Duh, Akibat Pandemi Sampah Styrofoam di Bali Meningkat, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 04 Februari 2022 - 17:00 WIB

Ilustrasi styrofoam (Ist)
Ilustrasi styrofoam (Ist)

INDUSTRY.co.id - Setelah hampir dua tahun menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia khususnya Bali sebagai pusat pariwisata terbesar di Indonesia membuka kembali border untuk menyambut wisatawan domestik dan mancanegara. Meskipun hingga saat inioccupancy rate hotel-hotel di Bali masih sangat rendah hingga Oktober 2021, Bali sudah melakukan persiapan-persiapan untuk menyambut kembali wisatawan mancanegara.

Melihat hal tersebut, Yok Yok Ayok Daur Ulang, program edukasi tata kelola sampah, terutama sampah plastik berkelanjutan yang diusung oleh PT Trinseo Materials Indonesia kembali mengadakan webinar yang bertujuan untuk meningkatkan literasi mengenai pentingnya kelola dan pemilahan sampah berbasis sumber.

"Kami yakin ketika bisnis pariwisata kembali normal, dengan kesiapan yang kami lakukan sekarang, kami akan siap menyambut para wisatawan kembali ke Bali," jelas Ratna Soebrata, Kepala Divisi Pengembangan Kerjasama Internasional Bali Tourism Board melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Bali yang cukup terdampak dengan hadirnya pandemi Covid-19 ini sudah banyak melakukan banyak penyesuaian, mulai dari menerapkan protokol untuk meyakinkan wisatawan datang ke Bali dengan aman, mengadakan promo penerbangan dengan maskapai, hingga promo hotel-hotel dengan biaya yang sangat spesial dibanding yang ditawarkan sebelum adanya pandemi.

"Bagi orang luar Bali yang bekerja di Bali, awalnya mereka sewa tempat kos dengan biaya perbulan 5 juta rupiah. Sedangkan, sekarang sudah banyak hotel dengan fasilitas yang lebih dimaksimalkan dengan tersedianya rate mingguan. Hal ini memang kami lakukan untuk mendatangkan kembali wisatawan, terutama wisatawan domestik yang kami sadari merupakan salah satu harapan Bali," tambah Ratna.

Sementara, Drs. I Made Teja, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali menjelaskan, dengan adanya peraturan lockdown yang mengurangi aktivitas di luar ruangan sangat berpengaruh dengan peningkatan sampah, terutama sampah PS Foam atau styrofoam.

Kebijakan pengelolaan sampah yang sudah tertuang di dalam Peraturan Gubernur 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber menyebutkan bahwa kewajiban dari penghasil sampah dalam pengelolaan sampah di sumber adalah dengan cara menggunakan barang dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. 

"Naiknya sampah PS Foam selama pandemi berbanding lurus dengan meningkatnya food delivery akibat dari pembatasan aktivitas luar rumah," jelasnya.

Hal tersebut dilatarbelakangi dari cara pandang bahwa pandemi Covid-19 membuat para pedagang membutuhkan kehigienisan dalam menjaga makanan yang telah disajikan. Begitu juga dengan kebutuhan kemasan makanan agar tetap terjaga keamanannya dari berbagai kontaminasi. Dengan berbagai jenis kemasan makanan yang tersedia, para pedagang memilih kemasan yang efektif dalam menjaga makanan tersebut. 

Salah satunya yaitu kemasan makanan berbahan PS Foam yang berguna dalam menjaga keamanan kepada para konsumennya. Selain itu kemasan makanan berbahan PS Foam sangat terjangkau dari segi ekonomisnya. Hal tersebut yang diperlukan di saat-saat seperti pandemi saat ini.

Selain itu, PS Foam yang berbahan dasar Polystyrene adalah pilihan tepat untuk daur ulang berkelanjutan karena dapat didaur ulang 100 persen ke kondisi bahan bakunya dengan program yang telah diinformasikan dari ahli professional Polystyrene itu sendiri. Dengan memilih untuk mendaur ulang, Polystyrene menjadi sesuatu yang berdampak baik dari segi penghijauan dan ekonomi.

