HK Percepat Pembangunan RS UNHAS Makassar

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Memasuki Semester II tahun 2021, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) terus melanjutkan kontruksi Proyek Pembangunan Renovasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS UNHAS) di Makassar, Sulawesi Selatan. Proyek senilai 161,45 Miliar ini ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2021 mendatang.
Direktur Operasi II Hutama Karya, Ferry Febrianto, mengatakan bahwa dalam proyek yang dimulai sejak akhir tahun 2020 lalu ini, Hutama Karya dipercaya atas beberapa scope pekerjaan mulai dari struktur bangunan, arsitektur ekterior & interior, MEP, hingga Electrical Service & System, serta beberapa scope pekerjaan lainnya.
“Saat ini progres pekerjaan Proyek Pembangunan Renovasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (RS UNHAS) di Makassar, Sulawesi Selatan ini mencapai lebih dari 40%. Secara umum dari bahan baku material pembangunan seluruhnya sudah on site. Jumlah tenaga kerja tercukupi dengan baik dan implementasi protokol kesehatan di lokasi proyek diterapkan dengan ketat, sehingga kami optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu,” tutur Ferry dalam keterangan resmi yang diterima TopBusiness.id.
Lebih lanjut, Ferry mengatakan bahwa hal yang membedakan Proyek RS UNHAS dengan proyek gedung lainnya adalah bahwa proyek ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya dan terdapat beberapa bagian yang sudah beroperasi. Sehingga dari awal proyek perlu dilakukan mapping awal atau pengecekan pekerjaan pada progress 0%. Hal ini dilakukan agar perusahaan mengetahui batas lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan serta mengidentifikasi potensi tambah kurang pekerjaan.
“Dengan kondisi tersebut, maka tim di lapangan dituntut untuk lebih pro-aktif dengan semua stakeholder. Untuk memastikan penyelesaian proyek dapat berjalan dengan baik, kami melakukan langkah-langkah percepatan seperti monitoring & mapping secara berkala, membuat schedule mendatangkan sumber daya, serta mengidentifikasi & memprioritaskan item pekerjaan yang memerlukan waktu produksi lama,” imbuh Ferry.
Proyek yang dikepalai oleh Ari Kurniawan sebagai kepala proyeknya telah menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dengan berfokus pada 3D, 4D, dan 5D. 3D Modeling diterapkan untuk visualisasi dan approval material, membantu acuan pekerjaan di lapangan, mapping area, export shop drawing serta clash detection. Peran 4D Scheduling di proyek ini yaitu menyelaraskan master schedule dengan modeling gedung dan diupdate secara berkala. Sedangkan untuk 5D Quantity digunakan saat cross check hitungan volume bangunan, serta jumlah pengadaan material. Ditengah pandemi Covid-19 saat ini, Hutama Karya memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lokasi proyek.
“Protokol kesehatan yang dilaksanakan di proyek ini tidak hanya kepada seluruh karyawan, Konsultan, dan pihak UNHAS, tetapi juga kepada subkon, mandor, dan seluruh pekerja. Dimana semua orang yang memasuki area proyek diwajibkan untuk menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, mengecek suhu tubuh, menghindari kerumunan, serta menerapkan physical distancing). Semua pihak juga diwajibkan untuk melakukan vaksinasi COVID-19, serta adanya pemberian vitamin secara berkala guna menjaga daya tahan tubuh. Kami pastikan kesehatan para pekerja tetap menjadi prioritas utama guna mendukung keberhasilan pembangunan proyek ini,” tutup Ferry Febrianto, Direktur Operasi II Hutama Karya.
Proyek pembangunan RS UNHAS merupakan salah satu proyek milik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, & Teknologi Republik Indonesia di wilayah timur Indonesia dengan Hutama Karya sebagai kontraktor utamanya. Kehadiran RS UNHAS nantinya diharapkan dapat bermanfaat sebaik mungkin sebagai rumah sakit akademik, serta menambah daftar fasilitas kesehatan yang berguna bagi masyarakat Sulawesi Selatan khususnya ditengah Pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Hutama Karya memastikan kualitas infrastruktur yang baik dari gedung RS UNHAS ini menjadi poin utama dalam pembangunannya. Di samping proses pembangunan, Hutama Karya juga melaksanakan program sosial di lingkungan proyek seperti acara pemberian santunan kepada anak yatim panti asuhan. Dari segi pembangunan, diharapkan proyek dapat dilaksanakan dengan optimal, baik dari segi biaya, mutu, waktu, serta efektif dan efisien, dengan tetap mengutamakan aspek K3, yaitu zero accidents serta dengan kedisiplinan dalam pengimplementasian protokol kesehatan.