Hutama Karya Pastikan Proyek Perpanjangan Bandara Lombok Praya Selesai Sebelum Akhir Tahun

Oleh : Herry Barus | Selasa, 03 Agustus 2021 - 11:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Lombok– Setelah sebelumnya sukses membangun landasan pacu di Bandara Internasional Soekarno Setelah sebelumnya sukses membangun landasan pacu di Bandara Internasional Soekarno – Hatta serta Bandara Pattimura Ambon, kini PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali diberikan kepercayaan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) (AP1) untuk membangun runway dan sarana penunjang pada Bandara Internasional Lombok Praya. Selain itu, proyek ini merupakan bagian dari infrastruktur regional pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan dijadikan pergelaran Moto GP 2022 mendatang.

Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra menyampaikan bahwa saat ini progress pembangunan Proyek Bandara Internasional Lombok Praya sudah mencapai 61% dan ditargetkan rampung pada Oktober 2021 mendatang dengan tujuan untuk meningkatkan konektivitas udara di wilayah tengah dan timur Indonesia, sehingga tetap berjalannya beberapa proyek pengembangan bandara dapat terus menggerakkan roda perekonomian daerah. Untuk memastikan hal tersebut,manajemen sempat meninjau langsung progress terkini pembangunan proyek sebelum PPKM diberlakukan.

“Progres terakhir saat kami melakukan kunjungan pada 22 Mei lalu, pengerjaan proyek Bandara Internasional Lombok Praya sudah sampai pada tahap galian tanah area graded runway atau yang biasa dimaksud dengan area glincir pesawat apabila mengalami kegagalan landing, pengerjaan pengaspalan lapis ATB (Asphalt Treated Base) perpanjangan runway, dan pengerjaan pengaspalan lapis AC-BC perpanjangan runway. Saat ini sudah mencapai 61%. Progres ini cukup pesat karena didukung oleh beberapa aspek penunjang,” ujar Novias.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa beberapa aspek yang menunjang kelancaraan dalam pelaksanaan proyek ini antara lain yaitu, pengendalian terhadap cuaca sehingga dimana setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak boleh adanya genangan air, pembuatan sodetan irigasi untuk aliran air berpengaruh untuk pengendalian operasional pekerjaan serta diterbitkannya NOTAM dan Displace Runway Existing yang semula dioperasikan panjang runway 2750 m menjadi 2440 m selama pelaksanaan proyek berlangsung.

“Mengingat pembangunan ini dilakukan selama masa Pandemi Covid-19, selain penggunaan bahan material berkualitas serta teknologi terbaru, Hutama Karya juga memastikan aspek Quality, Health,Safety, Security and Environment (QHSSE) dan berkomitmen untuk tetap menjaga protokol kesehatandi lingkungan proyek,” tutup Novias Nurendra, Direktur Operasi I Hutama Karya.

Proyek perpanjangan Bandara Internasional Lombok merupakan proyek regular atau non- joint operation yang digarap oleh Hutama Karya sejak November tahun 2020. Dalam proyek ini Hutama Karya melakukan perpanjangan dan peningkatan daya dukung runway Bandara Internasional Lombok yang sebelumnya memiliki panjang 2.750 Meter menjadi 3.300 Meter sehingga dapat meningkatkan kapasitas operasional bandara dan kapasitas runway maksimum yang semula untuk pesawat Boeing737 menjadi pesawast Boeing 777.

Dengan spesifikasi tersebut, maka penyelesaian proyek ini dapat mendukung operasional pesawat berbadan lebar (wide body) serta pesawat kargo peserta Moto GP. Adapun kelebihan dari proyek ini adalah adanya penggunaan aspal drum import PG-76 dan penetrasi 60/70 pada aspal PG-76 yang dapat tahan lama dalam suhu tinggi pada lokasi pengerasan pekerjaan yang bersifat polimer karena aspal modifikasi sudah teruji memiliki mutu yang baik serta penurunan suhu lebih cepat sehingga lebih siap untuk dilintasi pada lokasi pekerjaan.

Selain itu penggunaan AspalPen 60/70 juga sangat cocok digunakan untuk bandar udara karena aspal ini memiliki properties dan kinerja sangat baik dengan struktur yang handal.

Diharapkan dengan rampungnya proyek ini akan dapat menambah kontribusi positif dari Hutama Karya dalam pembangunan infrastruktur konektivitas udara, mempermudah mobilitas masyarakat, mengakomodir peningkatan arus barang dan jasa serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata khususnya di wilayah timur Indonesia.