Dapat Suntikan Rp 31 Miliar, Suryanesia Dorong Percepatan Pemanfaatan Tenaga Surya

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 05 Januari 2023 - 00:42 WIB

Instalasi pemasangan PLTS di atap.
Instalasi pemasangan PLTS di atap.

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Suryanesia, perusahaan rintisan Indonesia yang bergerak di bidang energi bersih, mengumumkan penyelesaian pendanaan tahap awal. Dana senilai Rp 31 Miliar itu dipimpin oleh Intudo Ventures dengan partisipasi dari sejumlah investor.

Dengan pembiayaan ini, Suryanesia berencana untuk mengembangkan timnya guna mempercepat upaya pemasaran dan pembangunan proyek.

Selain penawaran komersial dan industrinya, perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas ke segmen produksi listrik tenaga surya seperti tenaga angin, penyimpanan baterai, dan sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan yang mengalami peningkatan secara komprehensif di Indonesia.

Didirikan pada Bulan Agustus 2021, Suryanesia yang bergerak dalam bidang komersial dan industri memberikan kemudahan kepada klien untuk mengakses energi terbarukan.

Dengan menawarkan solusi Solar-as-a-Service, Suryanesia akan membiayai di awal, memasang, mengoperasikan, dan memelihara PLTS atap milik klien. Energi bersih yang dihasilkan dapat membantu klien menghemat tagihan listrik dan mengurangi emisi karbon.

Tanpa perlu adanya investasi awal dari klien, Suryanesia mendapatkan antusiasme yang tinggi dari semua sektor.

Solar-as-a-Service merupakan daya tarik besar untuk klien yang memiliki ruang atap yang luas dan konsumsi listrik yang tinggi. Beberapa klien Suryanesia merupakan pemilik mal serta produsen di sektor FMCG, tekstil, farmasi, plastik, barang industri, dan furnitur, dikarenakan mereka dapat menghemat sekitar Rp 300-700 juta setiap tahunnya.

Solusi ini juga menarik bagi perusahaan multinasional dan perseroan karena dapat membantu dalam upaya dekarbonisasi untuk memenuhi target keberlanjutan lingkungan.

Founder dan CEO dari Suryanesia, Rheza Adhihusada, sebelumnya merupakan konsultan strategi bisnis di Bain & Co. Saat menangani proyek filantropi dan energi terbarukan, Rheza terinspirasi untuk berkontribusi dalam mengatasi isu perubahan iklim.

Suryanesia juga mempunyai Insiyur ahli sebagai Head of Engineer, yaitu Nikesh Shamdasani, yang memiliki keahlian teknik yang mendalam dan mumpuni dan telah memasang sistem tenaga surya 17 MWp di seluruh Indonesia.

Lalu di bidang pengembangan bisnis dipimpin oleh Head of Business Development, Grant Adsit, yang sebelumnya menjabat sebagai Marketing Executive di Colliers sebagai konsultan dalam strategi real estate.

“Misi kami adalah membantu konsumen, pelaku bisnis, dan pemerintah untuk memanfaatkan invovasi teknologi dan menawarkan solusi baru yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim,” papar Rheza Adhihusada, Founder dan CEO Suryanesia.

“Kami sangat senang dapat membantu klien kami melakukan penghematan sekaligus go green, dan dengan demikian hal tersebut dapat mempercepat transisi Indonesia menuju energi terbarukan,” Tambah Rheza.

Suryanesia berkomitmen untuk memberikan kemudahan kepada klien dengan menyediakan layanan end-to-end, termasuk memberikan edukasi kepada klien, pelayanan teknik, dan manajemen regulasi untuk memastikan klien tetap merasa tenang dalam menikmati penghematan energi.

Tim Suryanesia juga melakukan kajian struktural yang komprehensif serta memberikan rekomendasi penguatan untuk memastikan bangunan klien aman untuk pemasangan panel surya.

“Selama satu dekade ke depan, kami yakin Indonesia akan berperan penting dalam upaya dekarbonisasi. Penawaran Solar-as-a-Service Suryanesia membantu pemangku kepentingan komersial dan industri untuk mengurangi jejak karbon sambil meningkatkan keuntungan. Kami sangat senang bergabung dengan tim Suryanesia dalam misi ini, serta turut mendukung upaya mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk Indonesia,” tutur Founding Partner Intudo Ventures, Patrick Yip.

Sebagaimana investasi ini merupakan putaran pembiayaan eksternal pertama Suryanesia, Rheza berharap pendanaan tersebut dapat dialokasikan untuk biaya operasional guna memperluas bisnis sehingga dapat mendorong percepatan pemanfaatan energi hijau di Indonesia.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gedung Perkantoran di Jakarta (Foto Dok Industry.co.id)

Rabu, 30 Oktober 2024 - 11:03 WIB

JLL Indonesia Catat Sektor Properti Tumbuh Positif Tahun 2024, Ini Pemicunya

JLL Indonesia kembali merilis 'Property Market Review Kuartal III - 2024". Laporan tersebut menyoroti stabilitas di sektor perkantoran dan retail yang tumbuh signifikan pada harga sewa kantor…

Peserta sosialisasi Totok Punggung

Rabu, 30 Oktober 2024 - 11:02 WIB

OK OCE Sehat Gelar Event Sosialisasi Totok Punggung

OK OCE Indonesia bersama dengan OK OCE Sehat mengadakan event kesehatan bertajuk "Sosialisasi Totok Punggung" yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan tubuh. Event ini…

Direksi BRI saat paparan kinerja triwulan III 2024

Rabu, 30 Oktober 2024 - 10:33 WIB

Perkuat Fundamental Kinerja, BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global dan kondisi ekonomi domestik yang masih penuh dengan tantangan. Dengan fokus…

Basuki Tri Andayani, Deputi Operasional PT Pegadaian Kantor Wilayah I Medan

Rabu, 30 Oktober 2024 - 10:00 WIB

Galeri 24 Pegadaian Layani Perhiasan Sesuai Desain Pelanggan

PT Galeri 24 Usaha dari PT Pegadaian terus melakukan diversifikasi bisnis dengan memproduksi perhiasan atau emas batangan sesuai permintaan pelanggan.

Sapi yang divaksin

Rabu, 30 Oktober 2024 - 09:27 WIB

Kementan Himbau Daerah Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak Terkait Wabah Jembrana di Sultra

Menyusul kali pertama terjadinya wabah penyakit Jembrana yang menyerang sapi Bali di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kementerian Pertanian (Kementan) menghimbau agar…