Siloam Hospital : Pencapaian Finansial dan Operasional yang Kuat di 1Q 2022
Oleh : Herry Barus | Jumat, 29 April 2022 - 08:00 WIB
Siloam Hospital
INDUSTRY.co.id - Karawaci- Meski terdapat varian Omicron, Pendapatan, EBITDA, dan Laba Bersih cenderung stabil dengan periode 4Q2021 dan tercatat masing-masing sebesar Rp1,75 triliun, Rp409 miliar, dan Rp102 miliar
Pertumbuhan bisnis non-COVID Siloam tetap stabil selama periode 1Q2022 meskipun terdampak oleh varian Omicron. Pertumbuhan pendapatan pada periode ini bisa lebih kuat apabila tidak ada varian Omicron. Jumlah pasien COVID yang dirawat di rumah sakit cukup rendah pada varian Omicron, (pendapatan dari KMK atau reimbursement pemerintah atas perawatan pasien COVID berkontribusi 2,9% dari total pendapatan pada 1Q2022, dibandingkan dengan 18,3% pada 1Q2021). Meskipun demikian, hal ini tetap berdampak terhadap penurunan volume pasien pada bulan Februari 2022. Dilanjutkan dengan pemulihan yang cepat pada bulan Maret dan kami berharap peningkatan ini akan terus berlanjut.
Siloam mencatat pendapatan sebesar Rp1,75 triliun pada 1Q2022, menurun 8,7% dibandingkan dengan 1Q2021. Siloam mencatat EBITDA sebesar Rp409 miliar pada 1Q2022, menurun 15,4% dibandingkan dengan 1Q2021. Margin EBITDA pada 1Q2022 tetap berada di angka 23,4% dengan 190 poin lebih rendah dibandingkan dengan 25,3% pada 1Q2021. Laba bersih Siloam pada 1Q2022 adalah Rp102 miliar, menurun 32,1% dibandingkan dengan 1Q2021.
Guna menganalisa pencapaian finansial Siloam secara apple-to-apple, kami akan membandingkan pencapaian 1Q2022 dengan 1Q2020 dengan lingkungan operasional yang sama. Pendapatan dan EBITDA Siloam pada 1Q2022, masing-masing hanya 0,1% dan 3,1% lebih rendah dibandingkan dengan 4Q2021. Pendapatan dan EBITDA Siloam pada 1Q2022 masing-masing tercatat 21,0% dan 34,7% lebih tinggi dibandingkan dengan 1Q2020. Siloam memiliki kemampuan untuk menghasilkan arus kas operasional yang kuat dan stabil. Arus kas operasional Siloam pada 1Q2022 tercatat sebesar Rp221 miliar dan posisi kas bersih tercatat sebesar Rp1,72 triliun. Direksi Siloam telah mengusulkan dividen sebesar Rp250 miliar untuk tahun buku 2021, dengan Rasio Pembayaran Divided sebesai 36% dari Laba Bersih tahun 2021. Dividen ini akan dibayarkan setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
Volume pasien Siloam tetap meningkat dengan stabil pada 1Q2022. Jumlah pasien rawat inap mencapai lebih dari 51 ribu pasien, meningkat 26,2% dibandingkan dengan 1Q2021. Inpatient Days tercatat sebanyak 180 ribu pada 1Q2022, tetap stabil dibandingkan dengan 1Q2021 meskipun volume pasien COVID pada tahun 2022 jauh lebih rendah. Pada 1Q2022, jumlah pasien rawat jalan Siloam mencapai sekitar 699 ribu pasien, meningkat 28,3% dibandingkan dengan 1Q2021. Meskipun varian Omicron di bulan Februari berdampak terhadap volume pasien; jumlah pasien rawat inap, hari rawat inap, dan pasien rawat jalan lebih tinggi masing-masing 3,3%, 4,2%, dan 1% dibandingkan dengan 1Q2021. Jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan pada 1Q2022 lebih tinggi dibandingkan dengan 7 kuartal sebelumnya. Pada 1Q2022, pasien private berkontribusi sekitar 82% terhadap pendapatan Siloam dibandingkan dengan hanya 70% pada 1Q2021 dan total pendapatan pasien private meningkat 9% dari tahun ke tahun. Bahkan dengan lonjakan Omicron yang menyebabkan penurunan volume pasien pada bulan Februari, kontribusi pasien private terhadap pendapatan berada pada level yang sama seperti pada 4Q2021.
Kami senang menyampaikan kepada publik bahwa Siloam telah membuka rumah sakit terbarunya, Siloam Holland Village pada 1Q2022. Rumah sakit ini adalah rumah sakit pertama yang dibuka dalam lini bisnis managed service Siloam. Melalui lini bisnis ini, modal untuk pembangunan dan penyediaan rumah sakit berasal dari investor eksternal, dan Siloam mengelola rumah sakit tersebut ketika sudah siap beroperasi. Melalui pengalaman dan kinerja, Siloam Hospitals mengintegrasikan sistem pembayaran serta sistem manajemen rumah sakit yang tersentralisasikan. Melalui lini bisnis ini, Siloam dapat membuka rumah sakit baru dengan risiko yang rendah dan menghasilkan arus pendapatan baru dengan menerima sebagian presentase terhadap pendapatan rumah sakit. Model bisnis ini menyediakan Siloam dengan peluang investasi dengan resiko rendah dan tetap menghasilkan pendapatan yang stabil.
Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan, berkomentar terhadap hasil pencapaian Siloam: “Kinerja Siloam tetap kuat pada 1Q2022, perusahaan melaporkan pencapaian finansial dan operasional yang kuat, terutama di situasi seperti sekarang ini. Seiring dengan meredanya pandemi COVID-19, kami semakin fokus untuk menjalankan berbagai macam inisiatif pertumbuhan. Siloam terus berinvetasi untuk meningkatkan kemampuan medis kami selama pandemi dan kami berhasil melangkah maju di tahun 2022. Saya sangat optimis terhadap berbagai peluang yang akan datang di tahun ini. Kami akan melayani lebih banyak pasien dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan kami akan terus mendorong kinerja finansial kami dan menumbuhkan kepercayaan investor.”
Komentar Berita