Digitalisasi Bisa dimanfaatkan untuk Promosi Budaya Indonesia

Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 27 Juni 2021 - 18:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Kebudayaan merupakan seluruh pola perilaku dan bagaimana sebuah bangsa mengatur pola perilaku itu yang bisa tercermin dalam lambang kesenian misalnya tari yang bersifat keindahan, termasuk bahasa, dan tradisi, bahkan benda-benda kebudayaan.

Budaya juga bisa mengatur hubungan antar manusia, dan mengatur masyarakat tertentu bagaimana berinteraksi dengan orang lain, serta sebagai wadah segenap perasaan masyarakatnya.

“Indonesia merupakan bangsa yang sangat bangga dengan budayanya dan memiliki etnolinguistik paling banyak di dunia. Namun di era digital saat ini kesadaran akan budaya bangsa sendiri semakin menipis sebab kurangnya pemahaman literasi budaya,” ujar Clara Tobing, Kaprodi FH UBJ saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Dia mengungkapkan, literasi kecintaan terhadap budaya saat ini menipis karena kurangnya kesadaran berpartisipasi dalam acara kebudayaan. Di samping itu ada pengaruh internalisasi nilai budaya kesejarahan yang kurang dari keluarga, saat orang tua bisa berbahasa daerah namun tak diajarkan kepada generasi selanjutnya. 

Sebab lainnya adalah terbatasnya ruang ekspresi berbudaya, generasi yang kurang paham budaya ini disebabkan karena kurang pengajaran mengenai budaya tersebut.

“Teknologi informasi yang ada saat ini kurang dimanfaatkan untuk mempromosikan budaya kita,” jelasnya.

Lebih jauh Clara mengungkapkan, digital teknologi yang ada saat ini seharusnya dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya, terlebih sering kali terjadi budaya Indonesia diklaim negara lain. Misalnya saja dengan penjualan barang-barang bersifat budaya melalui marketplace yang sempat dilakukan salah satu marketplace, dengan mengadakan kegiatan UKM pasar budaya yang menjual produk lokal bisa berupa makanan lokal hingga barang yang bersifat budaya.

“Di era pandemi yang membatasi pariwisata saat ini. Sebenarnya kita tetap bisa dilakukan pertunjukan pekan kebudayaan daring, jadi daripada mati total, mengalihkan ke era teknologi dengan melakukan live streaming melalui internet,” tambah Clara.

Digitalisasi bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Indonesia. Yakni dengan penggunaan aplikasi pengenalan budaya, tiap daerah di Indonesia dapat memanfaatkannya menjadi sarana informasi yang diperkenalkan kepada generasi masa kini yang masih kurang dalam literasi budaya negerinya sendiri.

Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Webinar kali ini juga mengundang narasumber seperti Head of Creative Visual Brand Hello Morninf Monday Andry Hamida, Psikolog Klinis Oriza Sativa dan CEO Codelite Rizki Arnosa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital