Cidera Kepala Pada Anak, Kapan Waktu Tepat ke Rumah Sakit? Berikut Edukasi dari Dokter dari Siloam Hospitals Asri

Oleh : Herry Barus | Senin, 17 Oktober 2022 - 05:45 WIB

Siloam Hospital Asri Jakarta
Siloam Hospital Asri Jakarta

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Benturan atau trauma  yang terjadi pada organ kepala manusia berdampak pada terganggunya dan atau adanya perubahan fungsi struktur di kepala. Trauma kepala dapat berdampak pada gangguan fungsi otak.

Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Siloam Hospital Asri, Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS., melalui edukasi bincang sehat mengatakan, benturan pada kepala secara medis dikelompokan dengan kategori ringan, sedang serta kategori berat. Dari kategori ini, umumnya cedera kepala terjadi akibat aktifitas tumbuh kembang balita,  kecelakaan kerja/kecelakaan lalu lintas pada usia produktif dan kondisi kesehatan yang semakin menurun di kalangan lanjut usia (lansia). 

"Tidak semua benturan yang terjadi pada organ kepala berujung pada cedera kepala serius. Namun harus diwaspadai dan segera dibawa ke rumah sakit jika paska benturan timbul sejumlah gejala kronis", tutur  Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS., melalui aplikasi Instagram yang diadakan manajemen Siloam Hospitals Asri, Jum'at (14/10/2022) di wilayah Kecamatan Duren Tiga, Pancoran Jakarta Selatan.

Dokter Ronny Setiawan mengingatkan, paska trauma kepala urgensi pertolongan dengan membawa ke rumah sakit harus dilakukan apabila ditemui sejumlah hal sebagai berikut kepada penderita, yaitu :

*Penderita tidak sadarkan diri lebih dari lima menit.

*Penderita mengalami amnesia, muntah atau kejang-kejang.

*Adanya gangguan komunikasi atau tidak sadarkan diri.

"Apabila ketiga gejala ini tidak terjadi paska benturan di kepala, satu hal penting saat memberikan pertolongan adalah menenangkan si penderita dan lakukan komunikasi. Tetap waspada, mungkin saja terjadi penurunan fungsi otak paska trauma", imbuh Ronny Setiawan mengingatkan. 

Penanganan pada Cedera Kepala

Hambatan berkomunikasi kerap terjadi paska terjadinya benturan kepala pada bayi atau usia balita. Urgensi penanganan dapat dilakukan apabila bayi/anak usia balita mengalami pingsan atau terlihat diam, membisu dengan tatapan mata yang kosong.

"Jika melihat keadaan ini terjadi pada sang bayi, orangtua harus segera membawanya ke rumah sakit. Penanganan di Instalasi Gawat Darurat secara modern dilakukan melalui CT-Scan ( hasil cepat) yang menjadi tindakan penting untuk menentukan arah tindakan selanjutnya", tutur Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS., yang jadwal prakteknya dapat dilihat melalui aplikasi My Siloam.

 

Beberapa kondisi yang dapat terjadi paska benturan kepala serius, misalnya adanya perdarahan pada bagian luar kepala, bisa disertai retakan/kerusakan tulang kepala, perdarahan di bagian luar dan/atau dalam selaput otak, bahkan memar otak atau perdarahan di dalam jaringan otak, dan beberapa kondisi lainnya.

"Dengan kondisi kondisi tersebut (apabila terdiagnosa), maka perawatan berkelanjutan di rumah sakit guna melakukan observasi dan bila dilakukan tindakan operasi itu sifatnya sangat penting", ungkap Ronny.

Penanganan medis pada bayi paska terjadinya trauma kepala kondisi berat, dilakukan melalui sejumlah tahapan, yaitu menstabilkan keadaan bayi, pemeriksaan laboratorium seperti cek darah dan CT scan kepala. Pada tahapan ini, dikatakan Dokter Ronny Setiawan, jika terjadi pendarahan di dalam kepala yang mendesak otak, maka operasi segera dilakukan.

Adapun jika terjadi pendarahan kecil,  kemungkinan akan terus di observasi guna mengantisipasi adanya penambahan volume pendarahan. Disebutkan pula dalam edukasi, pendarahan otak paska terjadinya benturan kepala dapat memicu kondisi yang serius, bahkan kematian.

"Paska tindakan operasi sangat mungkin dibutuhkan perawatan yang intensif dengan jenjang waktu yang cukup lama, tergantung kondisi pasien", pungkas Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

HUAWEI FreeBuds SE 3

Senin, 20 Januari 2025 - 23:53 WIB

HUAWEI FreeBuds SE 3: TWS Stylish dengan Audio Berkualitas

HUAWEI FreeBuds SE 3 dirancang khusus untuk segmen entry-level yang menginginkan pengalaman audio berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Dari kanan: Sabdo Yusmintiarto (Ketua Umum IRWATA), Baby Kristami (Wakil Ketua IRWATA Bidang Kemitraan yang juga CEO one Gold), dan Hendra Suryakusuma (Wakil Ketua IRWATA Bidang Legal dan Reguliasi yang juga Ketua Umum Data Center Provider Organisation).

Senin, 20 Januari 2025 - 18:36 WIB

Indonesia Siap Jadi Pusat Inovasi Blockchain Melalui IRWATA Summit 2025

IRWATA Summit 2025, digelar IRWATA untuk sebagai platform global bagi para inovator, pelaku bisnis dan investor di sektor blockchain dan tokenisasi aset nyata.

Ekspor Kopi Perdana

Senin, 20 Januari 2025 - 16:27 WIB

OJK Resmikan Ekspor Kopi Perdana di Sumatera Selatan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sekretariat Bersama (Sekber) Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan terus mendorong pengembangan perekonomian daerah dengan peresmian…

Agustinus R. Kambuaya:

Senin, 20 Januari 2025 - 16:11 WIB

Anggota DPD Asal Papua, A. Kambuaya, Tegaskan: Hilirisasi Tambang Harus Beri Manfaat Nyata bagi Papua, Bukan Hanya Kerusakan

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komite II DPD RI dengan Tim Ahli Penyusun Naskah Akademik RUU Mineral dan Batu Bara, Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Papua Barat Daya, Agustinus R.…

Peresmian Perdagangan Karbon Luar Negeri

Senin, 20 Januari 2025 - 16:03 WIB

KLH/BPLH, OJK dan BEI Resmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui IDXCarbon

Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional…