Produk Minuman Sari Buah Menjanjikan, Ultrajaya Kepakan Sayap Bangun Pabrik di Bandung dan Cikarang

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Seiring meningkatnya penghasilan dan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, konsumsi produk olahan buah di dalam negeri ikut melonjak, termasuk di masa pandemi saat ini yang juga menjadikan berkah bagi industri minuman sari buah. Hal ini seperti dialami oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co, Tbk.
“Kami mengapresiasi PT Ultrajaya yang selama ini telah memproduksi produk olahan minuman sari buah untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang begitu besar. Upaya ini juga membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika saat melakukan kunjungan kerja di PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co, Tbk. Bandung, beberapa waktu lalu.
PT Ultrajaya menghasilkan berbagai produk minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional, dan minuman kesehatan. Di samping itu, perusahaan juga memproduksi krim kental manis, susu bubuk dan sari buah yang berbahan baku puree dan konsentrat buah-buahan.
Dalam proses produksinya, PT Ultrajaya telah menerapkan teknologi industri 4.0 untuk meningkatkan produktivitas secara lebih efisien dan menjaga higienis produknya.
Minuman jus yang dihasilkan, terbuat dari olahan buah segar dan melalui penggunaan teknologi Ultra High Temperature (UHT) dan dikemas secara aseptis. Dengan teknologi UHT, jus sari buah produksi PT Ultrajaya tidak membutuhkan bahan pengawet dan dapat tahan lama.
PT Ultrajaya juga menjadi produsen terbesar susu UHT di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 39,3% dalam produk-produk susu cair UHT. Selain itu, untuk pangsa pasar produk teh siap diminum sebesar 77,3%.
“Produk-produk tersebut telah diekspor ke beberapa negara di Asia, Timur Tengah, Pacific Island, Nigeria, Australia dan Amerika Serikat,” kata Manager Purchasing PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co, Tbk., Reza Karyadi.
PT Ultrajaya sedang melakukan tahap pembangunan pabrik dan gudang yang berlokasi di Bandung. Selain itu, proyek lainnya juga berlangsung di kawasan industri MM2100, Cikarang.
Kedua proyek ini merupakan bagian dari upaya PT Ultrajaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan gudang, serta pusat distribusi. Untuk proyek di MM2100 telah dimulai pada tahun ini dan akan berjalan hingga 2023, dengan total nilai investasi sebesar Rp1,2 triliun.
Lebih lanjut, meskipun penjualan pada tahun 2020 terkena dampak berat akibat pandemi Covid-19, PT Ultrajaya telah melihat perkembangan yang positif di tahun 2021 dan percepatan pertumbuhan dalam beberapa bulan terakhir ini.
Berdasarkan laporan keuangan periode semester I 2021, PT Ultrajaya meraih penjualan Rp3,06 triliun, naik 2% dari Rp3,00 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat Rp660,29 miliar naik 11,84% dari laba Rp590,36 miliar tahun sebelumnya.
Pada kunjungan kerjanya di Bandung, Dirjen Industri Agro juga meninjau perkebunan buah rakyat yang bermitra dengan CV. Anugrah Paris Van Java. Perusahaan ini akan membantu para petani buah untuk menyalurkan hasil panennya ke industri minuman sari buah.
Perusahaan sektor antara ini telah bermitra dengan ratusan petani buah lokal dari wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Peningkatan serapan buah segar akan meningkatkan kesejahteraan para petani buah lokal.