Kenali Kemampuan dan Kompetensi yang dibutuhkan di Era Digital
INDUSTRY.co.id - Era digital ini berawal dari revolusi industri 4.0 dengan konsep industri digital yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Percepatan revolusi industri 4.0 juga didukung dengan terjadinya pandemi.
Perubahan yang terjadi juga tergantung dengan manusianya. Apabia manusia atau individu tidak mau berubah, maka akan tetap berada di era sebelum digitalisasi. Namun, tentu masyarakat yang tidak ingin berubah ini akan merasakan ketertinggalan karena zaman akan terus maju."Segala sesuatunya juga berawal dari kebutuhan. Tak terkecuali di era digitalisasi ini. Ada yang namanya piramida maslow atau hierarki kebutuhan. Pada tiap zaman, kebutuhannya berbeda. Di era ini, kebutuhan bisa dipenuhi dengan cara digital. Pencapaiannya pun tidak sesulit di masa lalu," tutur Dani Indra, Dosen STMIK Sumedang, dalam Webinar Literasi Digital di Wilayah Sumedang, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
Ia menerangkan, piramida maslow ini terdiri atas kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, hingga yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Dalam kondisi serba digital, pencapaian aktualisasi diri dapat dengan mudah dicapai bermodalkan handphone, internet, dan keahlian. Di zaman dahulu, Dani menjelaskan dalam mencapai aktualisasi diri bahkan membutuhkan modal yang cukup besar.
Dani memaparkan, tiga kemampuan yang dibutuhkan di era digital yakni, kemampuan kognitif, softskill, dan penguasaan teknologi. Kemampuan kognitif termasuk kemampuan dalam memecahkan masalah, literasi, dan berpikir kritis. Kedua, softskill seperti kemampuan komunikasi. empat, dan adaptasi. Ketiga, penguasaan teknologi digital.
Di samping tiga kemampuan tersebut, era ini membutuhkan kompetensi untuk dipenuhi sebagai berikut.
1. Infomasi dan literasi, meliputi kemampuan mencari, memilih, memilah, menyeleksi, mengevaluasi, dan mengelola data dan informasi.
2. Komunikasi dan kolaborasi, meliputi keterampilan berinteraksi, berbagi, bekerja sama dengan memanfaatkan teknologi digital. 3. Menciptakan konten digital yang berkaitan dengan berbagai keterampilan, pengembangan, integrasi, dan reelaborasi. 4. Keamanan, termasuk kemampuan menjamin perlindungan gawai, data, dan kerahasiaan. 5. Pemecahan masalah, kreativitas, kemampuan identifikasi."Pada masa pandemi covid-19 ini, digital skills dibutuhkan untuk beradaptasi di era informasi termasuk di dalamnya mengantisipasi penyebaran informasi negatif. Literasi digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, dan pembelajaran. Setiap orang hendaknya bertanggung jawab dalam bagaimana menggunakan teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya," terang Dani.
Digital skills yang perlu dimiliki di masa pandemi ini tentunya skill menggunakan aplikasi yang dapat mendukung pembelajaran. Terutama untuk para pelajar karena tidak ada yang bisa menghentikan hasrat belajarnya. Kemudian, kemampuan menggunakan aplikasi digital marketing. Kemampuan ini didukung dengan banyaknya bisnis online yang berdiri, terutama semenjak pandemi.
Lanjutnya, skill masa pandemi membutuhkan kemampuan dalam membuat konten digital. Tujuan kemampuan membuat konten ini tentu untuk menarik audiens. Kita juga membutuhkan kecakapan dalam aplikasi perbankan dan lembaga keuangan.
"Dengan digital skills, kita bisa memahami apakah yang kita buat itu bermanfaat, legal, benar, diperlukan, dan membawa ke dalam suatu kebaikan. Prinsip ini perlu dipahami dengan baik sebelum terjun ke dunia digital," tukasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Sumedang, Jawa Barat, Selasa (3/8/2021) juga menghadirkan pembicara, Nikita Dompas (Producer & Music Director), Aditya Nova Putra (Ketua Jurusan Hotel Pariwisatas International University Liasson Indonesia), Ninik Rahayu (Pimpinan Ombudsman RI 2016-2021), dan Bianca Utaya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.