IFG Ungkap Kendala Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 19 Mei 2022 - 10:30 WIB

Press Conference IFG International Conference 2022 di Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2022) (Foto: Chodijah Febriyani/Industry.co.id)
Press Conference IFG International Conference 2022 di Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2022) (Foto: Chodijah Febriyani/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Senior Research Associate IFG Progress Ibrahim Kholilul Rohman, mengatakan penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab mengapa penetersi asuransi di Indonesia masih belum berkembang.

"Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi baru mencapai 3,18 persen pada 2021," katanya saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (18/5/2022).

Secara rinci, penetrasi tersebut meliputi asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen dengan angka densitas  mencapai Rp 1,82 juta. 

Sementara, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan baru sebesar 38,03 persen. 

Tingkat literasi asuransi sendiri baru mencapai 19,4 persen. Lalu, Indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.

Menurut Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG) Robertus Billitea belum berkembangnya penetrasi asuransi ini diakibatkan beberapa faktor. Salah satunya terjadi karena kendala literasi keuangan.

"Kami melihat secara umum ini menjadi penyebab di mana penetrasi industri asuransi terhadap PDB belum berkembang dibandingkan dengan beberapa negara maju," jelasnya.

Lebih lanjut, akibat literasi yang rendah, asuransi dianggap sebagai produk yang dijual dan dipasarkan. Bukan, menjadi barang yang dimiiliki oleh orang. 

"Ini menjadi tantangan kita sendiri bahwa kita bisa memberikan produk beragam kepada konsumen sekaligus menjadi produk asuransi yang berkualitas dari semua produk-produk asuransi yang kita berikan. Dengan demikian secara bertahap, penetrasi di sektor ini akan terus meningkat," tuturnya.

Robertus juga memprediksi bahwa asuransi akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan sektor lain. Misalnya, pertumbuhan kredit modal kerja perbankan yang disalurkan kepada sektor rill. "Ketika kredit bank tersalurkan ke sektor rill, harapan kita akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga mendorong juga peningkatan pertumbuhan sektor rill. Dengan begitu, asuransi berperan untuk mitigasi creadit risk," tukas Robertus.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif

Senin, 02 Desember 2024 - 18:00 WIB

PMI Manufaktur November 2024 Masih Kontraksi, Kemenperin: Dibutuhkan Kebijakan Pro Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, menjelang akhir tahun 2024 Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia masih menunjukkan posisi kontraksi pada November ini, yaitu…

Sebanyak 1.000 paket dibagikan di Masjid Al-Mujahidin dan TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan.

Senin, 02 Desember 2024 - 17:54 WIB

BSI Maslahat Salurkan 1.000 Paket Warteg Mobile di TPA Cipeucang dan Masjid Al Mujahidin

BSI Maslahat menyalurkan 1.000 paket makan siang di dua lokasi dalam program warteg mobile (Jum’at Berkah). Sebanyak 1.000 paket dibagikan di Masjid Al-Mujahidin dan TPA Cipeucang, Serpong,…

Kerjasama PT Soltius Indonesia dengan Bhumi Varta Technology (BVT)

Senin, 02 Desember 2024 - 17:50 WIB

Soltius Umumkan Kemitraan dengan BVT untuk Kolaborasi Lokasi Intelligence

PT Soltius Indonesia (Soltius) perusahaan layanan IT yang merupakan mitra Platinum SAP, mengumumkan kemitraannya dengan Bhumi Varta Technology (BVT), penyedia perangkat lunak Business Intelligence…

Groundbreaking President University Teaching Hospital

Senin, 02 Desember 2024 - 17:45 WIB

Perkuat Pendidikan Kesehatan, Presuniv Groundbreaking President University Teaching Hospital

President University (Presuniv) memulai babak baru dalam dunia pendidikan kesehatan. Setelah secara resmi meluncurkan Fakultas Kedokteran pada 1 September 2023, Presuniv terus memperkuat…

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan saat mengunjungi PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Senin, 02 Desember 2024 - 17:25 WIB

Pacu Industri Makanan Halal, Kepala BPJPH Kunjungi Pabrik Mi Instan Indofood

Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hassan menyebutkan bahwa setifikat halal untuk produk nasional menjadi sangat penting untuk mendongkrak daya saing industri naaional. Pasalnya, menurut Ahmad Haikal…