Serunya Berwisata ke Istana Negara Gedung Agung, Yogyakarta

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 17 Juni 2017 - 09:25 WIB

Istana Negara Gedung Agung, Yogyakarta (Foto: facebook.com/kemenpar)
Istana Negara Gedung Agung, Yogyakarta (Foto: facebook.com/kemenpar)

INDUSTRY.co.id, Yogyakarta - Berkunjung ke kota yang terkenal akan keenakan kuliner Gudeg ini, jangan lupa untuk mampir ke Istana Yogyakarta, yang dikenal dengan nama Gedung Agung. Terletak di pusat keramaian kota, dan berada di ujung jalan Malioboro. Pasalnya, satu dari enam Istana Kepresidenan ini terbuka untuk umum atau bisa dikunjungi oleh para wisatawan.

"Silakan kalau mau berkunjung. Kalau rombongan kecil, keluarga, bisa langsung datang dan melapor ke pos jaga. Kalau rombongan besar, seperti sekolah, bisa mengajukan surat permohonan. Sekadar untuk kordinasi," tegas Kepala Bagian Tata Usaha Istana Kepresidenan Yogyakarta Budi Nuryanto, SE, Rabu (14/6/2017).

Istana Kepresidenan ini buka setiap hari Senin - Sabtu pukul 09.00 - 15.00 WIB. Hari Minggu dan libur nasional tutup. Tidak ada tiket untuk masuk ke Komplek Gedung Agung yang pernah menjadi kantor dan kediaman Presiden Republik Indonesia Pertama Ir Soekarno saat Ibukota pindah ke Yogyakarta tahun 1946.

Wisatawan yang berkunjung ke Istana ini harus berpakaian sopan dan bersepatu. Wisatawan yang mengenakan kaos oblong dan memakai sandal tidak akan diperkenankan masuk.

Budi menambahkan, Istana Yogyakarta atau Gedung Agung, sama halnya dengan istana Kepresidenan lainnya yaitu sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Selain itu juga sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara. Sejak 17 Agustus 1991, istana ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.

Berkunjung ke Gedung Agung ini, para wisatawan bisa menikmati tempat-tempat bersejarah dan berbagai koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Istana Kepresidenan ini. Begitu tiba di pos jaga dan mendaftar, akan dipandu pihak protokol untuk berkeliling istana.

Sejumlah lokasi bisa menjadi tempat berfoto yang indah. Misalnya lampu-lampu gantung kuno, patung Gupolo, pilar-pilar di pintu masuk dan taman di depan gedung yang hijau.

Saat menjadi tempat Safari Taraweh Pejabat dan Aparat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (14/6) malam, Istana Kepresidenan ini berubah menjadi arena "foto keluarga."

Para jamaah salat taraweh yang datang bersama keluarga bergantian berfoto di ruang depan maupun taman di Komplek Gedung Agung ini. Itu terjadi karena Budi Nuryanto menyampaikan silakan kalau ada yang foto-foto di istana ini. Malam itu merupakan kali pertama Istana Kepresidenan Yogyakarta dipakai untuk Safari Taraweh.

"Mungkin bapak ibu baru pertama masuk ke Istana ini. Tadi saya lihat, begitu datang banyak yang berfoto-foto. Monggo. Silakan. Habis salat taraweh bisa memilih foto di mana," ujar Budi seperti tahu keinginan para hadirin.

Budi juga menyampaikan gambaran dan sejarah Gedung Agung. Diungkapkannya, pada 6 Januari 1946, Kota Gudeg ini menjadi ibu kota baru Republik Indonesia yang masih muda. Dan istana ini menjadi Istana Kepresidenan, tempat tinggal Presiden Soekarno beserta keluarganya. "Sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di bangunan sebelah utara Gedung Agung yang sekarang ditempati Korem 072/Pamungkas," cerita Budi.

Istana Kepresidenan Yogyakarta juga menjadi saksi peristiwa penting. Di antaranya pelantikan Jenderal Sudirman sebagai Panglima Besar TNI pada 3 Juni 1947 dan sebagai pucuk pimpinan angkatan perang Republik Indonesia pada 3 Juli 1947.

Sejak 17 Agustus 1991, istana ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.

Wisatawan yang berkunjung ke Istana ini bisa pula menikmati tempat-tempat wisata lain di sekitarnya. Di depan Istana, di seberang jalan ada Museum Beteng Vredeburg, Pasar Beringharjo dan Taman Pintar. Di sebelah Selatan ada Keraton Yogya, Masjid Agung Kauman, Kantor Pos Besar.

Menpar Arief Yahya mengatakan Jogja itu kaya akan budaya, kuat dalam sejarah, dan memiliki storyline yang memikat. Jogja juga punya alam yang indah, di utara ada Gunung Merapi, di selatan ada pantai yang bagus.

 "Lengkap! Juga pernah menjadi tempat sejarah menjadi ibu kota Republi Indonesia di era Presiden Soekarno. Itu semua adalah potensi besar," pungkas Aries.

Sumber: Kemenpar

Komentar Berita

Industri Hari Ini

KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi

Kamis, 16 Januari 2025 - 04:33 WIB

Diduga Tidak Dilengkapi Izin, KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi

Jawa Barat– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel kegiatan reklamasi yang sempat diduga sebagai pagar laut di Muara Tawar, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Aksi penyegelan dilakukan…

Jurnalis Filantropi Indonesia (JUFI)

Rabu, 15 Januari 2025 - 20:31 WIB

Jufi dan Perhimpunan Filantropi Indonesia Siap Perkuat Kemaslahatan Masyarakat

Jurnalis Filantropi Indonesia (Jufi) dan Perhimpunan Filantropi Indonesia melakukan pertemuan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025). Pertemuan membahas potensi kerja sama yang…

Direktur Utama PT Jababeka Tbk. SD Darmono saat menerima kunjungan Dubes India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty

Rabu, 15 Januari 2025 - 20:05 WIB

SD Darmono Terima Kunjungan Dubes India Bahas Pengembangan Jababeka Movieland Hingga Investasi

SD Darmono, Direktur Utama PT Jababeka Tbk bersama jajaran direksi menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, di Jababeka Movieland pada Selasa (14/1) lalu.

MG menghadirkan jaringan diler di kawasan elit Jakarta, tepatnya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Langkah ini merupakan upaya MG untuk semakin dekat dengan konsumen di kawasan strategis perkotaan.

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:36 WIB

Wujudkan Optimisme di 2025, MG Siapkan Produk SUV Terbaru Serta Memperkenalkan Produk MPV Keluarga Pertamanya Untuk Pasar Indonesia

Tahun 2024 menjadi momentum bersejarah bagi MG Motor Indonesia (MG). Di tahun keempatnya di Indonesia, MG berhasil mencatatkan berbagai capaian positif. Selama periode 2024, MG menorehkan angka…

Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia

Rabu, 15 Januari 2025 - 19:25 WIB

Kesiapan AI di Indonesia Dinilai Menurun Meski Pasar Berubah Cepat, AI Berpotensi Menimbulkan Dampak

Cisco, pemimpin dalam jaringan dan keamanan di dunia, hari ini mengumumkan sejumlah temuan dari Cisco 2024 AI Readiness Index. Laporan ini mengungkapkan bahwa hanya 19% perusahaan di Indonesia…