Tantangan Generasi Milenial sebagai Pemimpin di Era Digital
INDUSTRY.co.id - Perkembangan di era digital sendiri berjalan dengan pesat. Saar ini kita berada pada era revolusi industri 4.0 bahkan kita dalam proses menuju society 5.0. Teknologi ini juga membuat sebagian generasi mengalami kesenjangan, terutama pada generasi baby boomers dan generasi X sebagai seorang digital imigran.
Berbeda dengan itu, salah satu generasi yang mahir dengan penggunaan teknologi misalnya generasi Milenial. Generasi ini dekat dengan internet dan penggunaan teknologi. Jadi, menggunakan ruang digital bagi generasi milenial lebih mudah.
“Dengan adanya digital, generasi ini menjadi multitasking. Di dunia kerja, generasi ini biasa memanfaatkan teknologi. Pekerjaannya pun tidak bisa jauh-jauh dari penggunaan gawai. Genersi-generasi milenial pun sudah biasa menghadapi siuasi pandemi yang serba online,” ujar Sophie Beatrix, Psikolog Praktisi bidang Pendidikan dan Industri dalam Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
Di masa depan, generasi ini merupakan calon pemimpin. Sophie mengatakan, di era digital seperti ini pemimpin-pemimpinnya harus memiliki kemampuan e-leadership. Jadi pemimpin ini harus bisa transformatif, memiliki kemampuan interpersonal yang baik, mampu berkomunikasi secara terbuka, dan mampu beradaptasi.
Dengan perkembangan teknologi yang ada, generasi milenial sebagai pemimpin pun harus kreatif dan inovatif dalam membuat ide baru atau mengembangkan ide-ide yang telah ada. Ia menuturkan, generasi ini harus percaya diri dan menghargai perbedaan hal ini didasarkan pada negara Indonesia yang memiliki budaya multikulturalisme. Lalu, tanggap terhadap perkembangan digital, dan memiliki kepedulian terhadap masalah sosial.
“Tantangan generasi milenial sebagai pemimpin masa depan harus menjadi leader-leader yang tangkas, transparan jadi informasi yang disampaikan harus secara jelas, memiliki integritas dan hati nurani tentunya. Kemajuan digital ini diharapkan bisa membantu kita agar negara kita bisa semakin maju kedepannya,” ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Lendy Yustena (Co-Founder GMC Group), Chika Amalia (Public Figure Branding & Partnership), Hellen Citra Dewi (Psikolog dan Trainer SEJIWA), dan Nimas Pertiwi (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.