Jokowi: Bangun Ketahanan Pangan Sesuai Karakteristik Daerah

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 21 Juni 2022 - 17:19 WIB

 Presiden Jokowi memimpin SKP mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, Senin (20/06/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)
Presiden Jokowi memimpin SKP mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, Senin (20/06/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

INDUSTRY.co.id, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa bangsa Indonesia harus bergotong royong membangun kemandirian serta berdikari di bidang pangan berbasiskan keunggulan masing-masing daerah. Ancaman krisis pangan global yang terjadi saat ini juga meningkatkan kompetisi di sektor tersebut.

“Kedaulatan pangan, ketahanan pangan betul-betul harus menjadi konsentrasi kita, fokus kita ke depan. Dan, setiap daerah harus memiliki keunggulan pangan masing-masing sesuai dengan karakteristik tanahnya dan kondisi masyarakatnya dan sesuai dengan tradisi makan warganya,” ujar Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Selasa (21/06/2022), di Sekolah Partai Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Jakarta.

Kepala Negara mencontohkan, sagu adalah komoditas yang cocok ditanam di tanah Papua sekaligus menjadi makanan pokok masyarakat di daerah tersebut. Oleh karena itu, penanaman tanaman tersebut harus terus dipertahankan dan tidak dialihkan ke komoditas lainnya yang tidak sesuai dengan karakteristik tanah dan masyarakat Papua.

“Jangan kita paksa untuk keluar dari kekuatannya, dari karakternya,” kata Presiden Jokowi.

Tak hanya itu, sagu dan porang juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor Indonesia. Komoditas ini banyak diminati oleh negara lain karena dinilai lebih menyehatkan.

“Sagu itu justru makanan yang paling sehat karena gluten free. Ini nanti yang akan dikejar oleh negara-negara lain, hal-hal yang seperti ini yang kita sering lupa. Termasuk porang, kenapa dikejar? Karena di situ juga sangat rendah gulanya, makanan yang sangat sehat,” ujarnya.

Selain itu, Presiden mengungkapkan penanaman sorgum secara besar-besaran akan dilakukan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tanaman ini dinilai cocok dengan karakteristik wilayah serta akan menjadi kekuatan NTT di sektor pangan. Penanaman sorgum ini telah diujicobakan di lahan seluas 40 hektare di Waingapu.

“Tanpa air yang banyak sorgum di NTT terlihat tumbuh sangat subur dan tumbuh sangat hijau. Ternyata sebelumnya memang warga di NTT itu nanem-nya sorgum atau cantel tapi bergeser ke beras,” ujarnya.

Kepala Negara menambahkan, sorgum dapat menjadi alternatif komoditas gandum yang saat ini harganya melonjak terdampak dari konflik Ukraina dan Rusia. Impor gandum Indonesia saat ini mencapai 11 juta ton.

“Sorgum bisa menjadi alternatif pengganti gandum yang harganya saat ini sedang melambung sangat tinggi dan kita tergantung impor dari luar,” ujarnya.

Presiden meyakini, jika semua daerah bergerak dengan kekuatan dan karakter masing-masing, kemandirian pangan Indonesia akan dapat terwujud.

“Kalau masing-masing daerah bergerak sesuai dengan kekuatan dan karakternya, kita akan bisa betul-betul membangun kekuatan besar di sektor pangan, produksi akan melimpah, dan diversifikasi pangan bisa dipertahankan. Inilah kekuatan besar bangsa kita,” pungkasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Novitasari, pemilik toko bangunan Agung Jaya di Ngawi, Jawa Timur, saat melakukan kontrol dan menghitung jumlah kiriman zak produk Semen Gresik sebelum dikirim ke pelanggan. Ia menjadikan Semen Gresik sebagai pilihan utama dalam penjualan semen karena ramah lingkungan dan teruji kualitasnya

Rabu, 08 Januari 2025 - 22:51 WIB

Produk SIG Diminati Konsumen, Toko Bangunan Ini Fokus Pasarkan Semen Hijau Hingga Meraih Grand Prize Mobil

Jakarta– Menjadi pengusaha toko bahan bangunan bukanlah impian Novitasari (32), pemilik Toko Bangunan (TB) Agung Jaya di Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Novitasari bahkan tidak menyangka…

 Bank Tabungan Negara dan Mandiri Capital Indonesia Jalin Kerja Sama Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekosistem Perumahan

Rabu, 08 Januari 2025 - 22:35 WIB

BTN dan Mandiri Capital Indonesia Jalin Kerja Sama Investasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekosistem Perumahan

Jakarta- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) hari ini telah resmi bekerja sama melalui kemitraan strategis Dana Ventura BTN Fund.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding bersama Ketua Umum APJATI, Said Saleh Alwaini.

Rabu, 08 Januari 2025 - 21:09 WIB

Pelantikan Pengurus Baru APJATI: Komitmen Penempatan 300.000 Pekerja Migran Indonesia dalam Setahun

Pelantikan Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pertimbangan APJATI menjadi tonggak penting penempatan 300.000 pekerja migran.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienapitra serta Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Triono Junoasmono yang mewakili Kementerian Pekerjaan Umum

Rabu, 08 Januari 2025 - 20:11 WIB

Dukung Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Strategis, BRI Fasilitasi Pembiayaan Jalan Trans Papua

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis nasional. Melalui keterlibatannya dalam pembiayaan sindikasi Proyek Kerja Sama…

Fidela Gracia, Alumnus President University.

Rabu, 08 Januari 2025 - 20:04 WIB

Fidela Gracia, Alumnus President University Asal Pontianak Sukses Raih Gelar LL.M dari Universitas Leiden, Belanda

Lulus tepat waktu dari program Hukum dan Teknologi Digital (Advanced LL.M) di Universitas Leiden, Belanda merupakan capaian yang sangat berharga dan membanggakan bagi Fidela Gracia.