Kemenperin - JICA Jalin Kolaborasi Bikin Industri Otomotif Nasional Berdaya Saing
Oleh : Ridwan | Sabtu, 28 Mei 2022 - 13:35 WIB

Dirjen ILMATE Kemenperin Taufiek Bawazier bersama tim JICA
INDUSTRY co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menggalang kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Diharapkan melalui kerja sama tersebut, hasil kajian-kajian di sektor otomotif dari JICA dapat diterapkan di industri otomotif Indonesia.
Kemenperin dan JICA akan melangsungkan kerja sama dalam kerangka Program Pembangunan Industri Otomotif 2022-2025.
“Kami sangat mengapresiasi kajian mendalam oleh JICA yang dibutuhkan oleh sektor otomotif," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier di Jakarta, Sabtu (28/5).
Taufiek menyampaikan, terdapat tiga pilot project yang akan dilakukan sebagai implementasi dari program kerja sama tersebut. Ketiganya adalah program matching hub, program pendampingan R&D&D, serta program pengembangan strategi ekspor untuk industri otomotif Indonesia. Riset dan kajian adalah modal yang penting bagi penyusunan kebijakan pengembangan industri otomotif.
"Kami sangat berterima kasih kepada JICA yang melaksanakan kajian-kajian untuk mengambil kebijakan yang terbaik," ujarnya.
Dirjen ILMATE menjelaskan, project tersebut berkaitan dengan kebijakan pengembangan sektor otomotif yang ditempuh pemerintah, misalnya Super Deduction Tax 300% bagi industri manufaktur yang berinvestasi dalam hal riset dan pengembangan (R&D).
Beberapa waktu lalu, Kemenperin menyelenggarakan kegiatan Joint Coordinating Committee (JCC) Meeting di Jakarta, sebagai kick-off program kerja sama tersebut.
Perwakilan JICA, Mr. Tomoyuki Yamada menyampaikan, bahwa tiga pilot project kerja sama Kemenperin-JICA akan dilakukan secara simultan dalam periode 2022-2025 oleh tiga working group.
Project yang pertama adalah implementasi digitalisasi melalui matching hub badan usaha komponen dan system integrator yang bertujuan untuk meningkatkan proses produksi dan manajemen pabrik pada industri otomotif lokal.
Project kedua merupakan pendampingan research, development, and design (R&D&D) untuk pemanfaatan insentif Super Deduction Tax sesuai PMK 153/2020. Project ini akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan pedoman pelaksanaan R&D&D agar dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak badan usaha.
“Sasaran partisipan project ini adalah industri yang tengah melakukan atau berminat mengembangkan teknologi, berinovasi dalam proses desain, dan kegiatan R&D&D lainnya," ujar Yamada.
Sedangkan project ketiga adalah pengembangan strategi ekspor yang dilaksanakan dalam bentuk penelitian-penelitian terkait struktur pasar, standar keamanan, keberterimaan produk, kapasitas produksi, regulasi, sistem pajak, dan praktik bisnis industri otomotif di Indonesia.
Dari situ, akan dibuat suatu rumusan strategi ekspor terbaik yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan industi otomotif nasional.
“Tim JICA juga menyampaikan output yang ditargetkan, detail timeline per working group, serta stakeholder-stakeholder yang diharapkan berpartisipasi untuk menyukseskan program kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan JICA ini," imbuh Yamada.
Senior advisor Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Rachmat Basuki menyapaikan bahwa program kerja sama tersebut sangat berguna untuk industri. Menurutnya, matching hub sangat penting dan pihaknya setuju akan pelaksanaan program tersebut.
"Selain itu, local supplier juga merupakan kunci daya saing, sehingga kita perlu mendorong anggota asosiasi untuk meningkatkan ekspor," ujar Rachmat.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara. Menurutnya, Indonesia perlu meningkatkan ekspor otomotif sesuai yang ditargetkan tercapai pada tahun 2035.
Presiden Instititut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas juga memberikan respons positif terhadap kerja sama tersebut.
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi dalam bidang industri otomotif, sehingga mengharapkan sektor ini menjadi yang terbaik di ASEAN.
Baca Juga
Industri Hari Ini

Rabu, 23 April 2025 - 14:45 WIB
Hana Bank Luncurkan Tabungan Berjangka
Membantu nasabah menabung untuk mewujudkan impian, PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) meluncurkan produk Goal Savings, sebuah produk tabungan berjangka dengan suku bunga lebih tinggi dari…

Rabu, 23 April 2025 - 14:10 WIB
Kemenperin Dorong Industri Dalam Negeri Pasok Kebutuhan Food Tray untuk Program MBG
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong optimalisasi peran industri dalam negeri sebagai rantai pasok program strategis nasional, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang…

Rabu, 23 April 2025 - 12:52 WIB
Bitcoin Setahun Pasca Halving, Naik 30% dan Dominasi Pasar Menguat
Harga Bitcoin (BTC) kembali mencatatkan pemulihan mengesankan. Berdasarkan Selasa (22/4/2025) pukul 08.00 WIB, BTC bergerak $88.300, naik lebih 17% dari penurunan $74.500 pada 7 April lalu.…

Rabu, 23 April 2025 - 12:45 WIB
Peringati Hari Kartini, Charm Dukung Gen Z Ekspresikan Diri Lewat Tagline Barunya
Bertepatan dengan hari Kartini, CHARM produk pembalut dari PT Uni-Charm Indonesia Tbk meluncurkan tagline baru ‘Ekspresikan Diri Tanpa Henti’ sebagai bukti komitmen Charm untuk terus…

Rabu, 23 April 2025 - 12:20 WIB
Buka ART Jakarta Gardens 2025, Wamenekraf Irene Dorong Asta Ekraf Lewat Seni Rupa
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf), Irene Umar, menghadiri pembukaan ART Jakarta Gardens 2025 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa, 22 April 2025. Pameran seni rupa dengan latar…
Komentar Berita