Hasil IPEF Ministerial Meeting (Pilar IV): Dorong Ekonomi Adil yang Berstandar Tinggi dan Saling Menguntungkan

Oleh : Hariyanto | Senin, 29 Mei 2023 - 10:45 WIB

IPEF Ministerial Meeting
IPEF Ministerial Meeting

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada penyelenggaraan Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) hari Sabtu (27/5/2023), para Menteri dan Pejabat Senior dari 14 negara Anggota IPEF yaitu Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam kembali bertemu untuk membahas status negosiasi dan menyambut baik kemajuan Pilar IV yang dicapai sampai saat ini.

Para mitra IPEF telah membuat kemajuan yang baik menuju pengembangan teks perjanjian yang akan memperkuat penerapan langkah-langkah antikorupsi dan pajak yang efektif untuk meningkatkan perdagangan dan investasi serta mempercepat kemajuan langkah-langkah antikorupsi dan inisiatif perpajakan yang efektif, termasuk melalui peningkatan kerja sama dalam peningkatan kapasitas dan bantuan teknis.

Para negara mitra IPEF berharap dapat mengintensifkan upaya dalam putaran negosiasi berikutnya untuk mencapai Perjanjian Ekonomi Adil yang berstandar tinggi dan saling menguntungkan. Para pejabat senior dari negara mitra IPEF akan kembali melaksanakan pertemuan Senior Officials’ Meeting dalam perundingan putaran keempat IPEF pada tanggal 9-15 Juli 2023 di Busan, Korea Selatan, dengan isu perpajakan sebagai salah satu pembahasan. 

Turut hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam PTM IPEF tersebut, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan P. Roeslani beserta Delegasi Indonesia.

Sebagaimana diketahui, pada peluncuran IPEF tanggal 23 Mei 2022 tahun lalu, negara mitra IPEF menyepakati Statement on Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity. Pada Pilar IV tentang Ekonomi Adil, negara mitra IPEF berkomitmen untuk mempromosikan persaingan yang sehat dengan memberlakukan dan menegakkan pajak yang efektif dan kuat, anti pencucian uang, dan rezim anti penyuapan sejalan dengan kewajiban, standar, dan perjanjian multilateral yang ada untuk mengekang penggelapan pajak dan korupsi di kawasan Indo-Pasifik.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Galon

Senin, 02 Desember 2024 - 15:34 WIB

Ahli: BPA Bukan Pemicu Mikropenis dan Gangguan Kesuburan Pria

Belakangan ini, muncul informasi yang menyebutkan bahwa air minum galon polikarbonat guna ulang berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan pada pria, termasuk kondisi seperti mikropenis.

(Foto: tengah) Cristina Teh Tan, Consumer Banking Director UOB Indonesia

Senin, 02 Desember 2024 - 15:08 WIB

UOB Indonesia Luncurkan program ‘Savings Weeks’ Dorong Nasabah Bangun Kebiasaan Menabung Untuk Masa Depan Finansial yang Aman

Hari ini, UOB Indonesia pertama kali meluncurkan program “Savings Weeks”, yang bertujuan untuk mendorong nasabah membangun kebiasaan menabung secara proaktif dan mengamankan masa depan finansialnya.

Ge Healthcare Lanjutkan Implementasi Kemitraan dengan RS Kanker Dharmais untuk Tingkatkan Layanan Kedokteran Nuklir

Senin, 02 Desember 2024 - 14:01 WIB

Ge Healthcare Lanjutkan Implementasi Kemitraan dengan RS Kanker Dharmais untuk Tingkatkan Layanan Kedokteran Nuklir

Jakarta– Peningkatan prevalensi penyakit kanker di Indonesia telah menunjukkan pengeluaran yang semakin besar pada sistem kesehatan. Kementerian Kesehatan RI mencatat BPJS mengeluarkan dana…

Ilustrasi FMCG E-commerce

Senin, 02 Desember 2024 - 13:46 WIB

Konsumen Indonesia Belanjakan Rp256 Triliun untuk Kebutuhan Sehari-hari dan Produk Teknologi di Kuartal 3/2024

NielsenIQ (NIQ) merilis Retail Spend Barometer Indonesia yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai belanja konsumen ritel di berbagai sektor di Indonesia. NIQ Retail Spend Barometer Indonesia memberikan…

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif

Senin, 02 Desember 2024 - 13:00 WIB

Tak Heran PMI Manufaktur RI Kontraksi, Kemenperin: Banyak Regulasi Tidak Pro Industri

Jelang akhir tahun 2024, Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia masih menunjukkan posisi kontraksi pada November ini, yaitu sebesar 49,6. Angka tersebut sedikit meningkat dari…