Kembali dibukanya border untuk wisatawan mancanegara diperkirakan akan berpengaruh terhadap produksi sampah di Bali. Oleh karena itu, tata kelola sampah secara holistik diperlukan sebagai bentuk persiapan menyambut kembali para wisatawan.

Lebih lanjut, Putu Ivan Yunatana, Founder dari Bali Waste Cycle dan Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia menyampaikan, adanya Pergub terkait pemilahan sampah berbasis sumber sangat memudahkan kami sebagai pelaku daur ulang, karena proses kelola dan pemilahan sudah dilakukan dari hulu. Jika sudah dikelola dengan baik, sampah ini akan kembali menjadi barang ekonomi.

Paradigma lama tentang ekonomi linear dijelaskan oleh Putu Ivan bahwa proses pengelolaan sampah berawal dari mengumpulkan, mengangkut, dan membuangnya di tempat pembuangan akhir.

Hal tersebut menyebabkan permasalahan baru, di mana semakin sedikitnya ketersediaan tanah untuk tempat pembuangan akhir. Maka diperlukan solusi dengan paradigma baru tentang ekonomi sirkular, dimulai dari pemilahan sampah, pengumpulan sampah, kemudian dilanjutkan dengan proses daur ulang.

"Jika penerapan pengelolaan sampah dari sumber sudah berjalan dengan baik, cara pandang orang-orang tentang sampah plastik, terutama PS harus diubah, bahwa sampah ini merupakan bahan baku industri. Tugas kita sebagai masyarakat atau desa adalah untuk melakukan pemilahan dengan baik untuk kemudian bisa dibawa ke industri daur ulang. Dengan demikian kita dapat mencapai ekonomi sirkular, dan sampah tidak lagi berserakan di lingkungan sekitar," tukasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Rupiah. (Didier Marty/Moment via Getty Images)

Jumat, 29 November 2024 - 00:30 WIB

Like IT : Inspirasi Positif untuk Masa Depan Keuangan Generasi Muda

LIKE IT 2024 membekali generasi muda pengetahuan tentang investasi yang aman dan terukur, sehingga mereka dapat berinvestasi secara bertanggung jawab tanpa terpengaruh oleh tren sementara yang…

Ajeng Dwi Utami, Department of Management System & Business Process Excellence SIG (kiri) saat menerima trofi peringkat Emas penghargaan SNI Award 2024 dari Kukuh S. Achmad, Kepala Badan Standardisasi Nasional, pada ajang 19th National Quality Award of Indonesia di Jakarta Convention Center, Kamis (21/11/2024).

Kamis, 28 November 2024 - 23:25 WIB

Konsistensi Jaga Kualitas dan Mutu Semen, SIG Raih Peringkat Emas Penghargaan SNI Award 2024

Jakarta– Komitmen dalam menjaga kualitas dan mutu produk untuk mencapai kinerja unggul dan berkelanjutan, membawa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih peringkat Emas dalam penghargaan…

Samsung A05s 5G

Kamis, 28 November 2024 - 21:24 WIB

Samsung A05s 5G: Teknologi Terbaru dalam Genggaman Anda dengan Harga Terjangkau

Pernah kebayang punya smartphone canggih dengan harga terjangkau? Samsung A05s 5G hadir untuk menjawab kebutuhanmu. Dengan desain modern dan teknologi terkini, ponsel ini siap jadi teman setiamu…

Huawei FreeBuds 6i

Kamis, 28 November 2024 - 21:18 WIB

4 Alasan Memilih Huawei FreeBuds 6i untuk Audio Terbaik

Dalam dunia yang serba cepat ini, menikmati musik atau podcast favorit dengan kualitas audio yang mumpuni merupakan kebutuhan yang tak bisa diabaikan. Teknologi audio terus berkembang, menawarkan…

Wakil Ketua Yayasan GSN, Nanik S. Deyang, dan Direktur Utama PT Atthaya Kemi Mandiri, Daniel Iqbal

Kamis, 28 November 2024 - 20:57 WIB

Penandatanganan MoU antara Yayasan GSN dan PT Atthaya Kemi Mandiri

Yayasan GSN dan PT Atthaya Kemi Mandiri hari ini resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk program kerja sama pemberian pupuk kepada petani. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Ketua…