Wartawan Budi Rahardjo, Bantu Ratusan Tokoh Branding Diri di Media
Oleh : Herry Barus | Minggu, 18 September 2022 - 05:30 WIB
Wartawan Budi Rahardjo
INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ya, wartawan yang punya nama lengkap Stephanus Slamet Budi Raharjo alias Budi Rahardjo adalah sosok penulis senior di balik liputan-liputan besar di Majalah Matra yang legendaris itu. Budi Rahardjo Sosok Wartawan Tangguh Sepanjang Zaman
Budi Matra, demikian banyak orang menyapa dan mengenal namanya. Nama Matra di belakang sebutannya adalah merek salah satu majalah terbesar di tanah air yang mengupas rahasia kehidupan dibalik sosok seorang tokoh.
Ya, wartawan yang punya nama lengkap Stephanus Slamet Budi Raharjo alias Budi Rahardjo adalah sosok penulis senior di balik liputan-liputan besar di Majalah Matra yang legendaris itu.
Pria yang oleh sebagian temannya juga disapa dengan nama Budi Jojo itu banyak menulis profil sosok dan tokoh tertentu. Hampir sudah ratusan nama tokoh besar pernah menjadi laporan tokoh utamanya di Majalah Matra.
Lebih dari 35 tahun malang melintang di dunia jurnalistik dan media. Ia sudah kenyang pengalaman menjadi wartawan meliput di berbagai daerah bahkan di manca negara.
Budi Rahardjo mengawali menjadi wartawan tangguh sejak di usia muda. Ia pernah meraih penghargaan wartawan investigasi reporting hingga manca negara. Pengabdian sepanjang zaman, ia kini menjadi begawan media, mengajari orang menulis hingga mahir dan menjadi bekal hidup.
Perjalanan Karir sebagai Wartawan
Pria ini memulai karirnya dan dibesarkan di Grup Majalah Tempo. Ia kemudian di Majalah MATRA hingga menduduki posisi puncak sebagai Pemred di Majalah MATRA dan Matranews.id.
Dipercaya menjadi CEO majalah EKSEKUTIF dan Eksekutif.com. Media konvergensi yang terbit dan eksis sampai sekarang.
Penerima beasiswa Ford Foundation, ISAI, LP3Y tentang Investigave Reporting ini adalah Ketua Forum Pimpinan Media Digital Indonesia.
Sebagai Ketua Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) Jojo – nama panggilannya – merupakan pendiri Densus Digital.
Aktif di komunitas Indonesia cyber security forum. Ia juga Pimpinan Umum di Hariankami.com, Tiras.id serta Beritasenator.com
Lulusan S2 STIE Bisnis Indonesia ini merupakan penulis buku dari beberapa Biografi Tokoh di Bangsa ini, yang produktif.
Kerap menjadi sebagai coach untuk “Bagaimana menulis itu gampang”, sebagai prasyarat kenaikan Jabfung (pejabat fungsional) di Instansi Pemerintah dan BUMN.
Ajarkan Menulis pada Setiap Orang
Sekretaris Jenderal Asosiasi Media Digital Indonesia (Sekjen AMDI) Edi Winarto mengenal Budi Rahardjo sebagai sosok wartawan dan penulis hebat.
Ia pernah dipercaya untuk melatih sebuah lembaga pemerintah tentang bagaimana membuat penulisan yang baik untuk meningkatkan citra lembaga, bagaimana menghadapi media.
“Budi Rahardjo juga pernah menjadi mentor “Menulis Kreatif” yang diselenggarakan Kedubes Belanda,” sebut Edi Winarto yang juga Pemimpin Umum EDITOR.ID.
Budi Jojo juga menjadi coach untuk Bagaimana Menulis Features dari perusahaan Telkom.
Termasuk menjadi Pemred majalah Sinar Badan Narkotika Nasional, saat menjadi juara sebagai inhouse media terbaik antardepartemen.
Pemred Majalah Matra ini mengajarkan tiga tips untuk menjadi penulis.
Pertama menulis, kedua menulis dan ketiga ya menulis. Jadi, menulislah, karena menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Edi Winarto menyebut Budi Jojo sebagai sahabatnya berdiskusi banyak hal, termasuk hal-hal yang kekinian dan terkait news saat ini.
Masih kesaksian Edi Winarto, diskusi dan sharing ilmu, kerap diberikan Jojo juga diberikan dalam komunitas dan grup diskusi di Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI). “Coach Jojo selalu menjadi garda terdepan dalam mengingatkan kami. “
Tak hanya soal bimbingan teknis menulis, tapi bagaimana para pemilik media dan pimpinan media digital, menjadi sosok yang berintegritas, media-nya bisa eksis menjadi media yang kredibel,” ujar Edi Winarto, yang juga lawyer berintegritas ini.
Edi Winarto menyebut Budi Jojo, sebagai pakar dalam penulisan investigasi, karena pernah mendapat beasiswa dari Ford Foundation.
Gaya bahasa penulisannya pun menarik, enak dibaca dan perlu, dengan jurnalisme sastra-nya.
“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kita. Karena setiap hari kita selalu berada dalam keadaan situasi
dan kondisi yang berbeda, mungkin hal ini bisa manjadi ide untuk kita memulai membuat tulisan,” demikian Edo sapaan akrab Edi Winarto mengutip pernyataan coach Jojo.
Banyak Berbagi Bersama Rekan Seprofesi, adalah nilai-nilai religius dan kebaikan yang diajarkan Budi Rahardjo. Yakni ia ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya dan alam.
Oleh karena itu ia sangat peduli dan suka menolong rekan se profesinya berbagi kebahagiaan dan berkat.
Ia banyak membantu rekan wartawan untuk mendapatkan income disaat sudah pensiun. Budi banyak berjasa bagi para wartawan senior yang sudah “dibuang” (pensiun) dari perusahaan medianya untuk tetap bisa berkarya.
“Budi Rahardjo adalah sosok yang sangat inspiratif, ia banyak membantu para wartawan senior yang di usia pensiun banyak jobless, maka Budi Rahardjo memberikan ruang agar para wartawan senior ini tetap terus berkarya tanpa kenal usia dan waktu, luar biasa,” papar Asri Hadi yang juga Pemred Indonews.id ini.
Di usia yang matang, Penerima Beasiswa Ford Foundation untuk Investigative Reporting ini makin bijak dalam berinteraksi.
Budi Jojo yang juga Pemimpin Redaksi Majalah MATRA Indonesia dikenal sebagai sosok jurnalis bertalenta namun rendah hati.
“Kita memang selalu diskusi banyak hal, termasuk mengamati situasi dalam kacamata media massa. Pak Jojo atau Budi Jojo yang beken dengan taglinenya S.S Budi Raharjo memang coach kami, dalam menulis features dan kreatif,” papar Asri Hadi.
Budi banyak menjadi “guru” atau coach berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas menulis
Sehingga dapat dipublikasikan dalam berbagai media, baik itu bersifat cetak, maupun digital seperti majalah, koran serta website juga buku. Itu yang diajarkan S.S Budi Raharjo MM, coach menulis gampang sekarang.
Pria yang memulai karirnya di grup majalah Tempo, kemudian di majalah MATRA mengajarkan tiga tips untuk menjadi penulis. Pertama menulis, kedua menulis dan ketiga ya menulis.
Jadi, menulislah, karena menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Saat ini Budi Rahardjo juga sedang konsentrasi menulis sebuah buku biografi tokoh besar.
Dari melakukan riset, wawancara, menulis hingga melakukan editing. Ia sangat talenta dan mahir dalam hal menulis. (*)
Komentar Berita