Dorong DPRD DKI Jakarta Panggil Petinggi Ancol Terkait Dugaan Proyek Mangkrak

Oleh : Hariyanto | Senin, 12 Juni 2023 - 19:31 WIB

Ombudsman Republik Indonesia (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Ombudsman Republik Indonesia (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ombudsman RI meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta memanggil Komisaris Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol (PJA), Sofyan Djalil, Hendra Lie dan Fredie Tan terkait konflik pengelolaan PT. Wahana Agung Indonesia Propertindo (WAIP) dengan PT. Mata Elang Internasional Stadium (MEIS) agar permasalahan tersebut segera diselesaikan. 

Diketahui, mangkraknya proyek proyek pembangunan di Ancol hingga kasus penghentian penyidikan atau SP3 terhadap Fredie Tan terkait dugaan penjarahan sejumlah aset BUMD milik Pemprov DKI yang ditengarai merugikan keuangan negara puluhan miliar rupiah sempat trending hashtag #usutkorupsiancol. Diketahui, pada tahun 2014, Fredie pernah berstatus tersangka oleh pihak penyidik Kejagung.

Ia menyebut bahwa jika permasalahan dua perusahaan tersebut dan mangkraknya sejumlah proyek di Ancol tak kunjung usai, jika pihak PT PJA dinilai mengabaikan rekomendasi Ombudsman.  

"Ya Komut PT PJA Sofyan Djalil, Dirut PT PJA, Hendra Lie dan Fredi Tan harus dipanggil. Karena itu kewenangan DPRD," kata Kepala Keasistenan Utama Resolusi dan Monitoring Ombudsman RI, Dominikus Dalu kepada wartawan Senin (12/6/2023). 

Padahal, kata dia, pihaknya sudah memberikan laporan terkait dengan adanya dugaan maladministrasi dalam pengerjaan proyek tersebut. "Ya, PJA (PT Pembangunan Jaya Ancol) tidak mengindahkan laporan akhir hasil pemeriksaan Ombudsman, dengan alasan yang kurang tepat. Karena temuan dugaan maladministrasi Ombudsmannya sudah jelas," kata Dominikus.

Ia pun mengungkapkan sejumlah pokok LAHP yang dibuat tim pemeriksa Ombudsman, dan telah menyimpulkan bahwa terdapat maladministrasi yang dilakukan Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol.

"Pertama, penyimpangan prosedur yang dilakukan oleh PT. PJA karena dianggap melakukan perjanjian kerjasama pada tanggal 28 Agustus 2009 antara PT. Pembangunan Jaya Ancol (PJA), PT. Wahana Agung Indonesia (WAI) dan PT. Wahana Agung Indonesia Propertindo (WAIP) yang tidak menggunakan legal standing akta notaris" lanjutnya. 

Kedua yaitu, bahwa dalam melakukan pengawasan terhadap PT. Wahaya Agung Indonesia, PT. PJA telah dianggap tidak berkompeten. "Sehingga terjadi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 78, tanggal 21 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Edison Jingga antara PT Wahana Agung Indonesia Propertindo dengan PT. Mata Elang Internasional Stadium," tambahnya. 

Kemudian yang ketiga yaitu PT. PJA juga tidak berkompeten dalam menindaklanjuti perjanjian yang terjadi dilingkungan pengelolaan musik stadium antara PT. Wahana Agung Indonesia Propertindo (WAIP) dengan PT. Mata Elang Internasional Stadium (MEIS). 

"Dalam administrasi sesunguhnya, bahwa tidak dibenarkan adanya kerjasama lainnya tanpa diketahui para pihak, sehingga dianggap telah menyalahi ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Acara Simbolis pemasangan pin sertifikasi ISO dan penandatanganan lembar komitmen oleh jajaran Dewan Pengurus beserta jajaran manajemen Yayasan Dompet Dhuafa Republika.

Kamis, 30 Januari 2025 - 11:47 WIB

Tingkatkan Transparansi Publik, Dompet Dhuafa Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 & ISO 27001:2022 dan Hadirkan Kanal Aduan WBS

Sebagai upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik, Yayasan Dompet Dhuafa Republika berhasil meraih sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2022. Penyerahan sertifikasi…

Ket Foto: Alumnus Prodi Hubungan Inernasional President University, Rajiv, Andry, Geubrina, Stefanny

Kamis, 30 Januari 2025 - 11:03 WIB

Cerita 4 Alumni Prodi Hubungan Internasional President University yang Miliki Karier Mentereng Hingga Masuk Komunitas Global

Program Studi (Prodi) Hubungan Inernasional President University memiliki beberapa keunggulan yang menjadi daya tarik bagi para mahasiswa yang ingin fokus pada karier dan masuk ke komunitas…

Kartu Kredit Honest

Kamis, 30 Januari 2025 - 11:01 WIB

Bawa Nilai Transparansi di Industri Kartu Kredit, Honest Bebaskan Biaya Tahunan dan Admin

Perusahaan pembiayaan Honest menetapkan standar baru dalam penggunaan kredit. Untuk menghindari jeratan Kredit Macet atau Non-Performing Loans (NPL), Honest membuat program yang justru memotivasi…

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI)

Kamis, 30 Januari 2025 - 10:28 WIB

Kian Agresif, HOKI Pacu Penjualan Alternatif Beras Putih di Tahun 2025

PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), Emiten produksi dan distribusi beras terus memperkuat lini bisnisnya dengan produk baru dan kerjasama perluasan jaringan distribusi senilai Rp130 miliar.…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Aries Kemenperin)

Kamis, 30 Januari 2025 - 09:15 WIB

100 Hari Kerja Kabinet Merah Putih, Sektor Industri Torehkan Capaian Mengagumkan

100 hari kerja Kabinet Merah Putih dibawah pemeritahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mencatatkan capaian signifikan di sektor industri. Capaian ini menunjukkan industri manufaktur…