Pakar: Senyawa pada Galon PET Berbeda dengan Kandungan Sirup Obat

Oleh : Wiyanto | Sabtu, 22 Oktober 2022 - 06:13 WIB

Ilustrasi Galon
Ilustrasi Galon

INDUSTRY.co.id- Jakarta-Bahan kimia yang ada di dalam sirup obat batuk, jelas sangat berbeda fungsinya dengan yang terdapat pada kemasan PET galon dan botol air mineral.

Pakar teknologi polimer dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI, yang sekaligus Kepala Center for Sustainability & Waste Management UI (CSWM-UI), Mochamad Chalid, menegaskan bahwa bahan kimia etilen glikol yang terdapat di dalam produk sirup obat batuk yang diminum anak-anak seperti di negara Gambia, Afrika, jelas tak ada, apalagi disamakan dengan kandungan pada kemasan plastik berbahan Polyethylene Terephthalate (PET) seperti botol dan galon air mineral sekali pakai.

Penyamaan kedua isu tersebut jelas tidak tepat, karena bak bumi dan langit: etilen glikol merupakan bagian dalam produk sirup obat batuk yang langsung dikonsumsi manusia, sementara kemasan galon atau botol PET saat penggunaannya didisain bebas etilen glikol, terlebih tidak digunakan berulang-ulang, yang rentan peluruhan PET menjadi etilen glikol walaupun jumlahnya sangat kecil. “Masyarakat tidak perlu panik atau cemas terhadap kemasan PET, karena berbeda dengan sirup obat batuk. Senyawa etilen glikol pada sirup obat tersebut adalah zat tambahan untuk mempermudah kandungan lain untuk bercampur, jadi senyawa tersebut adalah bagian dari produk yang ada di dalam produk dan bukan pada kemasan,” kata Chalid di Jakarta, Kamis (20/10).

Chalid memaparkan secara sederhana bahwa sebelum diolah menjadi kemasan galon atau botol, bijih plastik PET diproduksi dengan bahan baku asam terephtalate dan etilen glikol dengan katalis dalam jumlah sangat sedikit. Dan selanjutnya, produk bijih plastik PET dimurnikan dari residu bahan baku dan katalisnya. Sehingga PET yang diolah menjadi kemasan galon atau botol, benar-benar bebas dari etilen glikol dan aman untuk kemasan makanan dan minuman.

Menurutnya, peluruhan bahan PET sebagai kemasan menjadi etilen glikol diantaranya hanya terjadi kondisi ekstrem, yang selanjutnya luruhan tersebut akan bermigrasi hingga ke bagian permukaan yang bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman. Kedua hal tersebut memerlukan kondisi khusus dan waktu yang lama. Hal tersebut tidak mungkin terjadi pada kemasan botol atau galon PET yang digunakan sesuai prosedur, dan ditambah lagi dengan penggunaannya tidak diisi berulang-ulang. Selain sifat-sifat unggulnya, uraian tersebut menjadi alasan utama mengapa kemasan galon atau botol PET dinilai aman dan banyak digunakan di seluruh dunia.

Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Substansi Standardisasi Bahan Baku, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, Yeni Restiani mengatakan, bila diperlukan bisa saja nanti ada penelitian terhadap kemasan galon atau botol yang mengandung senyawa etilen glikol (18/10).

“Untuk saat ini, kami masih fokus pada Bhispenol A (BPA) pada galon guna ulang,” kata Yeni, saat menjadi narasumber Media Gathering “BPA Labelling dan Ancaman B3 dalam Kemasan Pangan” di Jakarta.

Sejauh ini, BPOM masih terus mendorong penerapan regulasi pelabelan pada galon guna ulang dari plastik keras polikarbonat yang mengandung bahan kimi berbahaya Bisphenol A (BPA). BPA pada galon guna ulang dinilai mudah luruh dan mencemari air minum di dalamnya, sehingga membahayakan jutaan konsumen air minum di Indonesia.

Sebelumnya, BPOM menyatakan ada empat sirup obat batuk dari India yang dituding menyebabkan gagal ginjal pada anak-anak di Gambia, Afrika, karena mengandung etilen glikol. BPOM RI menegaskan, keempat sirup obat batuk tersebut tidak terdaftar di Indonesia.

Keempat sirup obat batuk asal India tersebut adalah Promethazine Oral Solution, obat batuk sirup bayi Kofexmalin, obat batuk sirup Makoff, dan obat demam sirup Magrip N.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

OYO

Senin, 18 November 2024 - 14:31 WIB

Perkuat Penawaran Premium, OYO Akan Luncurkan 10 Hotel SUNDAY Sebelum Akhir Tahun

Perusahaan teknologi perhotelan, OYO mengumumkan rencana untuk memperluas penawaran akomodasi premium di Indonesia dengan peluncuran 10 hotel SUNDAY baru sebelum akhir tahun ini. Hotel-hotel…

Program Biodiesel B40

Senin, 18 November 2024 - 14:18 WIB

Pemerintah Jamin Dana Program Biodiesel B40 Aman

Jakarta – Pemerintah menjamin dana untuk menjalankan program campuran bahan bakar diesel dengan minyak sawit hingga 40% atau (B40) cukup. Hal ini disampaikan oleh Dida Gardera, Deputi Bidang…

Perancis Hapus Pajak Progresif, CPO Dalam Negeri Naik

Senin, 18 November 2024 - 14:10 WIB

Dana Pungutan Ekspor Sawit Cukup untuk Biayai Program B40

Jakarta-Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus merealisasikan program mandatori biodiesel. Tidak berhenti pada bauran B40 mulai tahun depan, tetapi akan berlanjut hingga B50 dan seterusnya.…

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI) Kacuk Sumarto (baju putih), Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian (tengah), dan Direktur Marketing PTPN Holding Dwi Sutoro (kiri)

Senin, 18 November 2024 - 14:03 WIB

RSI Rayakan Hari Sawit Nasional dengan Seminar dan Kongres

Jakarta – Rumah Sawit Indonesia (RSI) merayakan Hari Sawit Nasional ke-113 pada 18 November 2024 dengan menyelenggarakan seminar dengan tema Menggapai Kedaulatan Pangan, Energi Terbarukan…

WamenEkraf Irene Umar saat menyampaikan sambutan di acara perayaan Fesbul 2024 di Djakarta Theatre XXI, Minggu (17/11/2024).

Senin, 18 November 2024 - 13:45 WIB

WamenEkraf Sebut Fesbul 2024 Sebagai Wadah Ekspresi Sineas Film Pendek Indonesia

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (WamenEkraf/WakaBekraf) Irene Umar mengapresiasi perayaan Festival Film Bulanan (Fesbul) 2024 sebagai bentuk apresiasi atas karya-karya…